“Masa kamu tidak sayang meninggalkan pekerjaan yang sudah mendarah-daging bagimu selama hampir sepuluh tahun ini, Rose?” tanya ibunya bersikeras. Sang putri berusaha menjelaskan, “Ma, kalau pekerjaan ini memang mendarah-daging bagiku, aku nggak akan merasa lelah, jenuh, dan bahkan tertekan seperti ini! Aku sudah bekerja secara maksimal di bisnis ini, Ma. Tapi masih dituntut lagi untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Aku jadi merasa diperlakukan bagai sapi perahan.” “Sapi perahan tidak menikmati apa yang dihasilkannya, Nak. Tapi kamu menikmati!” “Iya. Aku memang menikmati hasilnya, Ma. Tapi hanya sesaat. Tak ada artinya dibandingkan dengan kelelahan mental yang kurasakan. Aku benar-benar sudah maksimal di pekerjaanku ini, Mama. Aku butuh suasana baru, tantangan baru, dan orang-orang yang menghargai diriku apa adanya. Bukan mereka berbondong-bondong mendekati dan memujiku w
Last Updated : 2022-03-03 Read more