(Pov Heru) Sudah lama rasanya, aku sengaja menghilang dari kehidupan Winda. Aku ingin memberinya sedikit ketenangan, sebelum memberikan kejutan besar ini. Rasa sakit atas sikap angkuh dan sombongnya itu, tak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. Sejak siang tadi, aku sudah mengawasi gerak-geriknya. Akhir-akhir ini sepasang sahabatnya itu terlihat sering mengunjunginya ke butik. Memhuat rencananaku mengerjainya selalu gagal. Sebelum sidang perceraian, beberapa kali aku melakukan teror padanya. Aku ingin wanita itu takut dan mencariku untuk melindunginya. Seperti dulu saat masih bersamaku. Atau setidaknya, jika dia tau aku yang menerornya, dia akan datang dan memohon padaku untuk menghentikan semua itu. Aku akan memintanya mencabut gugatan cerai itu sebagai syaratnya. Tapi, ternyata Winda cukup keras kepala. Belum lagi hari-hari yang aku jalani bersama Ranisa tidak seindah yang aku bayangkan. Gadis kecil yang kusangka lugu dan polos itu, ternyata suda
Read more