Tak hanya Aiden, aku pun terkejut mendengar ucapan Mama mertuaku."T-tapi Ma." Aiden nampak gelisah."Ma. Aku dan suamiku kemarin sudah membuat perjanjian nikah," selaku. Aku tidak ingin memberatkan Aiden dengan perjanjian tambahan."Oh ya?" Mama mertua langsung menoleh ke arahku."Iya Ma.""Isinya tentang apa saja?""Em tentang pembagian harta, pelarangan pernikahan kedua, dilarang KDRT, dan masih banyak lagi."Mama mertua menganggukkan kepalanya beberapa kali."Bagus Sayang. Tapi Mama dan Oma harus membuat perjanjian dengan anak ini juga. Ini terpisah dengan perjanjian kalian berdua," jelasnya tegas. Aku menelan salivaku dengan paksa. Pupil Aiden nampak bergetar mendengar penjalasan Mamanya.Oma menggenggam tanganku lembut. "Iya Sayang. Kalau kita tidak tegas seperti ini, dia akan semena-mena. Ini juga demi kepentingan kami, bukan semata-mata karena kamu. Jadi Dea tidak perlu khawatir atau merasa bersalah pada Aiden."Kepentingan kami? Sebenarnya apa? aku penasaran akan hal itu, tap
Terakhir Diperbarui : 2023-06-10 Baca selengkapnya