Mayat-mayat dari bangsa Peri yang hangus terbakar itu dilewati Bimantara dan Pendekar Burung Merpati. Mereka kembali berjalan menuju dinding pembatas cahaya merah yang menghalangi mereka menuju puncak.“Apa yang harus kita lakukan sekarang, Tuan Panglima?”“Kita harus mencoba sekuat tenaga untuk bisa memasuki dinding pembatas cahaya merah itu,” jawab Bimantara. “Jangan sampai Pangeran Kedua berhasil menancapkan tongkat hitamku di atas sana.”Pendekar Burung Merpati teringat dengan Pendekar Gunung Nun yang tengah mengejar Pangeran Kedua bersama pembantunya di dalam gua itu.“Apa sebaiknya kita lewat jalan rahasia itu saja?” tanya Pendekar Burung Merpati.“Sudah ada Pendekar Gunung Nun di sana. Biarkan dia yang mengejarnya,” jawab Bimantara.Pendekar Burung Merpati pun mengangguk. Tak lama kemudian terdengar suara kuda. Bimantara dan Pendekar Burung Merpati menoleh ke belakang. Mereka terkejut melihat kedatangan Pendekar Pasir Putih, Pendekar Bunga Teratai, Amita, Gavin dan Gala bersama
Read more