Home / Fiksi Remaja / Pesan Kotor Di Laptop Anakku / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Pesan Kotor Di Laptop Anakku: Chapter 11 - Chapter 20

150 Chapters

11

BERAWAL DARI KEBENCIANPOV ZULAIKA               “Papi terpaksa harus menceraikan mamimu. Dia keras kepala, egois, dan selalu ingin menang sendiri. Kamu tahu kan, Ika, Papi capek seharian bekerja. Namun, mamimu lebih mementingkan pekerjaannya di kantor ketimbang mengurusi kita sekeluarga.”              Ucapan Papi malam itu membuatku tertegun. Acara ulang tahunku yang ke-14 seharusnya dirayakan meriah malam ini meski hanya di rumah. Kue cantik lengkap dengan lilin yang kami beli bersama sejak sore tadi, kini nganggur di hadapan. Semua persiapan sudah kami bertiga lakukan. Mulai dari beli makanan cepat saji yang nikmat, menghias ruang makan dengan balon-balon serta ornamen lainnya, plus beli minuman kola dengan ukuran jumbo dengan niat memeriahkan pesta. Kado ulang tahun pun sudah Papi kasih untukku, berupa s
last updateLast Updated : 2022-01-03
Read more

12

BAHAGIA PAPI, BAHAGIAKU JUAPOV ZULAIKA               “Mami akan berhenti bekerja. Sidang cerai pertama kami Senin besok akan digelar. Jadi, kalian harus membiasakan hidup tanpa laki-laki tidak bertanggung jawab itu.”              Kalimat Mami menjadi pembuka dalam pagi Minggu yang suram. Sarapan di depan meja menjadi semakin hambar. Aku yang memang tak suka masakan-masakan Mami, memutuskan lebih baik tidak menyentuh hidangan di hadapan.              Aku dan Ario hanya bisa saling pandang. Kami tak menjawab apa-apa. Lebih baik diam. Toh, pendapat kami tak akan membuat perubahan apa pun.              “Ika, Ario. Ayo, lekas makan. Setelah itu, bantu Mami beres-
last updateLast Updated : 2022-01-05
Read more

13

BAGIAN 13TERSIBAKNYA TABIR RAHASIAPOV ZULAIKA               Sarapan yang Papi buatkan langsung tandas. Aku kenyang. Saat aku hendak mengambil minum di kulkas, aku terpana untuk ke sekian kalinya dengan rumah ini. Isi kulkas Papi sangat lengkap. Macam-macam pilihan minumannya. Ada jus kemasan, susu UHT, dan beberapa yoghut berbagai rasa.              “Enak sekali di sini. Pasti Tante Yeslin yang siapkan. Perhatian sekali dia sama papiku,” ujarku dengan hati yang sedikit perih.Seharusnya, Mami bersikap begini. Kalau saja Mami penuh kasih, perhatian, dan tidak mengabaikan Papi, perceraian itu pasti tak akan pernah terjadi. Sekarang, sejak Papi meninggalkan rumah, kami sudah mulai kacau balau. Mami yang baru berwacana buat berhenti kerja tapi masih saja sibuk seharian di kantor, lupa untuk menyi
last updateLast Updated : 2022-01-05
Read more

14

POV ZULAIKATERJEBAK DALAM KUBANGAN HITAM              Papi membelikanku sebuah gaun selutut dengan kedua lengannya yang buntung. Gaun itu berwarna peach dengan bahan brokat tembus pandang yang dilapisi puring. Namun, lapisannya hanya sampai paha saja, sehingga dari paha sampai ke lutut tampak transparan. Astaga, ini terlalu minim. Aku merasa kurang pede dengan pakaian begini sebenarnya. Seperti orang yang mau pergi ke pesta ulang tahun saja.              “Pi, ini nggak berlebihan?” tanyaku sambil keluar dari kamar pas.              Papi malah senyum. Dia mengacungkan kedua jempolnya ke depanku. “Bagus! Keren sekali. Pas di tubuhmu. Ambil yang itu saja. Warnanya juga manis.” Papi seperti sangat bangga atas baju pilihannya tersebut. Aku s
last updateLast Updated : 2022-01-06
Read more

15

AKU PUN BISA, PI!POV ZULAIKA               Bagaikan dihipnotis, aku tak bisa mengelak sedikit pun. Hanya patuh yang bisa kulakukan. Terlebih saat melihat delikan mata Papi. Rasanya tak seujung kuku pun diriku dapat berkutik.              Kurogoh tas selempang hitam yang kuisi dengan dompet, ponsel, pulpen, dan sebuah buku catatan kecil tersebut. Dari dalam tas yang kusampirkan di bahu kiri tersebut, kukeluarkan ponsel milikku. Gemetar tangan ini tatkala harus membuka galeri ponsel demi menunjukkan kepada pria di samping kanan yang terus melekap di tubuh, tentang foto diri dari Aga Suryatma, pacar sekaligus cinta pertamaku.              “I-ini …,” ucapku dengan bibir yang gemetar.       
last updateLast Updated : 2022-01-06
Read more

16

RENCANA EKSEKUSI ITU NYATAPOV ZULAIKA              Tak perlu memakan waktu lama, aku langsung nyaman dengan Pak Bona. Bagiku, lelaki itu hangat dan sepertinya bakal menuruti segala pintaku. Bagiku, bukankah ini menyenangkan? Saat hubungan kedua orangtuaku retak dan hancur, ternyata secerca harapan untuk hidup bahagia itu dating dan membuatku kembali semangat. Menjadi seorang simpanan, gundik, atau sugar baby, tampaknya bukanlah soalan di zaman modern begini. Kakak kelasku, Stevy, dengar-dengar dia pacaran dengan om-om kaya. Meskipun hanya rumor, tapi penampilan Stevy sangat meyakinkan. Dia cantik, bergelimang harta, dan kalau pergi ekstra sering bawa mobil mewah. Kalau bukan jadi sugar baby, mana mungkin dia bisa seperti itu, karena kata Sarah yang pernah dekat dengannya, Stevy bukan anak orang kaya. Bapaknya hanya kuli pabrik, sedang ibunya jualan pakaian. Sepertinya, aku akan mengikuti jejak kakak kel
last updateLast Updated : 2022-01-06
Read more

17

MENJAGA JARAKPOV ZULAIKA               “M-maaf, Tante. Tadi pagi … kami sudah putus. Aku dicaci maki oleh Aga habis-habisan. Aku tidak bisa ke sana. Aku mohon maaf.” Segera kumatikan sambungan telepon sebelum Tante Tiffa berbicara panjang lebar. Maafkan aku, Tante. Keluarga kalian memang cukup baik, meskipun orangtuaku tak pernah tahu tentang kalian. Namun, sepertinya aku harus segera menjauh, demi keselamatan nyawaku sendiri.              “Ada apa, Sayang?” Pak Bona melangkah mendekatiku. Memeluk tubuhku erat sambil membelai-belai rambutku mesra.              “Aga … pacarku. Dia sedang kritis di rumah sakit. Apakah Daddy …?”          
last updateLast Updated : 2022-01-07
Read more

18

SEMUA DUSTA YANG KUBALUT GULAPOV PAPI DANU               “Mas, ke mana aja kamu? Aku nunggui dari sejam lalu!” Yeslin, kekasih hati yang sudah tiga tahun belakangan ini kupacari, menggerutu sambil memasang wajah masam. Wanita 27 tahun bertubuh sintal dengan rambut panjang yang ditata ikal gantung tersebut bangkit dari sofa.              “Maaf, Yes. Aku tadi … ke tempat Pak Bona.”              Wanita itu berubah wajah. Terlihat berkurang masamnya. “Apa kata dia? Kamu jadi naik jabatan, kan?” Gadis itu mencengkeram lenganku. Kuku-kuku panjangnya terasa menusuk sampai ke kulit.              “I-iya ….” Agak terbata aku
last updateLast Updated : 2022-01-08
Read more

19

POV ZULAIKAKENA JUGA BATUNYA!               Aku pun tak membuang waktu lagi. Langsung kukirimkan alamat, nomor ponsel, foto, dan segala data mengenai Sarah Adiba kepada Pak Bona. Sarah memang harus mendapatkan sebuah ‘hukuman’, supaya dia tidak asal mengancam saja. Kami berteman sejak kelas tujuh, tapi mengapa dia tiba-tiba jadi seperti ini kepadaku? Menaruh curiga berlebihan sampai bersikap terlalu posesif begitu. Jelas, dia menjadi ancaman tersendiri untukku. Bagaimana kalau dia berhasil menguak rahasia besarku ini? Oh, tidak boleh! Mana ada yang boleh tahu kalau aku sekarang menjadi simpanan seorang CEO tua bangka.              [Dad, aku mohon maaf karena sudah banyak merepotkan Daddy. Aku janji, ini permintaanku yang terakhir untuk melenyapkan orang.]       &nb
last updateLast Updated : 2022-01-08
Read more

20

SEKARANG GILIRAN TANTE YESLINPOV ZULAIKA               Tangis dari para pelayat di rumah Sarah terdengar penuh duka. Terlebih saat jenazah gadis itu tiba dari rumah sakit dengan diantar oleh mobil ambulans. Keluarga yang telah menanti hampir semuanya menjerit histeris. Aku bisa merasakan kehilangan yang begitu kental di rumah ini. Aku pun juga ikut menangis, tapi saying itu hanya kamuflase saja.              Mami, aku, dan Ario memilih untuk duduk di ruang tamu yang sudah lega tanpa perabot. Memperhatikan jenazah yang sudah dibungkus dengan kain kafan dan dimasukan ke dalam peti itu diletakkan di tengah-tengah ruangan. Aku sedikit mengintip ke dalam peti yang tak ditutupi. Tampak noda darah tembus ke kain kafan. Itu bagian kepala. Dugaanku, banyak luka di sana. Mungkin saja, tengkoraknya pecah karena menghantam aspal a
last updateLast Updated : 2022-01-10
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status