Seusai berpamitan dengan keluarga Mario. Mereka berdua pun berkendara dengan sepeda motor Vario milik Clara itu kembali ke Menteng, tempat rumah Inez berada.
Lengan Inez melingkari perut Mario yang ramping dan berotot six-packs itu. Kepalanya rebah di punggung Mario yang lebar. Hati Inez akhirnya lega setelah bertemu langsung dengan keluarga Mario. Dia tidak menyangka mereka akan menerima latar belakang dirinya yang tidak biasa. Stigma seorang janda itu terkadang hanya dipandang sebelah mata oleh orang-orang.
Tangan Mario membelai tangan Inez ketika mereka berhenti di lampu merah. "Capek ya, Nez?" tanyanya.
"Nggak kok, Mas. Inez seneng sudah bisa menemui orang tua Mas Mario. Mereka sangat baik, Mas. Inez nggak menyangka akan diterima dengan mudah," jawab Inez sambil membelai perut Mario.
Mario tersenyum di balik helmnya, dia kenal betul orang tuanya. Dia yakin Inez akan diterima dengan mudah oleh keluarganya yang sederhana. Inez itu bagaikan seorang dewi
Pagi itu Rosita menghadiri sidang terakhir perceraiannya dengan pengacara kondang Rinaldo Situmorang. Ini adalah babak akhir perjalanan pernikahannya yang baru seumur jagung itu.Dia sudah tak tahan dengan skandal perselingkuhan suaminya itu. Mereka selalu bertengkar hebat ketika bertemu bahkan Bang Aldo tidak sungkan main tangan bila sudah emosi tinggi kepadanya.Wanita mana yang tahan dengan perlakuan kasar suaminya seperti itu. Sudah dua bulan Rosita tinggal di apartemen yang dia sewa di daerah Kuningan. Rasanya sudah muak tinggal seatap dengan pria yang kasar. Ternyata segala bujuk rayunya ketika awal perkenalan mereka hanya kepalsuan yang indah di luar dan busuk di dalam.Wanita jalang bernama Novita itu menatapnya dengan menyunggingkan senyum kemenangan ketika Hakim mengetok palu tanda perceraiannya dengan Bang Aldo sah diputus oleh pengadilan negeri. Rosita menatap Novita dengan penuh kebencian. 'Dasar jalang sialan!' rutuknya dalam hati.Seu
"Aku mau kalian culik kedua wanita itu lalu sekap di gudang kosong. Jangan lupa tutup mata mereka! Aku ingin membalaskan dendamku pada mereka berdua," ujar Rosita dengan nada tajam dan dingin pada penjahat yang dia bayar."Siap, Bu. Besok siang akan kami kerjakan pesanannya. Lokasi penyekapan akan kami kabari lagi," jawab penculik bayaran itu.Rosita tersenyum licik, puas dendamnya akan segera terbalaskan. Baik Novita maupun Inez akan menyesal nanti karena pernah merebut mantan-mantan suaminya.***Siang itu Inez bergegas ke rumah sakit karena ada yang menelepon memberi kabar bahwa Clara kecelakaan terserempet sepeda motor di dekat kampusnya. Namun, di tengah jalan menuju ke rumah sakit yang disebutkan oleh si penelepon. Mobil Inez yang disopiri oleh Pak Torro dicegat segerombolan pria dengan wajah menggunakan topeng badut. Mereka berjumlah 6 orang yang naik mobil Xenia hitam dan satu sepeda motor."Nyah, kita dicegat orang. Ini saya harus gimana y
Para penculik itu memasangkan penutup mata kepada Novita dan Inez sesuai permintaan Rosita. Wanita itu tidak ingin mereka berdua membuat masalah dengan melaporkannya ke polisi bila mengetahui yang mencelakakan mereka adalah dia.Akhirnya, Rosita sampai di gudang tua dan kumuh itu. Dia sebetulnya jijik dengan baunya yang apek dan berbau urine tikus. Ketika melihat Inez dan Novita duduk terikat di kursi, dia tertawa congkak dan puas."Hahaha ... bagus sekali. Hei kalian, Inez dan Novita, anggap saja ini pelajaran untuk kalian karena sudah merebut suami orang," ucap Rosita dengan nada tajam.Dia pun menggampar pipi Inez dan Novita berkali-kali hingga tepi bibir kedua wanita itu sobek mengucurkan darah segar. Novita menangis tersedu-sedu karena takut dan merasa kesakitan, sedangkan Inez menahan segala rasa tidak nyaman itu dan tetap diam. Namun, keduanya sudah bisa menebak siapa wanita yang berniat mencelakai mereka berdua. Rosita Mulya."Aku tahu kalau kamu
Sesampainya Rosita di apartment sewaannya di Kuningan, Rosita pun membuka sebotol Champagne untuk merayakan kesuksesannya menghancurkan kedua wanita jalang sialan itu. Dia tersenyum puas sambil meminum Champagne mahal itu dari gelas bening berkaki tinggi itu."Aku mau tahu seperti apa Mas Mario dan Bang Aldi menganggapi kedua wanita yang mereka cintai ternoda diperkosa ramai-ramai oleh preman. Hahaha!" ujar Rosita pada dirinya sendiri.Rosita menghempaskan tubuhnya di sofa empuk di depan televisi. Dia ingin menonton drama Korea untuk melupakan kesedihannya karena sendirian tanpa kekasih.Bergelas-gelas Champagne dia tenggak hingga tak terasa 2 botol sudah tandas tak bersisa. Pada akhirnya, Rosita mabuk dan terlelap di sofa. Sebulir air mata bening menetes dari ujung anak matanya.Jauh di dalam lubuk hatinya, Rosita merasa begitu menyesal menjalani segala takdir kehidupannya. Dia sadar dulu telah menjadi istri yang buruk untuk Mario, padahal pria itu
Ketika pagi tiba, Mario sudah terbangun sejak 30 menit yang lalu. Namun, dia berdiam diri memeluk istrinya. Inez seperti begitu terkuras energinya pasca penculikan kemarin.Tangan Mario membelai kepala Inez dengan lembut, dia tidak ingin bercinta. Paras Inez ketika tertidur sangat cantik. Napasnya teratur dan halus tanpa suara.Akhirnya, sepasang bola mata coklat itu terbuka perlahan memandangnya. "Ehh Mas sudah lama bangun?" tanya Inez jengah."Sekitar setengah jam yang lalu, Inez Sayang. Masih ngantuk?" balas Mario sembari melepas senyum manis dengan lesung pipit di kedua sisi pipinya."Udah segeran sekarang badannya, Mas. Emmm ... Mas, kita bercinta yuk. Inez kangen deh ... punya Mas itu paling bisa bikin Inez melayang-layang rasanya," pinta Inez tanpa merasa malu.Mario pun merasa girang tak terperi, sejak semalam tubuhnya tersiksa tanpa penawar hasratnya yang menggebu. "Wah, ini berkat kemurahan Yang Kuasa di pagi hari, Nez!" jawab
Berhubung Inez saat ini memegang posisi sebagai manager Mario, setiap tawaran pekerjaan untuk Mario dikirim ke emailnya. Pagi itu seusai mendaftarkan Mario ke ajang kompetisi Mister International, Inez membuka emailnya yang khusus dia buat untuk pekerjaan Mario.Sungguh mengejutkan sejak 2 hari lalu dia offline sudah berjubel email di inbox itu. Inez segera mengecek email masuk itu satu per satu. Dia berteriak kaget yang juga membuat Mario ikut melonjak karena istrinya tiba-tiba berteriak."Wah, Mas! Ini ada tawaran iklan suplemen otot L-abdomen. Nilai fee yang dicantumkan untuk setahun 120 juta rupiah lho!" ujar Inez dengan antusias.Mario hanya tersenyum santai menanggapi keterkejutan istrinya. Dia dulu sudah sering menjalani endorse produk kebugaran. Dulu dia hanya tahu beres karena semua di-handle oleh Rosita. Ternyata nilainya tidak main-main, sungguh sayang semua uang itu dihabiskan oleh Rosita untuk berfoya-foya sendirian tanpa sepengetahuannya dulu.
Hari bahagia Clara dan Max pun akhirnya tiba, kali ini kedua orang tua Max hadir di acara yang sangat penting bagi putera mereka. Kakak perempuan Max yang tinggal di Boston juga menghadiri pernikahan adik laki-laki satu-satunya itu.Acara ijab kabul itu diadakan di rumah Inez yang sangat mewah. Undangan yang disebar jumlahnya ada sekitar 300 undangan, terdiri dari teman-teman kedua mempelai dan kenalan bisnis Inez serta teman dekat Mario dan Inez. Keluarga Mario juga hadir di momen bahagia itu untuk memberikan dukungan dan juga membantu Inez ketika acara berlangsung."SAH!" seru semua orang yang hadir di acara ijab kabul itu.Clara mencium tangan suaminya yang sah yaitu Max dengan khidmat. Kemudian Max mengecup dahi Clara. Upacara keagamaan itupun berakhir dilanjutkan dengan acara resepsi sederhana di rumah Inez. Katering pesta pernikahan telah menyiapkan berbagai hidangan istimewa di hari istimewa bagi Clara dan Max.Taman di rumah Inez dihia
Sesampainya di depan lobi Hotel Pullman, Max menyerahkan kunci mobilnya ke petugas vallet parking. Dia membantu istrinya turun dari mobil Honda Civic hitam itu. Kemudian check-in di bagian resepsionis untuk mengambil kunci kamar mereka."Hati-hati, Nyonya Maximillian Ricardo. Aku tidak ingin kamu kesrimpet lalu nyosor lantai, oke?" ujar Max menggandeng tangan Clara dengan mesra di lengannya.Clara menaikkan sebelah alisnya. "Wow, ternyata suamiku agak cerewet!" ucapnya lalu berkata lagi, "Apa nggak kamu gendong aja, Max kalau kamu kuatir?"Clara pun menjerit tertahan ketika tubuhnya terangkat dari lantai ke dalam dekapan Max. Dia tertawa berderai memasuki lift menuju ke lantai 50, tempat Presidential Suite yang mereka booking berada. Bibir Max menciumi wajah Clara dengan ganas di dalam lift yang hanya berisi mereka berdua."Oke, turun dulu ya. Aku buka dulu kamarnya," ujar Max sembari menurunkan kaki Clara ke lantai.Setelah berhasil membuka pintu
"Sialan, jangan harap bisa membawa kabur Inez dariku, Mario!" rutuk Edward seraya memukul gagang setir mobil Audi A6 yang ia kendarai untuk mengejar istrinya yang dibawa kabur Mario. Dengan akselerasi tinggi mobil Audi A6 itu berhasil melewati mobil sedan BMW hitam yang dinaiki Mario dan Inez. Edward bermaksud mencegat jalan mobil itu. Namun, sebuah truk kontainer melintas di hadapannya dan ia pun tak sanggup mengelak dan terlambat mengerem mobilnya. "Ciiiiiiiiiitttt!" Bunyi suara ban berdecit menggasak aspal jalan raya Paris. Disusul suara benturan keras mobil Audi A6 yang dikemudikan Edward dengan truk kontainer yang melintas di perempatan jalan itu. "BRAAAKKK!" Mobil itu terpelanting keras dan terguling-guling dengan mendarat dalam kondisi terbalik atap mobilnya. Sejenak kesadaran Edward hilang, dia pingsan dengan kepala terkulai di gagang setir mobil sport mewah itu wajahnya berlumuran darah karena kulitnya robek di bagian wajahnya akibat pecahan kaca depan dan benturan dengan
Tiga bulan telah berlalu semenjak kepulangan Inez ke Jakarta bersama Mario. Kini dia banyak mendampingi Mario dengan segala pekerjaannya sebagai model papan atas serta atlet MMA pro berkelas Internasional. Jadwal Mario selalu penuh setiap hari, awalnya Inez kaget, tetapi lama-kelamaan dia terbiasa untuk mengatur segalanya dengan rapi.Wisuda Mario di Singapura bulan lalu begitu berkesan baginya, Inez teringat ketika dulu awalnya Mario dia selamatkan dari kemalangan hidupnya. Mario mengatakan dia hanyalah lulusan fakultas olahraga jadi tidak mengerti mengelola keuangan dan menjalankan bisnis makanya dia begitu mudah ditipu habis-habisan oleh Rosita, mantan istrinya.Kini Mario adalah pebisnis yang sukses dan memiliki segudang talenta. Mister Miguel juga masih sering berjumpa dengan mereka berdua karena Mario adalah anak didik jagoannya yang masih sangat aktif bertarung di ring arena MMA internasional.Mario sering sekali memujinya dengan mengatakan 'behind a grea
Semenjak bertemu kembali dengan Inez dengan dihantui tragedi kecelakaan yang menewaskan Edward dan banyak hal serius yang harus diselesaikan oleh Mario juga bersama Inez. Mario belum sempat menemukan keberanian untuk mengajak Inez bercinta lagi sekalipun dia sangat menginginkan hal itu. Dia takut Inez menolaknya.Hingga seminggu berlalu ..."Mas, apa belakangan sedang banyak pikiran?" tanya Inez sambil berjalan-jalan di tepi kolam renang di rumahnya bersama Mario seusai makan malam."Nggak juga, Nez. Kenapa?" jawab Mario sembari melemparkan pertanyaan juga. Dia berjalan sembari merangkul bahu Inez."Apa Mas masih mencintai Inez seperti dulu?" tanya Inez lagi.Mario menghentikan langkahnya dan memegang tangan Inez, dia menatap Inez dengan tatapan agak bingung. "Kok nanyanya begitu, Nez? Cintanya Mas ke kamu nggak akan ada habisnya, selalu sama besarnya atau mungkin lebih dalam lagi ...," jawabnya."Terima kasih, Mas," sahut Inez sembari terse
Akhirnya, Mario purna tugas sebagai Mister International selama setahun. Malam final pemilihan Mister International yang baru telah terlewati, Andrew Bradley, seorang pemuda berusia 25 tahun asal Australia yang memenangkannya.Andrew berprofesi sebagai influencer yang fokus pada penghijauan hutan dan kegiatan kemanusiaan, latar belakangnya adalah putera konglomerat properti asal Australia jadi dia bebas menggunakan waktu sesukanya karena harta warisan orang tuanya tak akan habis hingga 7 turunan.Malam seusai acara final itu, Mario dan Inez segera diantar Jonas dan Hernandes ke bandara Roissie-Charles de Gaulle untuk kembali ke Jakarta dengan pesawat Air France. Kali ini hanya Hernandes yang ikut ke Jakarta karena Jonas harus melanjutkan tugasnya untuk mendampingi anak asuhnya yang baru mulai besok.Jonas memeluk Mario penuh rasa haru menyeruak dalam dadanya. Dia berujar, "Mas Mario, terima kasih untuk setahun yang sudah kita lalui bersama. Kenangan luar b
Mata Inez bertatapan dengan sepasang mata jernih yang begitu lembut tatapannya."Mas ...," ucap Inez lalu berlari menghambur ke dekapan Mario dengan berurai air mata. Betapa rindu dia pada sosok itu.Mereka berpelukan dan menangis bersama."Aku rindu kamu, Nez ... rindu setengah mati!" kata Mario melingkarkan lengannya di pinggang Inez sembari menatap wajah Inez yang basah karena air mata yang meleleh di pipinya, jemari Mario menghapus jejak air mata itu. Di matanya kecantikan Inez tak berubah sedikitpun sejak mereka berpisah setahun lalu di London.Mereka pun berciuman di bawah Menara Eifel dengan bulir-bulir putih salju yang masih saja turun dari langit."Bawa aku pulang bersamamu ke Jakarta, Mas. Tempatku adalah bersamamu ...," ujar Inez dengan serius."Plok ... plok ... plok ... plok!" Suara tepuk tangan menggema di keheningan malam.Mario dan Inez pun menoleh ke sumber suara itu. Ternyata Edward yang bertepuk tangan d
Mungkin ini adalah hari yang tergalau sepanjang hidup Inez. Pagi ini adalah saat terakhirnya bersama Edward karena nanti malam Mario akan menjemputnya di bawah Menara Eifel seperti janji mereka berdua setahun lalu.Ketika sarapan pagi bersama Edward, dia diam-diam menatap wajah pemuda itu dengan tatapan sendu. Saat Edward menatap balik ke arahnya, dengan segera Inez menunduk menatap ke piringnya.Pemuda itu merasa Inez agak aneh pagi ini lalu bertanya, "Ada apa, Sayang?""Eh ... ohh ... nggak ada apa-apa kok, Mas. Oya nanti sore, Inez akan berkunjung ke rumah Madame Lily de Lacours, dia mengadakan acara minum teh bersama beberapa teman wanitanya," ujar Inez mencari-cari alasan untuk pergi dari rumah nanti sore."Boleh, Nez. Pulangnya jangan malam-malam ya. Nanti Mas kuatir kalau kamu sendirian di luar rumah," jawab Edward seraya membelai pipi Inez dengan lembut.Hati Inez serasa diremas oleh sesuatu yang tak nampak, dia akan meninggalkan pria
Seusai makan malam di rumah Paris, Edward mengajak Inez untuk berjalan-jalan di taman sekeliling rumah bergaya Provinsi Perancis itu. Langit malam di Paris sedang cerah bertabur jutaan bintang di angkasa.Lengan kekar Edward melingkari pinggang ramping Inez. Bibirnya mengecup pipi halus Inez dengan mesra. Mereka terdiam tak bicara hanya berjalan bersisian menapaki jalan taman yang ditumbuhi rumput jepang yang rapi di tengah taman.Tukang kebun di rumah Edward itu memiliki sentuhan artistik yang bagus. Rumpun-rumpun pohon yang biasa dibuat bonsai dibentuk dengan rapi menampilkan wujud binatang atau bulatan-bulatan berbagai ukuran yang nampak indah.Akhirnya, Edward mengajak Inez untuk duduk di bangku taman yang terbuat dari kayu pohon Oak. Dia memangku tubuh Inez dan tidak mengizinkan wanita itu duduk di sampingnya, lengannya mendekap erat tubuh Inez. Mereka terdiam sejenak mendengarkan suara binatang malam yang hidup di taman itu."Cantikku Sayangku
Pasca insiden penembakan sniper di depan gedung apartment tempat Mario tinggal di New York. Organisasi Mister International mempekerjakan bodyguard baru pengganti yang 5 orang kemarin yang tewas. Kali ini bodyguard Mario berjumlah total 20 orang.Status Mario saat ini adalah mega bintang, bukan lagi orang biasa yang mendadak beken karena sekedar menang Mister International. Di seluruh dunia, sosoknya menghiasi dinding promosi brand-brand terkenal. Mario juga sering tampil di layar kaca dalam acara talkshow serta iklan produk. Tidak hanya itu, arena MMA pro fighter juga menempatkan Mario di jajaran atlet papan atas kelas welter karena kemenangannya yang begitu banyak sepanjang tahun ini.Dimanapun Mario berada selalu diserbu fans dan paparazi yang berusaha mencari sensasi terhangat dari sosok istimewa yang sedang naik daun itu. Bahkan, follower sosial media miliknya mencapai puluhan juta saat ini. Konten youtube miliknya yang dikelola oleh Jonas selalu diserbu lik
Sore hari setelah Mario pulang bekerja, dia pulang ke apartmentnya di 17th Avenue. Sopirnya menurunkan Mario di depan bangunan apartement 30 lantai itu.Tiba-tiba terdengar suara desingan peluru bertubi-tubi, pengawal Mario segera merapat melindungi Mario dan Jonas. Beberapa pengawal tertembak peluru penempak jitu yang ada di atas gedung seberang jalan.Sementara berondongan tembakan peluru dari atas gedung seberang terus ditembakkan, Jonas menarik Mario cepat-cepat masuk ke dalam lobi gedung apartment itu. Dia tidak ingin membahayakan nyawa Mario dan dirinya dengan berada di luar gedung."Damn! Siapa yang ingin membunuhmu, Mas?" teriak Jonas dengan frustasi bercampur gugup gemetaran seluruh tubuhnya bersimbah peluh.Mario yang sudah beberapa kali mendapat serangan pembunuh bayaran terkait statusnya ketika masih menjadi suami sah Inez tidak terlalu syok, tetapi tetap saja jantungnya berdegup kencang karena insiden baru saja. Dia hampir tewas tertembak di