“Kau boleh berkata seperti itu,” sahut Sijundai Bakuku Api. “Tapi, bagaimana bila orang banyak mengetahui hal ini, hah? Kau pikir, apa yang akan dikatakan orang-orang? Terlebih lagi, bila kabar buruk itu sampai masuk ke istana?”Angku Mudo menghela napas dalam-dalam. Benar, pikirnya, sudah barang tentu ia akan terusir dari istana ini. Sebab, sehebat apa pun Teluh Pengikat Jiwa menguasai tubuh dan pikiran sang ratu muda, tetap saja hal serupa melecehkan ibu tiri dan adik tiri itu akan membuat sang ratu berpikir buruk terhadap dirinya.“Maaf,” ujar Angku Mudo kemudian. “Kau memang sudah melakukan banyak hal. Aku saja yang buta.”“Aah…” Siladiang Kamba mengangguk-angguk. “Kau itu,” ujarnya pada sang istri. “Biarkan sajalah Angku Mudo kalau hanya bersenang-senang. Jangan sedikit-sedikit kau halangi.”“Apa telingamu tertutup sesuatu, kah?” sang istri mendelik
Last Updated : 2022-01-12 Read more