Sore hari ketika sang surya berada di titik sepertiga terakhirnya di langit barat, dua ekor kuda yang menarik kereta itu berhenti di satu titik jalan tanah. Si pria 30 tahun memandang ke belakang, ia tersenyum mendapati Maniko Sati yang sepertinya terlelap.‘Yaa, dia pasti sangat kelelahan setelah bertarung seperti itu tadi,’ gumam si pria di dalam hati.Ia pun turun dari kursi saisnya, lalu menyambar sebuah kantong kulit yang berisi air minum, lalu mencuci wajahnya dengan air tersebut.Setelah itu, ia membangunkan si pemuda rupawan yang terlihat nyenyak sembari menggigit sebatang rumput kering.‘Ada-ada saja!’ senyum di pria.“Sati, bangunlah!” ujarnya. “Kita sudah tiba di Nagari Pariangan.”Mantiko Sati membuka matanya, lalu seolah baru sadar jika ia sudah tertidur lelap, dengan cepat ia duduk, dan langsung turun dari atas gerobak tersebut.“Aah, maafkan aku, Uda
Last Updated : 2022-01-06 Read more