Home / Romansa / Berpisah Untuk Bersatu / Kabanata 61 - Kabanata 70

Lahat ng Kabanata ng Berpisah Untuk Bersatu: Kabanata 61 - Kabanata 70

113 Kabanata

Sakit Terberat

Sebab tahu kalau tak ada gunanya sama sekali melawan Mas Tyaslah aku memutuskan untuk mengakhiri panggilan. Kalau sudah seperti itu, jangankan diajak berbicara. Dilihat atau dilirik sedikit saja, dia bisa meledak seperti bom. Dahsyat.Tut, tut, tuuuttt!Dengan menahan segenap perasaan yang kian berkecamuk, aku menghubungi Ibu. Tidak mungkin kan, Mas Tyas menguasai ponsel Ibu juga? Kecuali kewarasan dalam dirinya sudah tak tersisa lagi. "Ayung?" Lega, aku menyahut sambil menghapus kering-kering air mata. "Ya Bu, ini Ayung.""Oh iya, Yung." Ibu menyahut singkat. Sempat kudengar isakan-isakan kesedihan tapi berusaha untuk mengesampingkan. Sadar benar, ini bukan saat yang tepat untuk emosional apa pun yang terjadi. "Ayung minta maaf, Bu." kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulutku yang kering dan pahit. "Ayung nggak mampu mencegah Mas Tyas untuk melakukan semuanya. Ayung minta maaf …?" Tak pelak, air ma
last updateHuling Na-update : 2022-03-08
Magbasa pa

Menjalani Kenyataan

Akhirnya Mas Tyas pergi juga. Sejujur-jujurnya kukatakan, masih seperti mimpi rasanya. Masih tak percaya, semua perjuangan dan pengorbanan selama ini sia-sia belaka. Mas Tyas benar-benar egois. Oh tidak, tidak! Dia bukan egois ataupun jahat tapi tak memiliki perasaan sama sekali. Bagaimana dengan anak-anak sekarang, setelah tahu kami berpisah? Terlebih aku tak ada di sana untuk menguatkan mereka. Minimal, mendengarkan keluh kesah atau curahan hati. Saling memeluk, membangun kembali harapan yang mungkin sudah terserpih. Seperti yang selama ini kami lakukan lah, maksudku. Ah! Rasanya ingin sekali melempari Mas Tyas dengan tanah berlumpur tepat di wajahnya. Biar dia tahu, apa yang dia lakukan lebih dari meremukkan hati. Sungguh menyakitkan. Ternyata semua janji manisnya selama ini benar-benar palsu, lautan fatamorgana. "Yung?" Mas Tyas merangkulku dari belakang. Dia baru saja pulang dari kampus, mengurus perpanjangan cuti kuliah. Waktu itu semangat untuk merai
last updateHuling Na-update : 2022-03-08
Magbasa pa

Frankfurt dan Kejutan Super

Ya, Tuhan!Begitu banyak kejutan yang datang dalam hidupku dan ini yang paling besar, meninggalnya Kenzo. Siapa sangka kalau ternyata Ema yang telah menjadi pembunuhnya? Aku tidak sama sekali tetapi begitulah hasil akhir penyidikan pihak kepolisian, selaras dengan hasil autopsi di rumah sakit. Semua itu masih dikuatkan lagi oleh rekaman CCTV, tentu saja. "Hi, Ema!" sapa Kenzo yang baru pulang, entah dari mana. "How is Elora?" Ema diam tak menyahut, hanya mengangkat kedua pundak. Mencebikkan bibir lalu berjalan ke ruang keluarga. Di ruang tamu, sambil melepas jaket Kenzo berteriak dengan kesal. "Ema, I talked to you. Didn't you listen …?"Sekitar tiga detik setelahnya Ema kembali ke ruang tamu. Terlihat jelas dia sangat marah. Aku menebak karena Kenzo pulang pagi dan itu berarti dia harus menjaga Elora seorang diri setelah aku pulang. "Yes, I listened to you. I am OK and Elora is OK too!"Kenzo berdiri, mendekati Ema
last updateHuling Na-update : 2022-03-09
Magbasa pa

Lagi-lagi Kejutan

Pesan Pendek Baru@Anonim[Halo Ayung, ini aku Mas Wangi][Boleh telepon ke chat room?][BTW benarkah kabar yang kudengar?][Semoga kamu tabah ya Yung?][Tapi jangan khawatir, ada aku][Aku akan penuhi janji hatiku padamu]Ya Tuhan!Kejutan apa lagi ini? Mas Wangi. Kenapa dia harus muncul sekarang? Tepat di saat sebagian hidupku hancur berkeping-keping. Di saat aku masih belum tahu harus bagaimana? Eh! Benarkah itu Mas Wangi? Mendadak sontak, ketakutan itu mengisi penuh hati kecilku. Sekali lagi, benarkah itu Mas Wangi? Jika benar, dari mana dia tahu nomor ponselku? Dari mana pula dia tahu kalau aku dan Mas Tyas sudah berpisah? Den ting, ting, ting, tiiinggg!Kebingungan dalam diriku semakin membesar ketika ringtone voice call berdering nyaring. Unknown Number, membuatku semakin ragu. Benarkah itu Mas Wangi atau …? Mungkin tidak sih, ada seseorang yang berniat jahat padaku? Pura-pura menj
last updateHuling Na-update : 2022-03-09
Magbasa pa

Barlie si Pengecut

"Maaf Tuan Barlie, saya tidak bisa pergi atau pindah begitu saja dari apartemen ini." sesopan mungkin aku menolak tawaran Barlie untuk mengajak kami pindah ke rumah mereka. "Bagaimanapun saya masih terikat perjanjian kerja dengan Ema hingga enam bulan ke depan. Jadi, saya harus berbicara dengan Ema terlebih dahulu, Tuan. Saya tidak mau melanggar perjanjian."  Semenjak Ema masuk penjara, aku membawa Baby Elora pindah ke apartemen Ema yang selama ini kutempati. Selain takut dan selalu terbayang-bayang jenazah Kenzo, pihak kepolisian pun menyarankan hal yang sama. Tetangga kanan kiri juga. Jadi, keputusanku semakin bulat dan kuat. Toh, masa sewanya juga masih lama, tiga tahun ke depan. Apa masalahnya?  Akhirnya aku mendapatkan informasi itu dari Mbak Kinan. Dia yang mencarikan untukku entah bagaimana caranya. Satu-satunya hal
last updateHuling Na-update : 2022-03-12
Magbasa pa

Mengerahkan Segala Kekuatan

Ide cemerlang!  Entah bagaimana tiba-tiba ia muncul begitu saja dalam benakku. Menyewakan apartemen yang ini dan menyewa apartemen yang lain. Toh, kalaupun tidak langsung ada yang mau menyewa, bisa menggunakan uang Ema dulu.  OK, fine! Belum pernah mencoba untuk menarik uang dari ATM tapi Mbak Kinan sudah berjanji akan mengajarkan bagaimana caranya. Bukan, bukan berarti selama ini belum pernah punya kartu ATM atau bagaimana, ya? Ini kan German alias Jerman, bukan Sleman. Aku takut salah pencet, jujur. "Ya Mbak Ayung, bagaimana?" sapa Mbak Kinan super ramah begitu mengangkat teleponku. "Nggak ada apa-apa kan, Mbak Ayung?" "Nggak kok, Mbak.
last updateHuling Na-update : 2022-03-12
Magbasa pa

Memaafkan Untuk Mengobati

"Ibu minta maaf ya, Yung?" cakap Ibu mengawali teleponnya pagi ini. Terus terang aku tidak pernah mempermasalahkan apalagi menyalahkannya. Semua kegagalan ini terjadi karena aku dan Mas Tyas, tentu saja. Sama-sama tak pandai mengayuh dayung, tak pandai menjaga bahtera dari kebocoran. "Ibu benar-benar minta maaf, Ibu nggak bisa mencegah Tyas." Ya Tuhan!  Jangankan Ibu, tiga anak cinta kami pun sudah tak mampu lagi menyentuh harinya. Seharusnya Mas Tyas melihat mereka, bukan? Meskipun berada jauh di sini, bukan berarti aku tak bisa melihat air mata mereka. Bukan berarti pula tak bisa merasakan bagaimana penderitaan Langit, Laut dan Bumi. Tapi Mas Tyas, dia justru sampai hati membiarkan air laut terus masuk menerjang bahtera kami.  Aku bisa apa? &n
last updateHuling Na-update : 2022-04-02
Magbasa pa

Ema Dibebaskan

"Apa Mbak Kinan, benarkah itu?" aku terpekik, antara tak percaya dan bahagia. Pihak kepolisian membebaskan Ema karena ternyata setelah melalui semua tahapan pemeriksaan, dia dalam masalah kejiwaan, ODS (Orang Dengan Skizofrenia). Motivasi untuk merenggut nyawa Kenzo pun karena dalam keadaan depresi.  Lebih detailnya, Ema mengalami depresi setelah mengetahui kehamilannya sementara Barlie malah pergi. Ema berusaha untuk pulang ke rumah orangtuanya tetapi mendapat penolakan yang sangat menyakitkan. Akhirnya Ema mencoba untuk bertahan hidup dengan membeli apartemen, melanjutkan karir hingga akhirnya bertemu denganku dulu.  Oh, Ya Tuhan! Sekarang baru kusadari, mengapa dulu itu Ema terlihat begitu labil. Emosio
last updateHuling Na-update : 2022-04-04
Magbasa pa

Dua Sisi Kehidupan

Kusadari sekarang, ada dua sisi kehidupan yang harus kujalani dengan sabar dan ikhlas. Satu, kehidupan bersama anak-anak di rumah. Dua, Ema dan Baby Elora yang harus kurawat dan kujaga dengan sepenuh hati. Ya, walaupun kadang-kadang masih tak percaya kalau semua ini nyata tetapi begitulah adanya. Aku bisa apa, selain pasrah? Semoga Ema lekas sembuh, sehat dan pulih kembali seperti sedia kala.  Oh, Ya Tuhan! Enam bulan itu bukan waktu yang panjang, bukan? Aku harus pulang. Harus. Bagaimana jika Ema belum sembuh juga? Maksudku, siapa yang akan dia temui, ke mana dia akan pulang nanti? Jika sewaktu-waktu sembuh dan diperbolehkan pulang, maksudku. Lalu Baby Elora, bagaimana dengan dia? Mustahil aku membawanya pulang.  "Mbak, Mbak Ayung?" panggilan Dek Uji mengutuhkan k
last updateHuling Na-update : 2022-04-07
Magbasa pa

Terlanjur Basah

[Halo, apa kabar kalian di sana?]  Di tengah malam yang sunyi ini, aku membaca chat Mamak dengan berurai air mata. Bagaimana tidak? Bukannya menguatkan atau bagaimana, Mamak justru menghakimi tanpa perasaan sedikit pun. Seakan-akan aku ini bukan anak kandungnya. Lagi-lagi aku salah di matanya.  Salah, salah dan salah.  [Mamak bilang juga apa, jangan teruskan pernikahan kamu sama Tyas. Cukup nikah saja biar nggak malu terus pisah. Jadi janda kembang. Bisa nyari yang lebih baik dari dia. Makanya jadi anak jangan ngeyel kalau dikasih tahu. Terus kalau sudah kayak gini kejadiannya, gimana? Cuman bisa nyesel kan, sekarang? Nggak kasihan apa Yung, sama anak-anak kamu?]  Ya Tuhan! 
last updateHuling Na-update : 2022-04-07
Magbasa pa
PREV
1
...
56789
...
12
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status