Lily sedang mencuci piring-piring kotor bekas makan Heru di wastafel, saat tiba-tiba saja sepasang lengan kekar berbulu memeluk pinggangnya dari belakang. Bukan itu saja, Lily pun mulai merinding saat merasakan hidung Heru mulai ndusel-ndusel ceruk lehernya. Sepertinya selain dada, leher adalah spot favoritnya. "Awas, Pak. Gerah saya dipeluk-peluk begini. Kalau pengen banget peluk-pelukan kayak teletubbies, ntar saya telponin Mbak Raline mau?Dijamin deh bukan cuma peluk-pelukan yang Bapak dapet, plus kuda-kudaan bersuara ah ih uh juga pasti di kasih. Mau?!!" "Mau. Mau kamu maksudnya, Perempuan." Dan kali ini, tangannya mulai meremas-remas gemas bongkahan dada montok Lily yang semakin membesar akibat kehamilannya. Lily meringis saat jemari Heru memutar-mutar ujung dadanya yang sedikit lecet karena ulah nakal Heru. "Aduh! Sakit, Pak. Lecet itu!" Lily menepis tangan Heru yang masih saja berusaha mengger
Read more