“Semoga kamu sedang tidak menguntitku, Gerald,” kata Damian tanpa melihat ke arah temannya itu. “Sayang, ini asistenku Gerald. Aku harap kamu berhati-hati saat berada di dekatnya.” “Hai, Adonia. Namaku Gerald,” kata pria itu sambil mengulurkan tangannya. Damian segera menepis tangan itu dan menahan tanganku agar tidak menjabatnya. “Kamu tidak perlu menjabat tangannya,” ucap Damian dengan wajah tidak suka. “Tolong, tinggalkan kami. Aku hanya ingin berdua saja dengan tunanganku.” “Oke, oke. Aku senang melihatmu bahagia seperti ini, makanya aku mengalah. Senang bisa bertemu denganmu lagi, Adonia.” Pria bernama Gerald itu tersenyum kepadaku. “Ini kekasihku Erin. Dia juga bekerja di stasiun TV yang sama dengan Ian. Baiklah. Sampai nanti.” “Sampai nanti,” balasku dengan sopan. Wanita itu masih terang-terangan menatapku tidak suka. Gerald mengajaknya mendekati meja lain yang ditunjuk oleh pelayan yang mengantar mereka. “Apa kamu pernah punya hubungan
Read more