Home / Pernikahan / Suami Kontrak / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Suami Kontrak: Chapter 81 - Chapter 90

146 Chapters

Sensasi Memabukkan di Pagi Hari

Seusai berpamitan dengan keluarga Mario. Mereka berdua pun berkendara dengan sepeda motor Vario milik Clara itu kembali ke Menteng, tempat rumah Inez berada.Lengan Inez melingkari perut Mario yang ramping dan berotot six-packs itu. Kepalanya rebah di punggung Mario yang lebar. Hati Inez akhirnya lega setelah bertemu langsung dengan keluarga Mario. Dia tidak menyangka mereka akan menerima latar belakang dirinya yang tidak biasa. Stigma seorang janda itu terkadang hanya dipandang sebelah mata oleh orang-orang.Tangan Mario membelai tangan Inez ketika mereka berhenti di lampu merah. "Capek ya, Nez?" tanyanya."Nggak kok, Mas. Inez seneng sudah bisa menemui orang tua Mas Mario. Mereka sangat baik, Mas. Inez nggak menyangka akan diterima dengan mudah," jawab Inez sambil membelai perut Mario.Mario tersenyum di balik helmnya, dia kenal betul orang tuanya. Dia yakin Inez akan diterima dengan mudah oleh keluarganya yang sederhana. Inez itu bagaikan seorang dewi
Read more

Perceraian yang Kedua

Pagi itu Rosita menghadiri sidang terakhir perceraiannya dengan pengacara kondang Rinaldo Situmorang. Ini adalah babak akhir perjalanan pernikahannya yang baru seumur jagung itu.Dia sudah tak tahan dengan skandal perselingkuhan suaminya itu. Mereka selalu bertengkar hebat ketika bertemu bahkan Bang Aldo tidak sungkan main tangan bila sudah emosi tinggi kepadanya. Wanita mana yang tahan dengan perlakuan kasar suaminya seperti itu. Sudah dua bulan Rosita tinggal di apartemen yang dia sewa di daerah Kuningan. Rasanya sudah muak tinggal seatap dengan pria yang kasar. Ternyata segala bujuk rayunya ketika awal perkenalan mereka hanya kepalsuan yang indah di luar dan busuk di dalam.Wanita jalang bernama Novita itu menatapnya dengan menyunggingkan senyum kemenangan ketika Hakim mengetok palu tanda perceraiannya dengan Bang Aldo sah diputus oleh pengadilan negeri. Rosita menatap Novita dengan penuh kebencian. 'Dasar jalang sialan!' rutuknya dalam hati.Seu
Read more

Rencana Jahat Rosita

"Aku mau kalian culik kedua wanita itu lalu sekap di gudang kosong. Jangan lupa tutup mata mereka! Aku ingin membalaskan dendamku pada mereka berdua," ujar Rosita dengan nada tajam dan dingin pada penjahat yang dia bayar."Siap, Bu. Besok siang akan kami kerjakan pesanannya. Lokasi penyekapan akan kami kabari lagi," jawab penculik bayaran itu.Rosita tersenyum licik, puas dendamnya akan segera terbalaskan. Baik Novita maupun Inez akan menyesal nanti karena pernah merebut mantan-mantan suaminya.***Siang itu Inez bergegas ke rumah sakit karena ada yang menelepon memberi kabar bahwa Clara kecelakaan terserempet sepeda motor di dekat kampusnya. Namun, di tengah jalan menuju ke rumah sakit yang disebutkan oleh si penelepon. Mobil Inez yang disopiri oleh Pak Torro dicegat segerombolan pria dengan wajah menggunakan topeng badut. Mereka berjumlah 6 orang yang naik mobil Xenia hitam dan satu sepeda motor."Nyah, kita dicegat orang. Ini saya harus gimana y
Read more

Balas Dendam Rosita

Para penculik itu memasangkan penutup mata kepada Novita dan Inez sesuai permintaan Rosita. Wanita itu tidak ingin mereka berdua membuat masalah dengan melaporkannya ke polisi bila mengetahui yang mencelakakan mereka adalah dia.Akhirnya, Rosita sampai di gudang tua dan kumuh itu. Dia sebetulnya jijik dengan baunya yang apek dan berbau urine tikus. Ketika melihat Inez dan Novita duduk terikat di kursi, dia tertawa congkak dan puas."Hahaha ... bagus sekali. Hei kalian, Inez dan Novita, anggap saja ini pelajaran untuk kalian karena sudah merebut suami orang," ucap Rosita dengan nada tajam.Dia pun menggampar pipi Inez dan Novita berkali-kali hingga tepi bibir kedua wanita itu sobek mengucurkan darah segar. Novita menangis tersedu-sedu karena takut dan merasa kesakitan, sedangkan Inez menahan segala rasa tidak nyaman itu dan tetap diam. Namun, keduanya sudah bisa menebak siapa wanita yang berniat mencelakai mereka berdua. Rosita Mulya."Aku tahu kalau kamu
Read more

Takdir Buruk Rosita

Sesampainya Rosita di apartment sewaannya di Kuningan, Rosita pun membuka sebotol Champagne untuk merayakan kesuksesannya menghancurkan kedua wanita jalang sialan itu. Dia tersenyum puas sambil meminum Champagne mahal itu dari gelas bening berkaki tinggi itu."Aku mau tahu seperti apa Mas Mario dan Bang Aldi menganggapi kedua wanita yang mereka cintai ternoda diperkosa ramai-ramai oleh preman. Hahaha!" ujar Rosita pada dirinya sendiri.Rosita menghempaskan tubuhnya di sofa empuk di depan televisi. Dia ingin menonton drama Korea untuk melupakan kesedihannya karena sendirian tanpa kekasih.Bergelas-gelas Champagne dia tenggak hingga tak terasa 2 botol sudah tandas tak bersisa. Pada akhirnya, Rosita mabuk dan terlelap di sofa. Sebulir air mata bening menetes dari ujung anak matanya. Jauh di dalam lubuk hatinya, Rosita merasa begitu menyesal menjalani segala takdir kehidupannya. Dia sadar dulu telah menjadi istri yang buruk untuk Mario, padahal pria itu
Read more

Mendaftar Mister International

Ketika pagi tiba, Mario sudah terbangun sejak 30 menit yang lalu. Namun, dia berdiam diri memeluk istrinya. Inez seperti begitu terkuras energinya pasca penculikan kemarin. Tangan Mario membelai kepala Inez dengan lembut, dia tidak ingin bercinta. Paras Inez ketika tertidur sangat cantik. Napasnya teratur dan halus tanpa suara. Akhirnya, sepasang bola mata coklat itu terbuka perlahan memandangnya. "Ehh Mas sudah lama bangun?" tanya Inez jengah."Sekitar setengah jam yang lalu, Inez Sayang. Masih ngantuk?" balas Mario sembari melepas senyum manis dengan lesung pipit di kedua sisi pipinya."Udah segeran sekarang badannya, Mas. Emmm ... Mas, kita bercinta yuk. Inez kangen deh ... punya Mas itu paling bisa bikin Inez melayang-layang rasanya," pinta Inez tanpa merasa malu.Mario pun merasa girang tak terperi, sejak semalam tubuhnya tersiksa tanpa penawar hasratnya yang menggebu. "Wah, ini berkat kemurahan Yang Kuasa di pagi hari, Nez!" jawab
Read more

Kebanjiran Job

Berhubung Inez saat ini memegang posisi sebagai manager Mario, setiap tawaran pekerjaan untuk Mario dikirim ke emailnya. Pagi itu seusai mendaftarkan Mario ke ajang kompetisi Mister International, Inez membuka emailnya yang khusus dia buat untuk pekerjaan Mario.Sungguh mengejutkan sejak 2 hari lalu dia offline sudah berjubel email di inbox itu. Inez segera mengecek email masuk itu satu per satu. Dia berteriak kaget yang juga membuat Mario ikut melonjak karena istrinya tiba-tiba berteriak."Wah, Mas! Ini ada tawaran iklan suplemen otot L-abdomen. Nilai fee yang dicantumkan untuk setahun 120 juta rupiah lho!" ujar Inez dengan antusias.Mario hanya tersenyum santai menanggapi keterkejutan istrinya. Dia dulu sudah sering menjalani endorse produk kebugaran. Dulu dia hanya tahu beres karena semua di-handle oleh Rosita. Ternyata nilainya tidak main-main, sungguh sayang semua uang itu dihabiskan oleh Rosita untuk berfoya-foya sendirian tanpa sepengetahuannya dulu.
Read more

Acara Wedding Clara-Maxim

Hari bahagia Clara dan Max pun akhirnya tiba, kali ini kedua orang tua Max hadir di acara yang sangat penting bagi putera mereka. Kakak perempuan Max yang tinggal di Boston juga menghadiri pernikahan adik laki-laki satu-satunya itu.Acara ijab kabul itu diadakan di rumah Inez yang sangat mewah. Undangan yang disebar jumlahnya ada sekitar 300 undangan, terdiri dari teman-teman kedua mempelai dan kenalan bisnis Inez serta teman dekat Mario dan Inez. Keluarga Mario juga hadir di momen bahagia itu untuk memberikan dukungan dan juga membantu Inez ketika acara berlangsung."SAH!" seru semua orang yang hadir di acara ijab kabul itu. Clara mencium tangan suaminya yang sah yaitu Max dengan khidmat. Kemudian Max mengecup dahi Clara. Upacara keagamaan itupun berakhir dilanjutkan dengan acara resepsi sederhana di rumah Inez. Katering pesta pernikahan telah menyiapkan berbagai hidangan istimewa di hari istimewa bagi Clara dan Max. Taman di rumah Inez dihia
Read more

Bukan Malam Pertama

Sesampainya di depan lobi Hotel Pullman, Max menyerahkan kunci mobilnya ke petugas vallet parking. Dia membantu istrinya turun dari mobil Honda Civic hitam itu. Kemudian check-in di bagian resepsionis untuk mengambil kunci kamar mereka."Hati-hati, Nyonya Maximillian Ricardo. Aku tidak ingin kamu kesrimpet lalu nyosor lantai, oke?" ujar Max menggandeng tangan Clara dengan mesra di lengannya.Clara menaikkan sebelah alisnya. "Wow, ternyata suamiku agak cerewet!" ucapnya lalu berkata lagi, "Apa nggak kamu gendong aja, Max kalau kamu kuatir?"Clara pun menjerit tertahan ketika tubuhnya terangkat dari lantai ke dalam dekapan Max. Dia tertawa berderai memasuki lift menuju ke lantai 50, tempat Presidential Suite yang mereka booking berada. Bibir Max menciumi wajah Clara dengan ganas di dalam lift yang hanya berisi mereka berdua."Oke, turun dulu ya. Aku buka dulu kamarnya," ujar Max sembari menurunkan kaki Clara ke lantai.Setelah berhasil membuka pintu
Read more

Berangkat ke London

Tanggal yang ditetapkan sebagai waktu berlangsungnya event Mister International di London sudah tersisa 4 hari lagi. Inez menyiapkan segala yang dibutuhkan Mario di London nanti sembari mengatur pekerjaan yang akan dia tinggalkan selama kurang lebih seminggu perkiraannya. London itu sangat jauh jaraknya dari Jakarta, dia tidak ingin pekerjaan kantornya terbengkalai karena harus mendukung karier suaminya.Siang ini, mereka berdua harus berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta. Penerbangan Garuda Indonesia dari Jakarta ke London hanya ada 3 kali dalam seminggu. Inez benar-benar berhati-hati membuat jadwal keberangkatan Mario, dia mencadangkan periode 1 flight lagi agar tidak melewatkan event Mister International di London, seandainya tiba-tiba pesawatnya harus dicancel dari pihak maskapai.Pesawat GA 563 tujuan Bandara London Heathrow (LHR) akan berangkat pukul 12.00 waktu Jakarta dan perkiraan mendarat pukul 08.00 PM waktu London. Perbedaan waktu antara London dan Jakarta
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
DMCA.com Protection Status