Suara dari seberang sana bukan dari suara yang kurahapkan dan mulai kurindukan. Rindu yang berbeda dari sebelumnya. Rindu akan jawaban atas niat baikku untuk melamarnya. Dan rindu yang hanya bisa diredam jika mendengar suaranya atau bertemu dengannya langsung.Suara itu datang dari seorang lelaki yang aku tidak tahu siapa. Mungkin saudaranya, tetangganya, kerabatnya atau siapanya. Yang jelas bukan adiknya. Karena Sheily bilang adiknya masih kecil sementara suara itu adalah suara orang dewasa, tepatnya pemuda sepertiku.“Halo?” Sapanya mengawali pembicaraan di telpon.“Halo. Maaf, Sheilynya ada? Ini dengan siapa ya? Kok nomornya Sheily ada di Anda?”Belum semput ia menjawab Sheily sudah memegang kendali teleponnya.“Iya Pak.. Maaf, tadi aku dan ibu masih ngurusin ayah. Sebentar lagi mau ke rumah sakit untuk ct scan. Dokter tempat biasa kontrol menyarankan untuk ke sana. Sementara lokasi rumah sakit yang disaran
Last Updated : 2022-04-16 Read more