Semua Bab Jerat Cinta Pembunuh Adikku: Bab 41 - Bab 50

64 Bab

Chap 41 - Tunggu Permainanku

Pagi ini begitu cerah, Avery sengaja berdandan yang sangat cantik untuk menunjang penampilannya yang sudah cantik. Ia juga sengaja memasak beberapa cemilan untuk dibawa ke kantor. Ia sangat berniat untuk merebut perhatian Xavier dari Wina. Misinya sudah bergeser karena ia melihat Wina sebagai objek yang menarik untuk pembalasan dendam pribadinya bukan untuk Rosalind lagi. Ia bergegas keluar dari apartemen dan menemui Aldi di lobi apartemen. Seperti biasanya, Aldi sudah siap menjemput Avery di lobi dengan mobil sederhananya. “Hai, Al,” sapa Avery berseri-seri tidak seperti biasanya yang selalu murung dan banyak protes. Aldi sendiri bingung dengan perubahan Avery hari ini. “Apakah ada hal yang membahagiakan hari ini, Nona?” tanya Aldi penasaran sambil mengendarai mobilnya.
Baca selengkapnya

Chap 42 - Dinner With Xavier

“Jadi sekarang kita akan makan malam dimana, Pak?” tanya Avery bersemangat saat memasuki ruangan kerja Xavier. “Apa yang kamu inginkan untuk malam ini, Belle? Sesuai dengan janjiku, aku akan mentraktirmu setiap hari,” balas Xavier senang. Ia tentunya sangat senang dengan perubahaan mood dari Avery. Wanita di hadapannya sudah tidak ketus lagi, ia kembali menjadi wanita ceria yang pernah Xavier temui di bandara Incheon, Korea Selatan.  “Bagaimana jika shabu-shabu? Hari ini begitu dingin, lebih enak makan yang berkuah,” tawar Avery. “Ok. Sebentar aku rapikan semua berkas di meja,” Xavier mulai sibuk merapikan semua berkas yang ada di mejanya. “Saya bantu agar cepat selesai.” Avery maju mendekati meja kerja Xavier dan membantunya merapikan semua berkas di meja.
Baca selengkapnya

Chap 43 - Apa Kita Resmi Pacaran Hari ini?

Shabu First   “Sudah sampai, Pak.” Vergi memberitahukan kepada Xavier. “Ayo turun, Belle. Oh ya, Kamu bisa pergi dahulu. Mungkin kami akan lama di sini. Atau kamu bisa memberikan kunci mobil dan kamu pulang terlebih dahulu setelah memarkirkan mobil,” ucap Xavier memberikan instruksi. “Baik, Pak.”  Xavier turun terlebih dahulu dari mobil kemudian membuka pintu untuk Avery. Ia seperti seorang gentleman yang sangat sopan dan memperhatikan wanita yang ia ajak kencan. “Ini restaurant shabu-shabu yang sangat terkenal di daerah ini, Belle,” ucap Xavier memperkenalkan restaurant yang ada di hadapannya. “Terima kasih, Pak,” Avery tersenyum terhadap Xavier.
Baca selengkapnya

Chap 44 - Hati-Hati Mempermainkan Hati Seseorang

“Hai, Al.” Avery membuka pintu mobil Aldi yang terparkir di lobi restaurant. “Selamat malam, Nona.” Aldi mulai menyalakan mobil dan mengendarainya menjauhi restaurant tempat Avery dan Xavier makan malam bersama. Bayangan Xavier lama kelamaan menghilang dari penglihatan Avery dan Aldi dari spion mobil. “Apa kabarmu hari ini, Al? tanya Avery untuk memulai pembicaraan dengan Aldi. “Baik, Nona,” jawab Aldi datar. Bagaimana dengan masakanku? Apakah enak?” cerocos Avery yang terlihat berseri-seri.  “Sangat enak, Nona,” jawab Aldi dengan jujur. Aldi memperhatikan rona wajah Avery yang semakin berseri setiap harinya. Ia senang dan takut akan perubahan yang terjadi pada diri Avery. Ia senang karena Avery tidak murung lagi ta
Baca selengkapnya

Chap 45 - Wina Kesal

“Tuan, waktu makan sudah tiba.” Aldi membawakan makan malam ke kamar Jordan. Saat ini Jordan sedang tidak sehat karena terlalu banyak pekerjaan sehingga menyebabkan sakit kepalanya kumat. “Terima kasih, Al.” Jordan tersenyum melihat Aldi yang selalu setia kepadanya. Ia juga sangat menyayangi Aldi seperti anaknya sendiri. “Sama-sama, Tuan. Ini obat yang harus anda minum setelah makan malam.” Aldi menunjuk sebutir obat yang ada di gelas kecil. "Terima kasih, Al. Oh ya, bagaimana perkembangan Avery sekarangl?" tanya Jordan penasaran. Ia berusaha bangkit dar posisi tidurnya dengan dibantu oleh Aldi. Tubuhnya yang sudah mulai menua membuat ia mengalami banyak sakit. Banyak pikiran dan pekerjaan yang tiada hentinya menyita semua pikiran dan tenaga Jordan. "Nona sudah berha
Baca selengkapnya

Chap 46 - Kerja Sama Ilegal

“Pak Xavier …” panggil Avery sambil berlari untuk menghentikan langkah Xavier yang sedang menuju lift untuk pulang kerja. Hari ini Xavier memiliki janji untuk bertemu dengan sahabat lamanya sekaligus rekan bisnisnya. “Ada apa, Belle?” Xavier menghentikan langkahnya. “Tadi ada telepon dari Visho Hotel. Mereka mau meeting sekarang di sebuah club namanya club Mills. Apakah bapak bisa?”  “Club Mills? Meeting apa yang bertempat di club, Belle?” tanya Xavier bingung. “Entahlah, Pak. Apakah harus saya batalkan?” “Tidak. Aku akan ikut meeting dengan Visho Hotel dulu baru setelah itu aku akan bertemu dengan temanku.” “Baik, Pak. Saya akan memberitahukan kepada pihak Visho Hotel.
Baca selengkapnya

Chap 47 - Dia Bukan Calon Istriku

“Wina ini calon istrimu bukan?” “ … ” Xavier mulai bingung dengan perkataan Franky. Ia ingin mendengarkan terlebih dahulu apa yang dimaksud oleh Franky. “Tadi Wina sudah menerima semua kontrak kerjasama yang diajukan oleh Visho kepada Vladimir Corp. Kami akan membuat sebuah perusahaan baru bersama,” jelas Franky lagi. “Bagaimana bisa Wina yang menerima semua kontrak kerjasama dengan mengatasnamakan Vladimir Corp?” tanya Xavier bingung. “Bukankah calon istri berhak untuk berbuat sesuatu? Bukankah begitu, Wina? Bukankah kamu salah satu pemegang saham terbesar di Vladimir Corp? Tentunya ia berhak membuat perusahaan baru di bawah naungan Vladimir Corp. Bukankah begitu?” tanya Franky sambil menatap Wina dengan serius. “I-iya
Baca selengkapnya

Chap 48 - Obat Perangsang

“Ish … lepaskan aku Xavier ...” protes Avery kesal karena Xavier mencumbu lehernya dan tangannya mulai masuk ke dalam baju Avery. “Belle, aku sangat ingin … “ ucap Xavier yang tidak bisa menggendalikan diri. “Tahan! Kamu sedang dalam pengaruh obat,” ujar Avery mencoba memberikan pengertian kepada Xavier. “Aku tidak bisa, Belle. Please help me,” pinta Xavier yang ingin melepaskan semua gairahnya kepada Avery. “Aku sedang menyetir. Mobil kita bisa tabrakan jika kamu begini terus,” protes Avery mencoba melepaskan tangan Xavier yang sudah masuk ke dalam bajunya dan mengelus payudaranya. “Ah … Xavier. Please jangan …,” desah Avery yang ikut terbawa gairah karena tangan Xavier sudah terlalu nakal. “Please Belle. Hentikan mobil
Baca selengkapnya

Chap 49 - Pagi yang Aneh

“Ouch kepalaku sakit sekali.” Xavier terbangun dari tidurnya yang cukup panjang. Ia mencoba menggerak-gerakan kaki dan tangannya tetapi ia mengalami kesulitan. Tangan dan kakinya terikat saat ini.“Hei … lepaskan aku!” teriak Xavier keras, “Hei … lepaskan! Apa ada orang di luar?” Xavier mencoba mencari pertolongan untuk membuka ikatan di tangan dan kakinya.Tiba-tiba datang seorang pelayan hotel masuk ke dalam kamar dengan tergesa-gesa. Ia segera membantu melepaskan ikatan di tangan dan kaki Xavier.“Ma-maaf, Tuan. Saya baru melepaskan ikatan tuan sekarang.” Pelayan itu ketakutan karena ia sangat mengetahui siapa orang yang berbaring di ranjang dengan ekspresi marah dan ingin membunuh dirinya saat ini. &
Baca selengkapnya

Bab 50 - Tamu Tidak Diundang

Hari ini adalah hari yang sangat dinantikan oleh Avery. Hari sabtu adalah hari yang menyenangkan dan Avery ingin sekali memanjakan diri. Setiap hari bersama dengan Xavier terkadang membuat otak dan hatinya tidak bekerja sama. Di satu sisi ia sangat senang bersama Xavier karena pria itu adalah pria yang lembut dan pengertian tapi, di sisi lain, Avery merasa Xavier hanya berpura-pura lembut karena belum mendapatkan apa yang ia mau dari Avery. Avery bangun dari tidurnya yang sangat nyenyak lalu merapikan tempat tidurnya. Entah mengapa hari ini ia begitu bersemangat dalam menjalani hidup, tidak seperti biasanya, pikirannya hanya berkutat bagaimana bisa membuat Xavier bangkrut. "Ayo mulai hari dengan bahagia, Av." Avery meyakinkan diri sendiri sambil berkaca di cermin.  Terlalu lama Avery terpuruk dalam kegalauan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status