Share

Bab 96

Namun di sisi lain, aku harus memprioritaskan Sheily yang sudah menyempatkan dan mengorbankan waktunya untuk menemani sesi curhatku yang tadi sempat terputus di kalimat yang sangat penting.

Aku lebih memilih untuk tidak mengangkatnya. Panggilan kuarahkan ke nomor Sheily. Tak lama kemudian tersambung.

“Halo Sheily. Sampai mana tadi?”

“Iya Pak.. tentang saran saya satu lagi,” aku mendengarkannya dengan seksama apa yang akan dinasehatkan.

“Jika memang sudah mantap dan Maria belum ada yang melamar, jangan ditunda-tunda lagi. Singkirkan idealisme Bapak dulu. Tapi hadapi dengan realistis. Jangan sampai karena menunda, masalah akan bertambah dan urusan akan berlarut-larut lagi.”

“Siap Sheily. Terimakasih banyak ya atas waktunya.”

Sheily izin menyudahi karena ayahnya memanggilanya dan usai kami bertelepon aku segera beristirahat.

Sebelum istirahat Shopia mengirimkanku pesan tapi hanya kubaca tan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status