All Chapters of Tiba-Tiba Menikah! : Chapter 71 - Chapter 80

97 Chapters

Jangan Berbohong!

Venna tertawa terbahak-bahak, tak habis pikir dengan ucapan Kevin yang bodoh. Memangnya kapan Venna menyetujui Kevin untuk berhenti mendekati Edgar? "Apa kau kira aku akan menuruti perintahmu?" Venna melangkah mendekati Kevin. "Ah! Jika kau tidak ingin aku menyakiti Edgar, bagaimana jika kau menggantikannya? Waktu itu aku belum sempat mencicipi tubuhmu."Tidak masalah siapa pun orangnya, Venna hanya menginginkan seorang pria untuk memenuhi hasratnya. Namun, akan lebih baik jika Venna mendapatkan Edgar yang sudah pernah dia sentuh. Apalagi Venna mendengar dari Kevin bahwa Edgar menjadi sama seperti dirinya yang sadisme, itu tentu akan menjadi kombinasi yang menarik. "Kau memang gila!" Kevin menepis tangan Venna yang hampir menyentuhnya. Daripada terus terlibat dengan Venna, Kevin akhirnya membawa Edgar pergi dari sana. Semua perkataan wanita itu hanya akan membuat Edgar dan dirinya stres. Tidak ada hal baik yang akan terjadi jika berada dekat dengan Venna, yang ada hanyalah membuka
Read more

Karena Kamu

Marah! Anna tidak suka jika Edgar memendam masalahnya sendiri. Setiap kali Anna berada dalam masalah, Edgar akan membantu menyelesaikannya. Namun, mengapa Edgar tidak ingin berbagi masalahnya dan membuat Anna membantunya? Bukankah pasangan harus saling membantu dan mempercayai? Ckiiit! Edgar menginjak rem secara tiba-tiba hingga membuat mobil mengeluarkan suara nyaring akibat gesekan ban dengan aspal. "Ed!" teriak Anna. Anna terkejut karena kepalanya hampir membentur dashboard mobil. Tidak memedulikan teriakan Anna, Edgar membenamkan wajahnya di stir mobil seraya memejamkan mata. Bohong kalau dirinya berkata baik-baik saja, nyatanya Edgar sangat terguncang setelah bertemu kembali dengan Venna. Mengapa Venna harus kembali di saat Edgar sudah bahagia bersama Anna? "Aku bertemu wanita itu," lirih Edgar. "Apakah wanita itu memakai floppy hat?"Edgar mengangguk ringan. "Hn, dia adalah wanita yang menculik dan mencabuliku di masa lalu. Namanya Venna."Meskipun Anna baru mengetahui ide
Read more

Halusinasi

Suara detak jarum jam terdengar jelas di keheningan malam. Terlihat Anna dan Edgar tengah tertidur pulas di kamar mereka dengan selimut yang menutupi tubuh mereka hingga leher. "Ugh!"Lenguhan terdengar dari mulut Edgar yang masih terlelap dalam tidurnya. Edgar menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, napasnya terengah-engah dan keringat dingin mulai bercucuran. Membuka mata, Edgar meneguk ludahnya dengan susah payah. Edgar bermimpi buruk, mimpi tentang masa lalunya di mana dia dicabuli oleh Venna. Sepertinya pertemuan Edgar dengan Venna benar-benar sebuah bencana! Mimpi buruk yang sudah lama menghilang, tiba-tiba kembali datang menghampiri tidur Edgar. Edgar bangkit dari ranjangnya dengan sangat hati-hati agar tidak membangunkan Anna yang masih tidur. Dengan langkah pelan, Edgar keluar dari kamar dan pergi ke dapur. Gara-gara mimpi buruk itu, Edgar sudah kehilangan rasa kantuknya. Dia juga perlu menenangkan diri dan melupakan mimpi buruk itu dengan bantuan alkohol."Ck! Sial!
Read more

Ingatan Semalam

Anna mengerang keras akibat hujaman yang Edgar berikan dengan kasar. Tubuh belakang Anna dipukul dan ditampar tanpa ampun hingga terasa berdenyut nyeri.'Oh Tuhan ... aku sudah tidak kuat,' batin Anna. Berhubungan intim memang bukan masalah untuk Anna, namun kali ini Edgar sangat kasar dan memperlakukannya seperti b*dak s*ks. Bagian bawah Anna sangat perih akibat hujaman dan gesekan yang terus-menerus dia dapatkan. Tak kuasa menahan posisi menungging, Anna ambruk di atas ranjang sembari mempertahankan kesadaran. "Ho! Hanya segini kemampuanmu? Aku bahkan belum keluar!"Hati Anna berkecamuk ketika mendapati Edgar yang masih mabuk dan membayangkan Anna sebagai orang lain. Jika dalam keadaan sadar, apakah Edgar akan menemui Venna dan membalaskan traumanya dengan cara seperti ini? Meskipun Edgar menyebut itu hukuman, namun Anna tidak setuju jika Edgar menghukum Venna dengan menggunakan tubuhnya!Bruk! Tubuh Edgar ambruk di samping tubuh Anna setelah melepas ribuan benihnya, bahkan pusa
Read more

Kau Terluka?

Banyak orang jahat di luar sana. Anna bahkan tidak tahu apakah dokter dan perawat di rumah sakit bisa dipercaya! Bagaimana jika mereka tidak bisa menjaga rahasia tentang kondisi Anna yang penuh dengan luka-luka di tubuhnya? Bagaimana jika mereka tahu kalau luka-luka tersebut disebabkan oleh Edgar dan mulai menyebarkan gosip jahat tanpa tahu kebenarannya? "Anna!" Edgar menaikkan suaranya. "Tubuhmu lebih penting daripada apa pun! Siapa yang peduli dengan perkataan orang lain? Meskipun mereka tahu kalau aku seorang sadisme, aku tidak peduli!""Tapi aku peduli, Ed!" tegas Anna yang tak mau kalah dengan Edgar. "Aku takut jika mereka memanfaatkan kelemahanmu untuk berbuat jahat! Dunia itu keras, Ed. Jika dosen cerdas sekaligus penerus perusahaan Dominic diketahui memiliki kelemahan, mereka tidak akan segan untuk menyerangmu!"Kecuali jika Edgar hanya orang biasa yang tidak memiliki kedudukan tinggi, mungkin Edgar tidak akan apa-apa dan pernikahannya dengan Anna akan aman. Memangnya siapa y
Read more

Mengobati Luka

"Bu-buka?" gagap Anna, "Ed, kurasa ... aku bisa melakukannya sendiri. Bukankah kau harus pergi mengajar di kampus hari ini?"Sangat memalukan jika Anna harus melepas pakaian agar lukanya diobati oleh Edgar. Meskipun niat Edgar baik, namun tetap saja Anna merasa malu. "Aku berubah pikiran. Lebih baik aku libur mengajar hingga kau sembuh. Mana mungkin aku membiarkan istriku yang sedang terluka sendirian di apartemen."Pekerjaan memang penting, namun kesehatan Anna lebih penting dari pekerjaan. Apalagi Anna terluka akibat dirinya saat sedang mabuk. Sebagai seorang pria dan suami, Edgar harus bertanggung jawab atas perbuatannya kepada Anna. Tidak ingin berdebat, akhirnya Anna pasrah membuka pakaiannya di hadapan Edgar. Hanya pakaian atas yang Anna lepas, kecuali bra yang masih melekat di tubuhnya. "Kau mempermainkan aku?" Edgar mengerutkan dahi ketika melihat Anna yang tampak malu-malu menutupi tubuh atasnya yang hanya memakai bra. "Lepaskan semuanya! Termasuk celana dan pakaian dalamm
Read more

Departemen Kepolisian

Kejadian kemarin memang sedikit mencurigakan, pasalnya Kevin dan Edgar tiba-tiba meminta untuk pulang sekembalinya dari toilet. Namun, Grace tidak tahu apa masalahnya! "Bukan apa-apa. Sebaiknya kau segera masuk kelas, Grace."Grace menyipitkan matanya ke arah Kevin. Mengapa Kevin mengalihkan pembicaraan? Apakah kejadian kemarin sangat rahasia sehingga tidak bisa sembarangan dibicarakan? "Jika Anda tidak ingin memberitahu saya maka saya tidak akan bertanya lagi. Tapi, sebagai gantinya Anda harus kencan kedua dengan saya. Hari ini!"Lebih cepat lebih baik, bukan? Lagi pula, Grace hanya meminta tiga kali kencan dengan Kevin. Kencan pertama, mereka sudah melakukannya kemarin dan sekarang Grace berniat untuk menagih kencan keduanya. "Baiklah, aku setuju."***Duduk santai di balkon, Anna mengecek ponselnya yang baru saja dihidupkan. "Ya Tuhan! Ponselku dipenuhi dengan nama Grace!"Ada lebih dari sepuluh panggilan tak terjawab dan lima pesan masuk dari Grace. Tampaknya Grace sangat meng
Read more

Selamat Tinggal Wanita Jahat

Polisi? Mengapa orang yang bertugas melayani negara bisa berada di depan apartemennya? Apalagi mereka menyebutkan nama Edgar. Anna tertegun sejenak karena kedatangan mereka. "Edgar Dominic adalah suami saya. Memangnya ada apa?"Apakah Edgar terlibat hal berbahaya sehingga polisi datang mencarinya? Tapi, Edgar tidak mungkin melakukan hal itu. Jika Edgar benar-benar melakukannya pun, dia pasti akan melakukannya tanpa meninggalkan jejak. "Tolong panggilkan suami Anda, kami ingin bertemu.""T-tunggu sebentar!" Dengan perasaan kalut, Anna meninggalkan kedua polisi itu sebentar untuk memanggil Edgar. Dia memasuki ruangan kerja di mana suaminya berada. "Ed ...," lirih Anna, "ada polisi yang mencarimu. Bisakah kau ke luar sebentar?""Polisi?" Edgar menaikkan satu alisnya ke atas. Anna tahu jika Edgar bingung karena Anna pun merasakan hal yang sama. "Iya, mereka ada di depan apartemen kita."Mengatakan itu, Anna dan Edgar berjalan beriringan menemui polisi yang mencari Edgar. Entah apa ya
Read more

Apa Kau Pelakunya?

Anna mengira jika Edgar hanya bertemu Venna saja dan tanpa terjadi hal seperti pelecehan. Pertemuannya dengan Venna sudah sangat membuat Edgar syok, tapi ternyata wanita itu juga melakukan hal tidak senonoh kepada suaminya. "Tapi Pak, Edgar bukan orang yang membunuh Venna!" kukuh Anna."Tenanglah, Nona. Suami Anda memang salah satu tersangka, tapi dia bisa bebas dari tuduhan jika memiliki alibi yang kuat." Polisi itu mengetuk-ngetuk meja berulang kali seperti sebuah kebiasaan. "Edgar Dominic, ada di mana kau saat pukul dua pagi?"Tampaknya Venna dibunuh pukul dua pagi, waktu yang nyaman untuk tidur dan mengurung diri di dalam selimut. Namun, pada waktu itu Edgar dan Anna tengah bergumul di ranjang. "Saya ada di apartemen bersama istri saya." Edgar mengatakannya tanpa ragu. Sekarang tinggal Anna yang menyetujui alibinya agar polisi bisa segera melepas tuduhan Edgar. Wajah Anna memanas ketika pikirannya tiba-tiba mengingat kejadian semalam. Meskipun Edgar di bawah pengaruh alkohol da
Read more

Pelaku Tertangkap

Malam pun tiba, baik Anna maupun Edgar sama-sama tengah menikmati waktu sebelum tidurnya dengan menonton televisi. Ditemani teh hangat dan beberapa camilan, mereka menyaksikan acara komedi yang sedang ramai dibicarakan. Anna mengambil remot di atas meja dan memindahkan saluran televisi ke saluran berita. 'Pelaku pembunuhan wanita paruh baya telah menyerahkan diri. Kini, polisi sedang melakukan pemeriksaan terhadap pelaku sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam penjara. Pelaku mengakui-' "Sepertinya ini berita mengenai Venna. Syukurlah karena pelakunya menyerahkan diri." Perasaan Anna lega setelah melihat berita tersebut. Itu artinya Edgar dan Kevin tidak melakukan kejahatan. "Tapi aku kasihan pada pria itu. Jika dugaanku benar, sepertinya pria itu korban dari pelecehan Venna dan dia membunuh Venna adalah untuk membela diri. Bagaimana menurutmu, Ed?" Itu hanya spekulasi Anna. Karena Venna seorang kriminal yang sedikit tidak waras, dia pasti tidak takut untuk melakukan kejahatan unt
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status