Semua Bab Aku Tak Rela Dimadu: Bab 71 - Bab 80

215 Bab

Bab 71 - Permohonan Rujuk Melvin

“Hah … bagaimana bisa dia meminta mama uang sebesar itu sementara mama sudah membantu membayar biaya rumah sakit?” Zee tercengang dengan kabar dari Virni. “Entahlah, Zee. Mungkin untuk biaya fisioterapi atau untuk biaya hidup lainnya.” “A-apakah mama akan memberikannya?” “Mama rasa untuk hal seperti itu bukanlah kewajiban mama maupun keluarga kita. Mama rasa untuk kebutuhan hidup dan berobat, seharusnya Melvin yang bertanggung jawab dan istri barunya itu.” “Jadi mama langsung menolaknya?” “Tentu.” Virni menganggukkan kepalanya. Ia bukanlah orang bodoh yang gampang untuk mengeluarkan uang tanpa keperluan yang jelas, terlebih lagi uang itu nominalnya sangat besar. Virni pikir, bantuan hanya untuk biaya rumah sakit robert s
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-28
Baca selengkapnya

Bab 72 - Kecurigaan Melvin

“Kak Theo …” Zee sungguh terkejut melihat Theo ada di hadapannya sekarang. “Theo …” Melvin juga kaget melihat Theo ada di rumah Zee.  “Hei, Melvin. Sudah lama kita tidak bertemu,” ucap Theo memecah kecanggungan di antara mereka bertiga. “Ada perlu apa kamu dengan Zee?” tanya Melvin curiga. “Oh … tadi aku sedang bertemu orang dan kebetulan berada di sekitar rumah Zee. Jadi sekalian berkunjung,” jawab Theo berkilah. “Apa kalian sangat dekat sehingga bisa saling berkunjung?” selidik Melvin curiga. “Kami berada di dalam satu …,” jelas Theo lagi, tapi Theo melihat ke arah Zee yang seakan memberikan kode kepadanya agar tidak menjawab pertanyaan Melvin dengan benar.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-28
Baca selengkapnya

Bab 73 - Theo Mencoba Meyakinkan Zee

“Bantuan apa lagi, Kak?” Zee menatap Melvin malas. Hatinya mulai tidak enak begitu mendengar Theo meminta bantuan darinya.“O-orang tuaku ingin bertemu dengan kamu lagi. Mereka mengajak kamu untuk makan siang bersama nanti,” ucap Theo tergagap. Ia sebenarnya tidak enak menyusahkan Zee dengan situasi yang terjadi kepada dirinya saat ini.“Apa tidak sebaiknya kamu jujur saja kepada mereka? Kasihan jika mereka terlalu berharap kepadaku.”“Tidak bisa sekarang, Zee … Aku tidak mau dijodohkan dengan orang lain. Aku mohon bantuan kamu untuk hal ini,” Theo sendiri pusing dengan keadaan pelik yang ia buat sendiri.“Lalu kapan Kakak bisa jujur kepada mereka?” tanya Zee mulai kesal, “Aku harus menolong kakak s
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-01
Baca selengkapnya

Bab 74 - Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

“Tentang rencana pernikahan kita …” “Maaf, Kak. Aku tidak bisa melakukan apapun. Aku rasa rencana pernikahan sandiwara ini harus segera diakhiri secepat mungkin. Aku tidak bisa bersandiwara terus menerus di hadapan orang tuamu.” “Tapi, bolehkah kamu ikut denganku hari ini? Aku mohon …” ucap Theo penuh harap.“Maaf. Aku tidak bisa,” tolak Zee tegas.“Baiklah. Maafkan aku karena melibatkan kamu, Zee. Tapi aku harap kamu berpikir lagi tentang apa yang aku katakan kepada kamu. Aku sungguh-sungguh dan tidak ada niat untuk bercanda sama sekali denganmu. Aku akan buktikan bahwa aku serius.”“Terima kasih, Kak. Aku pamit mau ke dalam terlebih
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-01
Baca selengkapnya

Bab 75 - Tidak Rela Zee Dekat Pria Lain

“Nanti ya, Ma. Theo janji, Theo akan menceritakan semuanya kepada Mama. Tapi please, jangan mengganggu Zee …,” pinta Theo penuh harap. Ia tidak mau Anita mendatangi Zee dan menanyakan banyak hal kepada wanita yang sangat ia sukai saat ini. Theo masih mau mencoba mendekati Zee dengan caranya sendiri.“Baiklah. Mama percaya kepada kamu dan tidak akan mengganggu Zee. Tapi kamu harus janji untuk menceritakan semuanya, sejujurnya kepada mama dan papa tentang apa yang terjadi dengan kalian,” ancam Anita. “Terima kasih, Ma. Theo janji,” ucap Theo lega. Ia sangat lega karena Anita berjanji tidak akan mengusik Zee sama sekali.“Ya sudah. Arisan mama sudah mau dimulai. Mama tutup dulu ya, Theo.”“Baik, Ma. Selamat
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-02
Baca selengkapnya

Bab 76 - Sandiwara Menyedihkan

 “Melvin, Apa yang terjadi dengan istrimu?” tanya Ibu Rita penasaran. Ia masih ingat ada masalah dengan kandungan istri Melvin dan Melvin membutuhkan banyak uang untuk operasi anaknya itu. Ibu Rita menjadi sedikit khawatir.“Me-mereka meninggal, Bu,” ucap Melvin dengan pandangan sendu. Ia menunduk lemas, tidak berani memandang wajah Ibu Rita. “Innalillahi wa inna ilaihi raji un … Saya turut berduka cita, Melvin. Kapan mereka meninggal?” tanya Ibu Rita bersimpati.“Kemarin, waktu saya tidak masuk kerja, Bu. Saya benar-benar panik sampai tidak bisa mengabarkan kepada Ibu. Maafkan saya ya, Bu.” Melvin menunduk terus. Ia tidak berani memandang Ibu Rita. Melvin dengan sadar sudah berbohong kepada
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-02
Baca selengkapnya

Bab 77 - Rumah Neraka

“Dasar anak kurang ajar! Masa Mama sendiri disuruh bekerja! Dasar anak tidak tahu balas budi! Kualat kamu nanti!” omel Nina setelah menutup sambungan teleponnya dengan Melvin.  “Kenapa, Nin?” tanya Robert yang sedang menyuapkan nasi dan tempe ke dalam mulutnya sebagai menu makan siang. Ya … semenjak Misya mengambil alih keuangan Melvin dan Robert tidak bekerja lagi karena kecelakaan, lauk pauk di rumah hanya seadanya saja. Tidak ada makanan mewah seperti dahulu saat Zee masih menjadi menantunya. Itu pun mereka masih harus berbagi karena pengiritan uang bulanan.  “Itu, Melvin …” Nina bersungut-sungut sambil menunjuk-nunjuk ke ponsel yang sudah ia letakkan di meja makan. Nina sangat kesal akan pembicaraannya dengan Melvin tadi.  “Ada apa dengan Melvin?” tanya Robert cemas. Robert hanya bisa menghela
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-03
Baca selengkapnya

Bab 78 - Cinta? Bullshit!

“Apa salah Mama, Hah?” bentak Nina kepada Rio, anak yang paling ia manjakan selama ini. Tentu saja Nina tidak terima dengan perkataan Rio yang menyalahkan dirinya.“Mama terlalu serakah … mama tamak!” balas Rio dengan emosi tersulut. Ia berjalan mendekati Vina dan Robert seolah mereka sudah menjadi satu dan tidak mau bersama dengan Nina lagi.“Ya, Aku memang tamak, sangat tamak. Hahaha …” Nina tertawa sinis.“Mama mengikuti investasi bodong sehingga semua tabungan yang seharusnya untuk kehidupan kita sehari-hari bahkan untuk sekolahku tidak kunjung bisa dibayar. Sekarang apa mama puas dengan apa yang telah mama lakukan?” ucap Rio mencurahkan isi hatinya. Selama ini Rio hanya diam saja melihat kelakuan Nina selama ini, tapi keadaan semakin parah dan Rio ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-03
Baca selengkapnya

Bab 79 - Penyesalan Nina

“Mama membuat Kak Melvin bercerai dengan Kak Zee hanya untuk anak. Semua itu membuat Kak Melvin menderita, Pa,” ucap Rio mengadu kepada Robert..“Mama awalnya hanya menginginkan cucu dan Zee tidak bisa memberikannya sampai saat ini,” ujar Nina membela dirinya sendiri, “Kita sudah menunggu selama lima tahun dan memang Zee tidak bisa memberikan anak kepada Melvin, kan?.” “Hahaha … anak dan anak lagi. Akhirnya Kak Melvin menikahi Kak Misya dan inilah akibatnya … kita semua tertimpa masalah karena karma buruk dari Mama,” jelas Rio lagi. “Loh, Misya itu kan mengandung anak kakakmu … wajar donk mama memilih Misya. Bukan wanita mandul seperti Zee.” Nina tidak suka dipersalahkan. Niat awalnya adalah baik, agar kehidupan Melvin lengk
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-03
Baca selengkapnya

Bab 80 - Pengadu

“Kak Misya sudah melarikan diri, entah dimana dia berada sekarang,” balas Rio ketus.“Hah … mengapa dia melarikan diri?” Robert menjadi bingung dengan situasi yang dihadapi Melvin saat ini.“Ayah Kak Misya memiliki hutang sebanyak satu milyar, awalnya Kak Misya berkata kepada Kak Melvin, hutang ayahnya sebesar lima ratus juta,” jelas Rio seperti cerita Melvin satu minggu yang lalu.“Hah … banyak sekali hutangnya? Hutang apa itu, Rio?” tanya Robert terkejut.“Hutang judi, Pa. Rentenir sudah mengejar Ayah Kak Misya hingga ke Jakarta,” jawab Rio.“Gila … gila … bagaimana dia bisa melunasi hutang sebanyak itu?” Nina semakin kesal d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
22
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status