Semua Bab Aku Tak Rela Dimadu: Bab 121 - Bab 130

215 Bab

Bab 121 - Bersama dalam Kesulitan

Melvin mencoba menghubungi ponsel milik Virni beberapa kali, tapi tidak diangkat terus oleh empunya ponsel. Ia berjalan mondar-mandir di ruang tamu yang sudah kosong di dalam rumah kontrakannya. Melvin sangat gelisah karena kasihan terhadap Nina yang harus menunggu di dalam kantor polisi tanpa ada seorang pengacarapun yang bisa membelanya. Apa yang harus ia lakukan untuk menolong Nina? Melvin sudah buntu ... benar-benar buntu."Bagaimana, Mel?" tanya Robert gelisah."Tidak dijawab, Pa. Mungkin masih sibuk dengan Zee," ucap Melvin putus asa."Memangnya ada apa dengan Zee?" Robert menjadi khawatir. "Zee kecelakaan tadi siang, Pa.""Astaghfirullah ... Bagaimana keadaan Zee sekarang?" Robert menjadi tambah khawatir terhadap Zee, menantu kesayangannya itu."Zee ... kepalanya terluka, dia sekarang amnesia dan buta ... kakinya sepertinya akan lumpuh." Pikiran Melvin semakin kalut jika membicarakan tentang Zee."Ya Allah ... kasihan sek
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-26
Baca selengkapnya

Bab 122 - Menjual Segalanya

Melvin sudah berangkat pagi-pagi ke pasar. Hari ini ia meminta cuti ke kantornya."Mbak ... Permisi. Aku mau menjual tiga buah ponsel. Apakah masih bisa?" tanya Melvin sambil menyerahkan tiga buah ponsel kepada penjaga counter ponsel."Sebentar ya, Pak. Aku tanya bos terlebih dahulu." Penjaga counter itu membawa ponsel milik Melvin kepada bosnya.Setelah berunding dengan bosnya dan pengecekan kondisi ponsel, penjaga counter itu mendatangi Melvin kembali."Tiga ponsel ini dihargai satu juta, Pak.""Hah ... Masa semurah itu, mbak? Ini tiga ponsel loh. Bukan satu saja." Melvin begitu terkejut dengan tawaran dari penjaga counter ponsel itu. "Ya ... Ini barang-barang lama dan sudah cacat, Pak. Coba saja bapak teliti ponsel yang bapak bawa."Melvin melihat dan mengecek sendiri semua ponsel yang telah ia serahkan kepada penjaga counter itu. Ya ... memang ponselnya sudah banyak lecet dan ada layar yang agak retak."Ya sudah, Mbak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-28
Baca selengkapnya

Bab 123 - Tergiur dan Petaka

"I-ini, Pak." Melvin memberikan tasnya kepada pencuri itu.Ketika pencuri itu lengah, Melvin langsung menarik tasnya kembali dan menendang keras pencuri itu sampai jatuh ke lantai. Ia lalu berlari meninggalkan pencuri itu sendiri. Untungnya Melvin memiliki ilmu bela diri yang dahulu pernah ia pelajari sehingga ia bisa membela dirinya sendiri dari kejahatan di kota besar ini.Melvin mencari ojek dan segera menaikinya."Pak ... ke polres Y yah," ucap Melvin kepada tukang ojek yang ia naiki."Baik, Pak." Tukang ojek itu mengemudikan motornya, membelah jalur ibu kota yang sudah padat hingga mencapai polres Y."Ini uangnya, Pak." Melvin memberikan uang sebesar dua puluh ribu rupiah kepada tukang ojek itu."Terima kasih."Melvin segera masuk ke dalam polres dan mengisi data diri untuk bertemu dengan Nina, tapi ternyata Virni sudah sampai duluan di Polres itu."Mama ... terima kasih mama sudah datang ya." Melvin langsung
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-29
Baca selengkapnya

Bab 124 - Apakah Masih Ada Cinta Sejati?

Setelah selesai berbincang dengan Nina dan dikarenakan waktu sudah habis, Melvin dan Virni keluar dari polres. Mereka pergi ke suatu cafe untuk berdiskusi tentang apa yang harus mereka lakukan untuk membebaskan Nina. Kesaksian Nina sangatlah minim sehingga sangat sulit untuk membuat Nina bebas dari tahanan."Bagaimana menurut pendapat mama? Apakah Mama Nina bisa dikeluarkan dari tahanan?" tanya Melvin penuh harap."Hmm ... mungkin kita bisa meminta penangguhan penahanan. Tapi masih banyak yang harus kita persiapkan. Bukti yang mama kamu berikan sangatlah minim." Virni mulai berpikir apa saja yang bisa ia lakukan untuk mengeluarkan Nina dari tahanan."Baik, Ma. Melvin akan mengikuti sesuai dengan arahan Mama." "Kita harus mencari Lili terlebih dahulu. Tapi kita berdua sama-sama tidak mengetahui wajah Lili, jadi kita harus ke SMA X untuk mencari data diri dari Lili.""Melvin ikut, Ma.""Apakah kamu tidak bekerja?""Bekerja, tapi M
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-30
Baca selengkapnya

Bab 125 - Menata Hidup

Zee sudah dua hari keluar dari rumah sakit. Rasanya hidup sangat tenang karena tidak ada gangguan dari Melvin. Zee dengan terpaksa harus meminta cuti dari perusahaan penerbitan Theo karena kondisi yang tidak memungkinkan."Zee ... " panggil Zidan di balik pintu kamar Zee."Kenapa, Kak?" "Bisa bicara sebentar?""Bisa ..."Zidan masuk ke dalam kamar Zee dan mendekati Zee yang sedang bersantai di atas kasurnya."Ada apa, Kak?" tanya Zee penasaran."Aku baru mendapat kabar dari mama.""Tentang?""Tentang mama mertua kamu.""Kenapa dengan Mama Nina?""Dia ditangkap oleh polisi.""Astaghfirullah ... apa yang terjadi dengan mama Nina?" tanya Zee terkejut."Tentang investasi bodong. Ia mengatakan bahwa hanya kamu dan dia saksi yang pernah melihat wajah Lili. Orang yang menipu mertua kamu itu.""Tante Lili? Ya ... Zee ingat itu.""Apakah kamu berniat membantunya?""Apakah aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-01
Baca selengkapnya

Bab 126 - Pilihan Untuk Theo

"Theo ... mama sebenarnya tidak mau kamu bersama dengan Zee," ucap Anita tiba-tiba kepada Theo saat mereka makan malam bersama."Kenapa, Ma?" "Zee itu statusnya masih istri orang selain itu Zee sekarang cacat. Kamu masih bisa mencari wanita lain yang masih sendiri dan tidak cacat seperti Zee," balas Anita agak emosi."Ma ... Theo hanya mencintai Zee.""Theo ... kamu itu belum mengenal banyak wanita. Kamu hanya sakit hati terhadap Vivian saja makanya kamu itu stuck kepada Zee sebagai pelarian.""Astaghfirullah ... mama jangan menganggap Theo seperti itu." "Ya ... tapi kamu juga salah. Kenapa kamu tidak mengatakan yang sejujurnya sejak awal. Sekarang mama benar-benar kecewa dengan kamu dan Zee. Mama itu awalnya sangat menyukai Zee, sekarang pandangan mama berubah," decih Anita kesal. Ia merasa dipermainkan oleh Zee dan Theo."Ma ... tapi kenapa waktu di tempat Tante Rita ... mama malah mendukung hubunganku dengan Zee?" tanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-01
Baca selengkapnya

Bab 127 - Gigih

Pagi-pagi sekali Theo sudah mendatangi rumah Zee. Walaupun Zee sedang sakit, tidak ada niat dari Theo untuk pergi dari Zee. Hatinya tidak bisa menjauh dari Zee bagaimanapun caranya ia mencoba."Assalamualaikum, Kak Zidan," sapa Theo ramah."Waalaikumsalam, Theo," balas Zidan sambil tersenyum. Ia senang karena ternyata Theo yang datang ke rumahnya. Ia masih sibuk merapikan barang-barangnya yang ada di teras rumah. "Zee ada di ruang tv sepertinya. Kamu bisa masuk langsung.""Terima kasih, Kak."Theo mengangguk dan meninggalkan Zidan yang masih sibuk dengan barang-barangnya. Ia masuk ke ruang tv dan mendapati Zee yang sedang berdiam diri, duduk di sofa dan melihat televisi yang sedang menyala."Assalamualaikum," sapa Theo.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-03
Baca selengkapnya

Bab 128 - Kenapa Selalu Zee?

Sudah hampir satu minggu Nina ditahan di kantor polisi karena penyelidikannya yang sangat pelik. Atas bantuan dari Virni, Nina berhasil mendapatkan penangguhan penahanan sehingga ia bisa pulang ke rumah kontrakannya bersama Melvin. Tentunya ada syaratnya yaitu Nina wajib lapor ke kantor polisi satu minggu satu kali.Nina langsung memeluk kedua anak yang datang menjemputnya. Nina sangat merindukan kedua anaknya itu. Kemudian ia melihat Robert dan langsung berlari mendekati suaminya itu yang sekarang masih duduk di kursi roda."Ma ... Alhamdulillah, mama bisa keluar dari tahanan," ucap Robert bersyukur. Ia ikut menjemput Nina di kantor polisi bersama Rio, Vina dan Virni. Melvin tidak ikut menjemput karena harus bekerja di kantor."Ya, Pa." Nina memeluk Robert yang duduk di kursi roda dengan sangat erat. Ia senang akhirnya bisa menghirup udara kebebasan. "Maafkan mama ya, Pa. Huhuhu ..." Nina tergugu.  Ia sangat menyesal karena dulu pernah sangat jahat kepada
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-05
Baca selengkapnya

Bab 129 - Buku Harian Zee

"Karena selama ini keluarga kami meminta bantuan keuangan dari Kak Zee. Kami pikir, Kak Melvin menghasilkan uang begitu banyak sehingga kami bisa meminta sesukanya. Tapi kenyataannya, kami salah. Ternyata semua itu bukan uang dari kak Melvin. Bukan penghasilan dari Kak Melvin melainkan Kak Zee," urai Vina menjelaskan apa yang dimaksud oleh Nina. Nina langsung memutar kepalanya menghadap ke arah Vina yang sangat jujur menceritakan masalahnya kepada Virni secara langsung. Ia melotot seakan marah kepada Vina.  "Oh ..." Virni hanya ber-oh ria. Ia sudah tahu masalah itu dan tidak ada yang perlu ditutupi lagi dari dirinya. "Maafkan kami ya, Mbak Virni. Aku benar-benar minta maaf atas perlakuan istri dan anakku kepada Zee," ucap Robert pelan. Ia sebagai kepala keluarga malu terhadap sikap istri dan anak-anaknya yang tidak tahu diri kepada Zee. "Ya, Mas Robert." Apa yang harus Virni katakan selain 'ya'? Toh tidak ada yang bisa diubah lagi. Nasi sudah men
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-05
Baca selengkapnya

Bab 130 - Cara Menyingkirkan Theo dari Zee

Waktu makan siang sudah tiba, Melvin dan beberapa karyawan bergegas turun ke kantin karyawan. Waktu mereka untuk makan dan beristirahat hanya satu jam saja."Mel, bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Tora, salah satu sahabat baik Melvin di kantor."Ya, begitulah. Pagi, aku bekerja di kantor, sementara malam, aku bekerja sebagai pencuci piring di restaurant," ucap Melvin sambil menghela nafasnya yang terasa semakin berat."Ya, lumayanlah.""Aku pusing, Tor.""Kenapa lagi?""Aku sedang dalam masa perceraian. Tapi koq aku merasa sedikit tidak rela ya.""Kamu masih mencintai mantan kamu?""Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
22
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status