“Be—berarti,” Laluna menelan ludah. “Ka—kau, kau datang hendak membunuh abang tiriku?”Buyung Kacinduaan tersenyum. Itu pertanyaan yang sangat sulit untuk ia jawab begitu saja. Jikalau mengikut hati yang panas, jawabannya sudah jelas iya. Hanya saja, sepuluh tahun kebersamaannya dengan si Harimau Putih Bermata Biru itu, telah mengajarkan banyak hal bagi Buyung.Belas kasih, memaafkan, adalah di antara apa yang dipelajari Buyung dari segala tingkah laku si Harimau Dewa tersebut sebelumnya.“Kau bicara apa, Nak?” ujar Lamina. “Keluarga dia dibantai oleh Darna, bahkan… bahkan ibunya sedang hamil besar kala itu.”“Yaah,” Buyung tertunduk, tersenyum hambar. “Itu memang benar.”Laluna semakin terkesiap, ia tidak menyangka bahwa Darna Dalun akan sampai setega itu. Hanya saja, setelah menyaksikan bagaimana jasad sang ayah, Laluna tidak berpikir lebih baik lagi terhad
Last Updated : 2021-12-28 Read more