Semua Bab Pria Tua Kesayangan: Bab 91 - Bab 100
134 Bab
Bab 91
Sebenarnya bukan soal ancaman dan penjara yang kutakutkan, sebenarnya bukan tekanan dari Ayah Shopia yang kukhawatirkan jikapun aku harus menandatangani kesepakatan itu. Secara mendalam telah aku pikirkan semalam akan perkara ini. Aku merasa ini lebih seperti ujian ketangguhanku saja. Apakah aku mampu melewati ini atau sebaliknya?Jujur aku tidak takut dengan semua ancaman dan konsekuensi yang kutanggung jika tidak menyepakati atau bahkan melawan ayah Shopia. Tapi, disini aku mencoba untuk berpikir logis dan realistis.Ide yang kutemukan semalam adalah meminta pesuruh ayah Shopia untuk membuat kesepakatan juga yaitu, dengan meminta pendapat Shopia atas keterdesakan ini. Secara khusus aku akan tanyakan ke dia tentang kesetiaan dan komitmen kami. Jika dia-nya masih memegang komitmen dan janji yang penah kami sepakati maka aku akan tolak kesepakatan yang diajukan ayahnya. Tapi jika ia menyerah dan tidak ada kesempatan untuk diperjuangkan maka terpaksa aku menyetujui tawar
Baca selengkapnya
Bab 92
Ini adalah detik-detik yang sangat menentukan. Yaitu detik-detik sebagai penentu apakah aku lanjut atau tidak untuk memperjuangkan cinta kami. Sebuah cinta yang kubangun perlahan dan kuperjuangkan habis-habisan. Kali ini aku ingin serius dan tidak mau main-main lagi soal perempuan dengan berlama-lama menunda untuk menikah.Dan satu-satunya perempuan yang membuatku jatuh hati saban harinya dan kuperjuangkan agar bisa hidup bersamanya adalah Shopia. Tapi situasi yang ada saat ini sangat memukulku. Aku tinggal menunggu jawaban darinya untuk segera kupastikan; lanjut dengan segala resikonya dan menyerah dengan segala rasa sakit hatiku.“Bagaimana Shopia? Tolong katakan dengan jujur..”“…Sayang… aku masih tidak tahu… ““Tapi hatimu condong ke mana? Tolong katakan. Aku butuh jawabannya segera. Jangan merasa terpaksa atau tidak enak mengatakannya. Katakanlah yang sejujurnya,” desakku.“.. Maaf
Baca selengkapnya
Bab 93
Rupanya tidak cuma Shopia dan ayahnya saja. Di belakangnya menyusul beberapa ajudannya yang berbadan kekar dan tegap. Seolah memberitahukan pada sekitar kalau siapapun tidak boleh macam-macam dan mengganggu bos kami. Menyadari kehadiran mereka, ayah bertanya siapa mereka dan kenapa Shopia ada bersama mereka. Aku tak ceritakan sekarang. Di rumah nanti saja biar tenang soalnya persoalannya rumit. Ayah memahami situasinya. Shopia dengan muka sendunya menghampiriku dan meninggalkan ayahnya yang tetap mengawasinya di kejauhan sana. “Bisa kita bicara sebentar Sayang? Di tempat yang sepi di luar.” Sebenarnya tidak perlu lagi ada yang dibicarakan. Semua sudah jelas. Tapi Shopia mendesak dan bilang ini yang mungkin terakhir sebelum ia bergegas pulang. Akhirnya akupun luluh. Aku minta izin ke keluargaku untuk menurutui permintaan Shopia. Kami berjalan keluar dan mencari spot yang bagus untuk bicara empat mata. Sementara Ayah dan beberapa ajudannya menunggu dan
Baca selengkapnya
Bab 94
Setelah Shopia dan rombongan sialannya itu pulang aku segera menghampiri keluargaku dengan masih menyisakan rasa penasaran yang mendalam. Dari apa yang sebelumnya disampaikan Shopia aku sangat merasakan dan paham bahwa ia masih sangat mencintaiku sehingga ia tetap ingin namaku selalu ada di hatinya.Sore itu kami pulang. Di jalan aku menikmati makanan yang dibeli ayah sambil bercerita. Kakakku tanpa sengaja menanyakan bagaimana kelanjutan rencanaku menikah. Menyadari ini topik yang tidak tepat dibicarakan, ibu segera mengalihkan pembicaraan dan memberi kode keras untuk kakakku agar tidak menanyakannya sekarang.Setelah sampai di rumah aku memastikan banyak halnya sebelum besok mulai kembali beraktivitas. Diantaranya adalah memastikan ke Pak Komisaris bahwa namaku di perusahaan sudah bersih. Untuk lebih memastikan aku menanyakan ke Sheily dan beberapa karyawan yang lain. Mereka bilang sudah aman. Tidak ada lagi rumor di kantor kalau Pak David ditangkap karena perbuatan
Baca selengkapnya
Bab 95
Ada apa dengan Sheily? Kenapa ia menolak permintaanku? Biasanya baik-baik saja saat aku minta waktunya. Apa karena ia sedang sangat sibuk? Atau karena sudah ada janji dari cowok lain yang diam-diam mungkin mengejarnya? Bagaimanapun, hatiku sempat shock dengan sikapnya yang membuatku seperti tak mengenalinya sebagai seorang Sheily sekertarisku yang selalu patuh dan tak pernah melanggar perintah.Jika biasanya ia patuh lalu tiba-tiba ia tidak patuh berarti ada yang tidak beres. Agar tidak berpsekulasi macam-macam aku langusng menanyakannya.“Ada yang salah dari permintaanku Sheil?”“Maaf Pak malam ini saya harus mengantar Ayah saya berobat ke dokter. Hari ini jadwal kontrol. Sementara pekerjaan hari ini di kantor banyak sekali dan saya harus menyelesaikannya dengan lebih cepat agar sepulangnya nanti bisa mengantar Ayah saya berobat.”Alasan yang sangat bisa diterima. Aku menawarkan untuk mengantarnya pulang dengan harapan bi
Baca selengkapnya
Bab 96
Namun di sisi lain, aku harus memprioritaskan Sheily yang sudah menyempatkan dan mengorbankan waktunya untuk menemani sesi curhatku yang tadi sempat terputus di kalimat yang sangat penting.Aku lebih memilih untuk tidak mengangkatnya. Panggilan kuarahkan ke nomor Sheily. Tak lama kemudian tersambung.“Halo Sheily. Sampai mana tadi?”“Iya Pak.. tentang saran saya satu lagi,” aku mendengarkannya dengan seksama apa yang akan dinasehatkan.“Jika memang sudah mantap dan Maria belum ada yang melamar, jangan ditunda-tunda lagi. Singkirkan idealisme Bapak dulu. Tapi hadapi dengan realistis. Jangan sampai karena menunda, masalah akan bertambah dan urusan akan berlarut-larut lagi.”“Siap Sheily. Terimakasih banyak ya atas waktunya.”Sheily izin menyudahi karena ayahnya memanggilanya dan usai kami bertelepon aku segera beristirahat.Sebelum istirahat Shopia mengirimkanku pesan tapi hanya kubaca tan
Baca selengkapnya
Bab 97
Aku sangat bersyukur karena ayah memberikan kepercayaan itu lagi. Memang rasanya tidak enak dan malu lebih tepatnya namun apa boleh buat? Dari semua kemungkinan-kemungkinan yang lebih baik dan terbaik maka inilah yang lebih baik dan terbaik.Ayah dengan kerendahan hatinya memintaku untuk merenungkannya masak-masak sebelum memutuskan untuk melamar wanita yang namanya barusan disebutkan yaitu; Maria.Ayah merasa mungkin ini ada hubungannya dengan Maria. Ayah Merasa Tuhan tidak menginginkanku hidup menjalani rumah tangga bersama Shopia tapi Maria. Ayah juga merasa inilah alasannya aku dijatuhkan dalam hubungan asmaraku dengan Shopia agar aku mengetahui betapa berharganya Maria untukku.Dalam kesendirian saat di sel tahanan aku juga sempat berpikir bahwa jika dengan Shopia tidak jadi maka aku bisa jadi datang ke Maria dan melamarnya. Tak kusangka ternyata ini juga dikonfirmasi oleh ayah.Dan jika dipikir-pikir antara Renata, Shopia dan Maria maka yang paling
Baca selengkapnya
Bab 98
Aku tak memperdulikan siapa mereka dan pintanya untuk membuka pintu. Kemungkinan mereka bukan orang daerah sini. Entahlah. Apakah mereka suruhan? Tapi suruhan siapa? Ayahnya Shopia yang mungkin tak sengaja mendapati pesan Shopia di hapenya lalu mendapati ada riwayat panggilan dan pesan yang dikirimkan ke aku meski aku tak membalasnya tapi dikira kami masih berhubungan?Aku tak mau ambil pusing. Aku tak mau berurusan dengan mereka. Aku putuskan untuk menginjak pedal gas dengan kencang dan menghindari mereka. Tapi belum sempat aku melakukannya mobil di belakang yang tadi membuntutiku keburu menabrak bagian belakang mobilku. Di saat yang bersmaan pengendara motor satunya dari arah samping seperti melempar benda keras ke kaca mobil dan sedetik kemudian terdengar bunyi TIARRRRRRRR!!!!! Kaca pintu mobil pecah. Kedua serangan itu membuatku merasa harus berhenti untuk menyelesaikannya secara gentle. Begitu aku keluar dari mobil dan meminta pertanggung jawaba
Baca selengkapnya
Bab 99
Dendam dan memaafkan selalu berdekatan. Jika tidak dimaafkan biasanya masih menyimpan dendam. Dendam ada karena rasa ketidakterimaan, rasa sakit hati, merasa direndahkan dan disepelekan. Dampaknya bisa merugikan banyak hal, sengsaranya bisa berkepanjangan namun semua itu bisa mereda dengan kata dan bukti tindakan berupa maaf dan memaafkan.Dan dendam itulah yang menjadi jawaban kejadian pengeroyokan yang tidak fair ini. Hampir setahun yang lalu mungkin ia menunggu. Mencari-cari dimana aku dan celah bagaimana aku bisa dihabisinya. Setelah setahun menunggu hari ini dendam itu terbalaskan.Kejadian itu bermula pada suatu pagi saat beranjak kerja. Dimana ada pengendara motor yang menyempret mobilku. Merasa tidak dia yang menyempret padahal sudah ada saksi kalau dia yang menyempret, dia malah tak terima dan bermaksud menghajarku tapi kalah cepat gerakannya saat mau memukulku.Akibatnya aku yang balik menghajarnya. Sempat aku suruh hafalkan plat nomor mobilku
Baca selengkapnya
Bab 100
Bapak penolong yang memperkenalkan diri dengan panggilan Putra itu pamit pulang.  Tapi nama lengkapnya adalah Herman Syaputra. Perawakannya mengingatkanku pada ayah Maria, Pak Herman. Dan kebetulan namanya juga ada Herman-nya. Apakah mereka saudaraan dan tinggal berdekatan dengan Maria tinggal, mengingat kejadian pengroyokan itu ada di jalanan dekat rumah Maria? Entahlah. Yang jelas aku sangat berterima kasih padanya.Tak lama kemudian, Ayah dan kakakku datang sehingga Andrew dan Sheily bisa langsung pulang mengingat besok mereka harus ke kantor. Aku percayakan urusan kantor ke mereka berdua. Dan Sheily akan mengusahakan untuk menjengukku lagi besok jika tidak ada jadwal yang tabrakan. Aku bilang tidak perlu dipaksa karena di sini sudah ada keluargaku yang menjaga.Ayah bergegas menghampiriku dan mengelus-elus kepalaku sambil menitikan air mata. Ia terlihat sangat sedih atas kejadian ini. Apalagi ini kali kedua. Melihat sikap dan perhatian ayah yang begitu aku mer
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status