Home / Urban / Jerat Cinta Pembunuh Adikku / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Jerat Cinta Pembunuh Adikku: Chapter 51 - Chapter 60

64 Chapters

Chap 51 - Kekasih Palsu

Xavier masih menunggu Avery di mobil yang terparkir di basement parkiran apartemen Avery. Ia sangat berharap ada keajaiban sehingga Avery bisa membaca pesannya atau membalas pesan yang tadi ia kirimkan. Ia sangat membutuhkan Avery saat ini untuk menghadapi kedua orang tuanya. Xavier memandang ponselnya terus-menerus, berharap cepat mendapat  jawaban dari Avery. Tiba-tiba saat memperhatikan chat-nya dengan Avery, pesan yang tadi ia kirim sudah berubah menjadi dua centang biru, artinya Avery sudah berada di apartemennya karena sebelumnya ia mendengar bunyi ponsel Avery berbunyi keras dari dalam walaupun lama kelamaan bunyi ponsel itu semakin menghilang. Xavier tahu, bahwa ia tidak salah memencet tombol bel di unit apartemen. Xavier : Apakah kamu ada di apartemen?Tanya Xavier di pesannya kepada Avery.
Read more

Chap 52 - Bertemu Calon Mertua

Avery sudah siap dengan pakaiannya yang ia pikir lumayan cantik. Xavier hanya memberikan waktu satu jam untuknya mempercantik diri. Tentunya waktu itu terlalu lama bagi Avery karena Avery tidak terlalu bisa berdandan dan pakaian cantik? Avery tidak memilikinya karena niatnya di Jakarta hanya sementara dan bukan untuk pergi ke pesta atau acara resmi lainnya. Ia hanya berniat bekerja saja, jadi tentunya hanya pakaian kerja yang Avery pakai untuk menemui orang tua Xavier. Avery keluar dari kamarnya dengan kemeja berwarna baby pink dan celana bahan panjang. Rambutnya diikat satu dan wajahnya sangat sederhana terkesan tidak menggunakan make up sama sekali. Xavier yang melihat kondisi Avery menjadi bingung sendiri. Rasanya ada yang kurang dari penampilan Avery hari ini. Pasti orang tuanya tidak akan setuju dengan wanita yang berdandan sederhana di depannya ini. “Be
Read more

Bab 53 - Bagaimana Nasib Perjodohan ini?

Wina akhirnya sampai ke restoran tempat berkumpul keluarganya dan keluarga Xavier. Tentunya Wina dengan senang hati mendatangi pertemuan itu karena menurut orang tuanya, mereka akan membahas kapan Wina akan dinikahkan dengan Xavier. Sudah terlalu lama kejelasan hubungan antara Wina dan Xavier menggantung, jadi orang tua Wina hari ini ingin mengkonfirmasi bagaimana kelanjutan hubungan antara dua anak mereka.Wina mengedarkan pandangan di restoran itu dan ia menemukan tempat dimana orang tua Xavier dan orang tuanya duduk. Tapi ada pemandangan yang salah yang Wina lihat, ada sekertaris Xavier yang duduk di samping Xavier dan sepertinya mereka sangat dekat.“Untuk apa wanita itu datang ke pertemuan pribadi seperti ini?” ucap Wina kesal di dalam hatinya. Mau tidak mau, Wina segera mendatangi meja tempat orang tuanya berada dengan perasaan kesal sekaligus
Read more

Bab 54 - Usaha Azura

Suasana di restoran menjadi mencekam karena perdebatan antara Indra, Xavier dan Wina. Avery hanya bisa berdiam diri menahan tawa melihat ekspresi Wina yang semakin kaku karena ternyata apa yang telah ia lakukan kelewatan batas. Avery akan mengingat wajah Wina saat ini, wajah orang bersalah dan cukup ketakutan karena seperti tertangkap bermain di belakang Xavier dan Indra.“Begini deh. Jadi intinya perjodohan ini bagaimana, Pak Indra?” potong Rara yang sudah jengah anaknya terus-menerus seperti diserang oleh Xavier dan Indra.“Maaf, Tante Rara. Saya membatalkan rencana perjodohan ini. Saya sudah mencintai wanita lain, wanita yang ada di samping saya saat ini,” ucap Xavier sambil menatap lembut Avery.Avery yang melihat tatapan lembut dari Xavier menjadi bergidik ngeri karena ia merasa tatapan
Read more

Bab 55 - Masalah Baru untuk Xavier

Semalam adalah pekerjaan Avery yang paling menyebalkan di dalam hidupnya, yaitu berpura-pura menjadi seorang kekasih dari Xavier Jayden Vladimir. Tadinya ia berniat pura-pura saja dan tidak melakukan kontak fisik apapun terhadap Xavier, tetapi karena orang tuanya tidak percaya dengan hubungannya dengan Xavier menyebabkan Xavier harus mencium bibirnya dengan waktu yang terbilang cukup lama. Tadinya Avery ingin menolaknya dengan menjauhkan wajahnya, tapi Xavier terus memaksa dan Avery tidak bisa berbuat apapun selain mengikuti permainan Xavier untuk membuat orang tuanya percaya.Meskipun sedikit terpaksa, tapi lama kelamaan Avery cukup menikmati ciuman lembut dari Xavier di bibirnya yang tidak pernah dijamah oleh pria manapun. Merekapun seakan lupa untuk melepas pagutan hingga ciuman itu menjadi sangat panas. Tangan Xavier juga mulai nakal untuk meraba punggung Avery dan tangan satunya berada di wajah Avery
Read more

Bab 56 - Rapat Luar Biasa Xavier

Setelah menenangkan diri dengan memeluk Avery, Xavier melepaskan dekapannya. Ia sudah bisa mengendalikan emosinya dan menenangkan diri.“Belle, tolong bantu saya kumpulkan semua kepala divisi yang berkaitan dengan PT Heiz,” ucap Xavier pelan. Ia mulai duduk di sofa dan meminum teh manis hangat buatan Avery. Ia harus menenangkan pikirannya agar bisa berpikir dengan jernih.“Baik, Pak.” Avery mengangguk menuruti perintah Xavier.“Menurutmu, apa yang sedang terjadi di pembangunan hotel itu?” tanya Xavier masih bimbang. Ia sendiri tidak pernah menyangka kejadian seperti ini bisa terjadi dengan perusahaannya.“Hmm … menurut saya ada orang yang bermain di belakang dan mengurangi bahan. Sehingga para pekerja itu tertimpa dengan k
Read more

Bab 57 - Siapa Dalangnya?

Setelah menyelesaikan rapat dengan para kepala divisi, Avery memohon diri untuk pamit keluar dari ruang rapat yang terasa menyesakkan dada. Ia segera menelepon Aldi untuk langkah selanjutnya.“Al …” panggil Avery di telepon.“Ya, Nona.”“Selidiki masalah pembangunan hotel milik PT Heiz dan Vlad Corp yang berada di Bandung. Ada masalah apa, gunakan detektif yang biasa ayah gunakan. Jika bisa, berikan kepadaku laporan itu dalam dua hari,” ujar Avery memberikan perintah kepada Aldi.“Masalah lima pekerja meninggal karena lantai dua puluh runtuh?” tanya Aldi mengkonfirmasi.“Ya. Apakah kamu mengetahui masalah ini?” tanya Avery penasaran.
Read more

Bab 58 - Karina

Setelah tidak berhasil mencari proposal dan kesepakatan kerja sama antara Vlad Corp dan PT Heiz di tempat penyimpanan berkas, Avery tergesa-gesa kembali ke meja kerjanya untuk mencari lagi. Mungkin Karina lupa meletakannya.Avery mengobrak-abrik meja dan tempat penyimpanan Karina tapi ia tidak menemukan berkas yang ia cari. Kemudian, Avery mencoba mengecek ke dalam komputer yang ada di hadapannya. Biasanya terdapat arsip karena semua dokumen kerja sama akan di-scan sebagai back up data.Avery melakukan pencarian tapi tidak ada berkas apapun yang berhubungan dengan PT Heiz. Ia mulai curiga adanya campur tangan Karina dalam masalah proyek PT Heiz. Mungkin ini juga yang membuat Karina tidak menyukai dirinya bahkan melakukan sabotase terhadap dirinya, agar tidak ada orang yang mengetahui kejahatan yang dilakukan oleh Karina.
Read more

Bab 59 - Mencari Fakta

“Hai, Pak Xavier …” sapa Karina sumringah karena melihat wajah mantan bosnya. Ia sendiri tidak menyangka Xavier akan menemuinya di rumah tahanan setelah sekian lama ia mendekam.“Bagaimana kabarmu?” tanya Xavier berbasa-basi.“Tidak baik. Seperti yang bapak lihat saat ini.” Karina berdiri dan memperlihatkan tubuhnya yang mulai kurus dan wajahnya yang sangat kusam akibat stress berada di dalam rumah tahanan.“Ah … saya turut berduka cita.” Xavier mencoba memberikan simpatinya kepada keadaan Karina saat ini.“Apa bapak ke sini untuk membebaskan saya?” tanya Karina penuh harap.“Aku membutuhkan bantuanmu, jika kamu membantuku dengan semua informasi,
Read more

Bab 60 - Apakah Anda Terlibat?

Xavier sangat lelah mencari fakta tentang proyeknya yang sedang dimanipulasi. Karina ... wanita itu sangat tidak berguna bagi Xavier. Ia tidak bisa mengorek informasi apapun dari wanita itu.Xavier segera pulang ke kantor. Ia berharap menemukan setitik harapan yang bisa membantunya untuk keluar dari masalah perusahaannya ini, masalah yang cukup berat dan bisa merugikan perusahaannya."Belle," sapa Xavier lemas ketika ia sudah sampai ke dekat ruangan kerjanya. "Bagaimana, Pak? Apakah bapak sudah mendapatkan informasi dari Karina?" tanya Avery penasaran."Tidak. Wanita sialan itu malah pingsan saat aku menginterogasinya.""Hmm ... apakah dia berpura-pura?" tanya Avery curiga."Mungkin saja. Entahlah. Aku lelah.""Ya sudah, bapak beristirahat terlebih dahulu dan aku akan membawakan makanan dan minuman untuk bapak.""Terima kasih, Belle." Xavier tersenyum kaku kepada Avery. Pikirannya sangat kacau karena kejadian ini. Tentu s
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status