Share

Penolakan Martha

“Menurutku, nggak perlulah sampai periksa ke dokter di Singapore, Ma,” kata perempuan itu terus terang. “Dokter-dokter di sini juga banyak yang bagus.”

“Tapi buktinya kamu belum juga sembuh, Rose,” sergah Martha tak menyetujui pernyataannya barusan. “Bagaimana kamu bisa berbicara yang nyaman dengan klien kalau lidahmu masih terasa pahit? Hal itu bisa mempengaruhi kualitas percakapanmu dengan nasabah, kan?”

Sang putri menatap ibunya serius. Aku harus memberanikan diri untuk berterus terang pada Mama, putusnya dalam hati. “Ma…,” ujarnya kemudian. “Rose mau mengundurkan diri sebagai agen asuransi.”

Tak terdengar suara apapun. Akan tetapi sepasang mata ibunya yang terbelalak lebar telah memberikan jawaban. Perempuan setengah baya itu tak mampu berkata-kata saking kagetnya. Ini merupakan berita yang luar biasa baginya. Apalagi keluar dari mulut ana

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status