/ Urban / GGAP 2 : MR. NOBODY / 챕터 101 - 챕터 110

GGAP 2 : MR. NOBODY의 모든 챕터: 챕터 101 - 챕터 110

601 챕터

BAB 101

WossshhhKetika Scorpio mengayunkan pedangnya, dua sampai tiga bayangan tampak menyertai gerakan tajamnya. Itu adalah salah satu jurus pamungkas Scorpio dan hanya beberapa musuh yang pernah selamat dari gerakan mematikan seperti itu. Meski sekilas terlihat sebagai gerakan satu tebasan, namun pada kenyataannya itu adalah serangan dengan energi internal yang sangat kuat bagai badai pedang yang tajam.Scorpio begitu pecaya diri akan merubuhkan Awan dalam satu serangan tersebut, karena Ia melihat tubuh Awan terbelah menjadi beberapa bagian.Ia berbalik dan melihat jalur lintasan serangannya, namun sama sekali tidak ada potongan tubuh Awan disana. Jelas saja itu sangat mengejutkannya, tidak ada yang salah dengan timingnya."Apa yang kamu cari? Aku? Aku ada disini, pakak." Ucap Awan dengan senyum mengejek. (Pakak=Bodoh/tuli tergantung cara pengucapan.)Scorpio dibuat tercengang ketika melihat Awan baik-baik saja, bahkan tidak terluka se
last update최신 업데이트 : 2022-02-12
더 보기

BAB 102

Pedang api yang ditunjukan Awan membuat Scorpio waspada, Ia tidak menyangka jika pemuda yang masih sangat muda ini mampu mengeluarkan pedang api dari kedua lengannya. Sepanjang pengalamannya, belum pernah Ia menemui seseorang dengan kemapuan unik seperti yang dihadapinya saat ini. Karena itu, Scorio tidak bisa menganggap enteng lawan atau tidak nyawanya yang akan jadi taruhannya. Scorpio mengambil kuda-kuda awal untuk mengeluarkan jurus andalannya, ini adalah salah satu teknik pembunuh andalan Scorpio. Kedua kakinya terlihat merendah dan hampir menyentuh tanah, selanjutnya kedua lengannya tampak sedikit mengembang.  Wosshh Tubuhnya tiba-tiba menghilang, lalu sebuah bayangan dari berbagai sisi tampak mengepung Awan. Trang trang tranggg Scorpio menyerang dengan kekuatan penuh untuk melepaskan salah satu jurus andalannya, kekuatan dan jumlah serangannya meningkat dua kali lipat dari serangan sebelumnya. Efek dari serangan besar seperti itu m
last update최신 업데이트 : 2022-02-15
더 보기

BAB 103

"Ba-bagaimana bisa?" Tampak jejak ketidak percayaan yang membayang jelas diwajah Scorpio, Ia masih sulit mempercayai jika pedangnya bisa seperti sekarang ketika berhadapan dengan pedang api lawan. Padahal itu hanya pedang yang dihasilkan dari kekuatan internal, tapi hampir menghancurkan pedang andalannya. Bukannya merespon lawan, Awan justru sibuk berdebat dengan Huo "Sudah memakai kekuatan sebesar itu, ngapain tidak langsung dihabisi saja sih tadi?" Protes Huo yang kesal karena telah memberikan kekuatan yang cukup besar namun Awan malah terkesan bermain-main dan tidak segera menghabisi lawan. Padahal, mereka punya kesempatan yang cukup bagus sebelumnya. "Hehehe, santai brother. Bukankah kita sedang uji coba kekuatan baru? Katamu gak boleh langsung unjuk kekuatan tadi?" Balas Awan membalikkan ucapan awal Huo. Huo sampai kesal sendiri, "Itu tadi! Kamu seharusnya bisa langsung menghabisinya, jangan buang-buang energi." "Lah, kalau habis kan tinggal dich
last update최신 업데이트 : 2022-02-15
더 보기

BAB 104

"Mati, bunuh? Apa kamu memang sebegitunya menginginkan kematian? Padahal tadi kamu sendiri yang menginginkan kematianku? Kenapa sekarang malah memintaku untuk membunuhmu? Meskipun ada bagian dari diriku yang kejam, namun sekarang aku sedang tidak mood untuk membunuh orang yang sudah tidak memiliki semangat untuk mengangkat senjata sepertimu." Ucap Awan acuk tak acuh.Mungkin mereka adalah musuh saat ini, tapi setelah bertukar beberapa jurus, Awan sangat menghargai seorang petarung hebat seperti Scorpio. Terlepas dari jalan yang mereka ambil, pihak yang benar atau pihak yang salah. Namun faktanya, bertarung dengan seorang master sejati sangat jarang ditemui. Karena itu, Scorpio layak untuk mendapat rasa hormat dihatinya.Haris tersenyum tidak berdaya mendengar jawaban Awan, "Bagiku, kalah sama saja dengan kematian. Aku.. telah kalah darimu dan aku layak mati ditanganmu.""Huft, sudah kubilang aku sedang tidak dalam mood untuk membunuhmu saat ini. Hmnn, g
last update최신 업데이트 : 2022-02-15
더 보기

BAB 105

Setelah kematian Scorpio, Awan berjalan ke arah Vino. Rasa penasarannya terusik, begitu mendengar kalimat Vino sebelumnya. Itu artinya, Ia ditargetkan oleh Vino sendiri bukan karena keluarganya. Melihat Awan mendekatinya, Vino hendak lari sejauh mungkin untuk menyelamatkan diri. Ia begitu ketakutan dan melihat Awan sebagai jelmaan monster yang sangat mengerikan. Namun tubuhnya begitu lemah, kakinya seperti agar-agar sehingga tidak bisa mengikuti perintah otaknya. Awan hanya tertawa ringan melihat ekspresi Vino saat ini, Ia tidak menyangka jika seorang Vino yang begitu sombong dan angkuh ketika pertama kali dilihatnya, sekarang berubah jadi sosok mangsa lemah yang sedang meringkuk ketakutan.Awan berjongkok didepan Vino, sambil matanya menatap penuh kemenangan ke arah Vino."Sekarang katakan, kenapa kamu menargetkanku?" Tanya Awan dingin.Mungkin karena seluruh tubuhnya sudah diliputi oleh ketakutan dan kengerian dari kejadian sebelumnya
last update최신 업데이트 : 2022-02-15
더 보기

BAB 106

PlaakkkDisusul dengan pipi kiri Vino, menyebabkan bengkak diwajahnya jadi merata."Itu untuk niat busukmu terhadap tunanganku."Vino coba mengangkat kedua tangannya untuk mencegah Awan memukul kembali wajahnya, sungguh tidak terbayangkan olehnya jika nasibnya akan berakhir seperti ini. Beruntung Awan tidak melanjutkan tamparannya, jika tidak wajahnya bisa saja menjadi semakin hancur dan tidak lagi bisa dikenali."To-tolong, ampuni aku. A-aku tidak akan berani mendekatimu dan Angel lagi. Asal jangan bunuh aku." Mohonnya ketakutan.Awan berpikir, jika saja Ia melepaskan Vino hari ini. Tidak ada yang tahu, apa yang bisa diperbuatnya dimasa depan. Karena itu Awan memiliki rencana yang jauh lebih baik saat ini, "Baiklah, Aku akan mengampuni nyawamu saat ini. " Komentar Awan tenang.Vino sedikit menurunkan tangannya dan menatap tidak percaya ke arah Awan. Ia kembali memastikan jika Ia tidak salah dengar apa yang telah diucapkan Awan barusan, "A-a
last update최신 업데이트 : 2022-02-15
더 보기

BAB 107

"Angel?" Sapa Awan hangat begitu panggilannya dijawab dari seberang sana.Terdengar suara Angel yang memekik senang, begitu menjawab panggilan telepon dari Awan. Ia begitu senang, karena beberapa hari ini mereka tidak berkomounikasi. Keduanya sama-sama sibuk dengan kegiatannya masing-masing, Angel sedang sibuk mempersiapkan acara wisudanya yang akan datang dalam beberapa minggu ke depan. Begitupun dengan Awan, yang sedang sibuk dengan urusan kuliah, kerja dan ditambah situasi Vino yang coba mengancamnya."Hmn, tumben menelpon duluan?" Tanya Angel pelan dengan sedikit bahasa sindiran, karena selama ini biasanya Angel yang selalu berinisiatif menghubungi Awan terlebih dahulu. Apalagi jarak mereka yang cukup jauh dan terdapat perbedaan zona waktu, sehingga mereka harus menentukan jadwal yang tepat untuk berkomunikasi dan tidak saling menganggu aktifitas mereka.Awalnya memang susah, tapi seiring berjalannya waktu, keduanya pun mulai membiasakan diri. Justru dengan
last update최신 업데이트 : 2022-02-15
더 보기

BAB 108

"Iya, semua berjalan lancar. Jadi tanggalnya tidak ada perubahan..."Lalu Angel bercerita panjang lebar tentang persiapan wisudanya dan juga teman-temannya disana. Banyak hal yang membuatnya begitu semangat ketika bercerita, terlebih yang mendengar ceritanya adalah sang kekasih yang begitu dicintainya, Angel seakan tidak kehabisan bahan sedikitpun untuk menceritakan kesehariannya pada Awan."Astaga! Aku lupa, disana pasti sudah dini hari yah?" "Hehehe iya, sudah jam empat dini hari." Ucap Awan tertawa mendengar nada terkejut Angel. Padahal mereka sudah bicara lumayan lama, lebih kurang 25 menit dan Angel baru terkejutnya sekarang."Sayang, kamu istirahat dulu yah. Nanti pasti akan mengantuk kerjanya, ingat kamu harus jaga kesehatan. Aku tidak mau kalau kamu sampai sakit, karena aku pasti yang paling menderita kalau tahu kamu sakit disana, karena Aku tidak ada disana untuk merawatmu." Ucap Angel sedih.Perasaan Awan menjadi hangat ketika mende
last update최신 업데이트 : 2022-02-15
더 보기

BAB 109

"HAHAHA..." Xynthia Lang tertawa sampai terpingkal-pingkal, bahkan Ia sama sekali tidak mempedulikan tatapan kesal terhadapnya. Kejaidan konyol dinihari tadi tidak henti-hentinya membuat Xynthia tertawa bahkan sampai memegangi perutnya karena saking tidak tahan untuk menertawakan tuan mudanya."Kenapa gak sekalian ditidurin aja tuan muda? Xixixi..." Lanjutnya dengan komentar yang jauh lebih konyol, sampai-sampai membuat wajah Awan dan gadis disebelahnya jadi tersipu."Duh, nih bocil ngomongnya yah..." Untuk menutupi rasa malunya, Awan pun meloncat ke arah Xynthia dan coba menutup mulut gadis imut tersebut biar tidak mengeluarkan komentar yang lebih berbahaya."Hahaha... ampuunnn... tuan muda, xixixi.. hahaha gelii.." Xynthia menggelinjang kegelian, karena saat Ia akan berbicara lagi untuk menggoda tuan muda gantengnya itu, Awan bergerak lebih cepat menggelitiknya.Pemandangan tersebut cukup aneh dimata tamu perempuan yang saat itu sudah mengenakan kaos da
last update최신 업데이트 : 2022-02-16
더 보기

BAB 110

Karena kesalahan yang tanpa disengaja itu membuat Xynthia jadi ada bahan untuk menertawakan kecanggungan Awan dan juga Gina ketika Xynthia masuk ke dalam kamar, begitu mendengar teriakan Gina yang cukup kencang. Semula Xynthia mengira ada musuh menyergap Gina dalam kamar, namun kenyataannya Ia sedang mendapati Awan sedang bertelanjang dada dan Gina yang pakaian atasnya sedikit kusut."Eh, maaf. Kalian mau bercinta yah?" Tanya Xynthia dengan wajah polos.Jelas saja, pertanyaan polos dari gadis yang masih abege seperti Xynthia membuat kecanggungan diantara mereka menjadi lebih kentara. Mereka sempat saling menatap dengan ekspresi canggung satu sama lain. Sebelum Awan segera sadar, atau mereka tidak akan bisa mengelak lagi jika seandainya pelayan lainnya ikut mendapati kondisi mereka seperti sekarang ini. "Bercinta kepalamu itu." Teriak Awan sewot, Ia lalu bergegas mengambil kaosnya dan berjalan keluar kamar.Disilah mereka sekarang, mereka bertiga dud
last update최신 업데이트 : 2022-02-16
더 보기
이전
1
...
910111213
...
61
DMCA.com Protection Status