Semua Bab Istri Badas VS Pelakor Keji: Bab 21 - Bab 30

124 Bab

21

Tubuhku semakin gemetar saat mobil terparkir di depan kantor notaris. Pertanyaan tentang anak membuatku linglung. Namun, untuk menggapai tujuan aku memaksa diriku masuk ke dalam.Ketika notaris memberikan contoh perjanjian pra nikah dari klien sebelumnya, semua sangat cocok dengan keinginanku."Bagaimana De?" tanya Aiden setelah membaca semua point point yang tertera di dalam dokumen tersebut." Sesuai sama yang aku inginkan. Kita bikin permisi seperti ini." Kutaruh lembaran perjanjian nikah tersebut ke atas meja. Aku sudah sangat puas membaca point-point yang tertea di sana."Kita hapus bagian ini." Aiden menunjuk salah satu point. Mataku melebar."Kita tulis, pernikahan ke dua bisa terjadi jika pernikahan pertama mengizinkannya," ucapnya.Mendengar usulannya sontak membuatku badmood. Dia benar-benar egois jika masalah wanita. Apa sebegitu cintanya dia dengan Wendy sampai menelantarkan aku seperti ini?"Tidak.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-31
Baca selengkapnya

22

Bagaimana dia bisa chat mesra dengan wanita itu, padahal baru saja menandatangani perjanjian nikah bersamaku barusan?!Sanubariku teriris melihat keasyikan dalam pesan-pesan itu. Segera ku ambil ponselku dan menvideo aktivitas Aiden. Ketika timer menunjjukan 1 menit lebih, Aiden baru menyadari jika aku sedang menangkap gerak-geriknya."Ngapain kamu?" sulutnya dengan kerutan di kening."Main hp." dengan gaya tolol aku meresponnya. "Terus kenapa posisi hp mu seperti itu?""Terserah aku dong." Tanpa sadar nada bicaraku meninggi karena merasa dicurigai oleh lelaki itu. Ia segera mendekatkan kepalanya ke layar ponselku, mencari tahu apa yang sedang kulihat. Segera ku masukkan saku benda pipih itu. Aku tak ingin menambah masalah dengan lelaki itu."Apa sih?" tanyanya."Enggak. Sudah sampai. Aku duluan!" segera kutinggal suamiku yang dikeluti rasa penasaran. Namun, ia tak kunjung menyusulku, justru mobil melaju meninggalkan pekarangan rumah. Entah pergi ke mana dia, tapi badanku terasa let
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-01
Baca selengkapnya

23

Ketika sedang tidur, wajahku terasa panas. Segera kubuka kedua mata ini, cahaya menyilaukan masuk ke dalam pupil yang membuatku mengernyit hebat. "Ahh!" teriakku lebay. Rasanya seperti ditampar energi matahari pada pagi hari. Butuh beberapa menit untukku menyesuaikan keadaan sekitar. Seharusnya kamarku tidak sepanas ini, kenapa hari ini seperti ini? Ah! ternyata aku lupa menutup jendela dengan gorden. Semalam aku melamun lama memikirkan nasibku selama dua tahun. Jadi untuk menambah kedramatisan, kubuka gorden agar bisa melihat bintang yang bertabur di langit. Kulirik jam dinding yang menunjukkan pukul 10.00 WIB. Untuk orang umum, ini sudah siang. Aku pun tak mengingat semalam tidur jam berapa, tapi badanku masih terasa lelah dan ingin melanjutkan tidur. Eh! Bukankah hari ini mama mertua dan oma akan berkunjung ke rumah ini? Tapi kenapa sampai sekarang Bik Asih tidak memanggilku? Karena dikeluti rasa penasaran, segera kuambil smartphone yang tergeletak di samping bantal. Tutt... T
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-05
Baca selengkapnya

24

Aku sangat puas dengan waktu tidurku hari ini. Ketika ku lihat jam dinding sudah menunjuk pukul 15.30 segera kubersihkan tubuhku hingga wangi. Karena di kamar mandi sudah dilengkapi dengan bathup tak ada salahnya jika aku menikmati fasilitas ini sebaik mungkin."Ha... wangi mawar emang tidak ada duanya."Aku sangat suka dengan wangi bunga mawar, tapi lebih suka lagi wngi buah strawberry. Berhubung sabung yang tersedia hanya ada mawar dan jasmine. Akhirnya aku memilih bunga berkelopak merah itu.Sedari bangun tidur, aku tidak melihat Titik atau pun white. Entah pergi ke mana mereka.Tok tok tok... suara ketukan pintu kamar mandi membuatku terbangun."Non!" itu suara Bik Asih."Iya Bik?""Ibu sama Oma sedang dalam perjalanan ke rumah.""Iya. Aku akan segera bersiap.""Baik Non."Tak ada suara lagi. Sepertinya Bik Asih langsung turun. Dadaku berdetak kencang, saat mengingat hal-hal yang harus ku sampaikan pada mereka hari ini. Mereka akan mereseponku seperti apa? Memikirkan semua kemung
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-05
Baca selengkapnya

25

Sandal teplek yang kupakai mengeluarkan suara yang lembut tapi siapapun akan menyadari jika ada seseorang yang mendekat. Ketiga orang tersebut langsung memutar kepalanya melihat sumber suara yang masuk ke telinga.Oma dan Mama Mertua tersenyum senang melihat kedatanganku. Mereka pun segera berdiri lalu memeluk dan mencium pipiku dengan gemas. Kulirik Aiden dengan mengaga, melihat hal itu membuatku sangat heran. Kenapa mulutnya menganga sebegitu lebarnya saat aku hadir di depannya. Apa aku membawa energi negatif saat bergabung bersama mereka."Ya ampun menantuku cantik sekali!" girang mama mertuaku."Oma senang sekali melihatmu Sayang. Kabar baik kan?" Oma mengelus-elus lenganku dengan lembut."Baik Oma," jawabku malu-malu."Ihh! Akhirnya Mama bisa liat kamu pakai baju pembelian Mama. Sangat cocok." Perempuan itu memberikan dua jempol kepadaku.Aku tersenyum, lebih tepatnya salah tingkah karena dipuji Mama mertua," Kan Mama yang pilihin."Ia kembali memelukku cukup erat, seperti orang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-05
Baca selengkapnya

26

"Itu apa?!" bentak Rita keras. Tampilannya yang elegan tak bisa menutup kebringasan wanita itu. Bahkan Aiden yang baru saja mendapat tamparan dari Mamanya tak bisa berkutik. Ia hanya meringis kesakitan. Aku pun gemetar melihat mama mertua yang marah. Tanpa sadar tanganku tremor hebat."Maafkan saya Nyonya." Bik Asih langsung bersimpuh di lantai meminta maaf."Rita... sudah. Kasihan Dea." Oma menenangkan putrinya dengan lembut. Mama mertua langsung melihat ke arahku yang sedang menunduk menenangkan tangan yang tengah bergetar hebat. Dengan sigap ia langsung menghampiriku sambil memegang pergelangan tangan yang masih terdapat handsaplast di sana."Astaga..." Ia melirik ke arah suamiku. Namun, karena merasakan getaran dari tubuhku ia segera menghembuskan napasnya. "Hah..." ia beberapa kali melakukan hal itu untuk menurunkan emosi yang membabi buta."Maaf Sayang. Maafkan Mama sudah berteriak di depanmu," sesal wanita itu mencoba menarik perhatian
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-06
Baca selengkapnya

27

Tak hanya Aiden, aku pun terkejut mendengar ucapan Mama mertuaku."T-tapi Ma." Aiden nampak gelisah."Ma. Aku dan suamiku kemarin sudah membuat perjanjian nikah," selaku. Aku tidak ingin memberatkan Aiden dengan perjanjian tambahan."Oh ya?" Mama mertua langsung menoleh ke arahku."Iya Ma.""Isinya tentang apa saja?""Em tentang pembagian harta, pelarangan pernikahan kedua, dilarang KDRT, dan masih banyak lagi."Mama mertua menganggukkan kepalanya beberapa kali."Bagus Sayang. Tapi Mama dan Oma harus membuat perjanjian dengan anak ini juga. Ini terpisah dengan perjanjian kalian berdua," jelasnya tegas. Aku menelan salivaku dengan paksa. Pupil Aiden nampak bergetar mendengar penjalasan Mamanya.Oma menggenggam tanganku lembut. "Iya Sayang. Kalau kita tidak tegas seperti ini, dia akan semena-mena. Ini juga demi kepentingan kami, bukan semata-mata karena kamu. Jadi Dea tidak perlu khawatir atau merasa bersalah pada Aiden."Kepentingan kami? Sebenarnya apa? aku penasaran akan hal itu, tap
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-10
Baca selengkapnya

28

"Iya Ma," jawab suamiku lemas. Mertua dan Oma melirikku dengan bibir tersenyum. Binar kesenangan terlihat di mata mereka."Good. Mama pegang ucapanmu. Awas saja kalau diingkari lagi."Wanita itu sangat puas mendengar jawaban putranya."Sayang..." Mama mertua memegang ke dua tanganku dengan lembut. Sentuhan itu terasa menenangkan dan hangat di taktilku."Iya Ma?""Kalau Aiden berlaku kasar padamu, langsung bilang Mama ya Sayang. Biar Mama kasih pelajaran dia, kami tidak mengajarkan anak-anak untuk bersikap kasar, apalagi sampai melukai orang lain. Entah kesambet apa anak itu, sampai-sampai tanganmu di buat terluka seperti ini." Aku mendengar rentetan kalimat itu dalam diam dan membalas tatapan mama mertua dengan serius. "Jadi kalau dia berlaku kasar, langsung ngomong ke Mama. Jangan takut Sayang, ada kami yang menjaga mu,' lanjut Mama mertua penuh keseriusan.Aku tersenyum simpul mendengarnya, rasanya sangat menyenangkan mendapat sekutu terkuat. "Iya Ma."Wanita itu mengelus pucuk kepa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-11
Baca selengkapnya

29

"Puas kamu!?" kesalnya dengan wajah mengerut. Kupamerkan senyuman tipis padanya, "Puas." "Dasar wanita gila! Awas saja kamu!" Aku ingin tertawa sekeras mungkin tapi kuurungkan, lebih baik aku mengejek suamiku sampai puas. "Haha... Mampus kamu! Cepat putus dari model majalah dewasa itu deh! Mama sama Oma lebih sayang aku, mana bisa Wendy menyaingiku!?" ejekku, tak lupa menjulurkan lidah seperti orang koyol. "Kurang ajar!" tangan lelaki itu ingin mencengkeram tubuhku, tapi aku langsung berlari menjauh darinya. "Gak kena!" teriakku sambil menuju kamar. Aiden yang berjalan di belakangku ingin meraih tubuhku, tapi langsung di hadang Bik Asih. Rasanya sangat menyenangkan menyulut emosi lelaki itu, entah kenapa rasanya sangat bahagia seperti memenangkan jackpot! Keesokan paginya kami sarapan dalam diam, kebetulan hari ini aku bisa bangun pagi karena semalam tidur tanpa minum obat. Entah karena aku merasa bahagia telah menghajar Aiden dibantu mama mertua dan oma, tau karena emosiku di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-18
Baca selengkapnya

30

"Hallo..." ucapku setelah menempelkan telepon Genggam tersebut ke telingaku."Bagaimana kabarmu? Ayah dengar kamu dan Aiden baru saja bertengkar. Apa semuanya baik-baik saja?" "Semua baik-baik saja Ayah. Mama dan Oma menyelesaikan masalah kami." Aku menjawabnya dengan memutar bola mata."Baiklah kalau begitu. Jangan berlagak keras kepala Sayang. ingat, kamu sudah menikah. Terpaksa harus menurunkan ego demi kelangsungan rumah tangga kalian. Jangan sampai Ayah mendengar berita tidak mengenakan mengenai pernikahanmu. Jaga diri baik-baik di sana.""Iya Ayah." Sambungan telepon pun terputus. Ku hela napas panjang karena percakapanku dengan Ayah. Setelah perbincangan singkat itu, tanpa sadar aku tersugesti. Keusilanku mengganggu Aiden pun hilang hingga membuat suamiku penasaran."Apa keagresifanmu sudah menghilang? Aku liat-liat kamu semakin diam dari hari ke hari."Mendengar ucapan itu, aku merasa diejek oleh Aiden. Kulirik dia dengan jengah. Jombang tipis memenuhi rahangnya yang tegas.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status