Home / Rumah Tangga / Aku Tak Rela Dimadu / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Aku Tak Rela Dimadu: Chapter 101 - Chapter 110

215 Chapters

Bab 101 - Adu Urat

“Mama Nina …” Zee sangat terkejut saat melihat Nina menjadi pelayan di sebuah restaurant. Tidak pernah sekalipun terlintas dipikiran Zee bahwa Nina mau untuk bekerja apalagi menjadi seorang pelayan. Bukankah waktu itu Nina meminta pekerjaan kepada Virni untuk Robert karena Nina tidak mau bekerja? Ada angin apa yang membuat Nina mau bekerja sebagai pelayan restaurant.“Ke-kenapa kamu bersama Theo? Apakah kalian sekarang berhubungan?” selidik Nina curiga.“Iya, Tante,” jawab Theo yakin sambil menggenggam tangan Zee. Ini kesempatan Theo untuk membuat Melvin dan keluarganya mundur dari mengganggu Zee. Theo harus melindungi Zee.Zee tercengang mendengar pengakuan Theo. Bagaimana bisa Theo mengaku seperti itu?“Pantas saja kamu
last updateLast Updated : 2022-03-15
Read more

Bab 102 - Fakta Salah Waktu

“Ibu Rita …” Nina tercengang ternyata bos besarnya sudah berada di kerumunan penonton dan mendengarkan perdebatannya dengan Theo dan Zee.“Tolong ikut ke ruanganku sekarang!” tegas Ibu Rita.Zee, Theo dan Nina mengikuti Ibu Rita dari belakang. Mereka menuju ke ruangan kaca milik Ibu Rita dimana ruangan tersebut adalah ruangan kedap suara.Setelah semua orang sudah masuk ke dalam ruangan, Ibu Rita duduk di kursi kebesarannya dan menatap wajah orang-orang yang membuat keributan di restaurantnya itu. Semua orang berdiri kecuali Ibu Rita yang sedang akan mengadili mereka.“Sekarang, bisakah kalian jelaskan apa yang sedang kalian ributkan kepadaku?” Ibu Rita menatap Nina, Zee dan Theo.&l
last updateLast Updated : 2022-03-15
Read more

Bab 103 - Fakta Bodoh

“Melvin sudah memberikanku talak tiga saat ia ketahuan menikah dengan Misya, sekarang kami sedang melakukan mediasi untuk perceraian secara hukum.”“Hmm … lantas bagaimana hubungan kamu dengan Theo sekarang?” tanya Rita lagi.Zee menjadi ragu untuk menjawabnya. Ia ingin sekali jujur mengatakan bahwa ia tidak memiliki hubungan apapun dengan Theo dan tidak menambahkan kebohongan kepada orang lain. Tapi entah mengapa bibirnya menjadi kelu untuk menjawab pertanyaan dari Ibu Rita.“Aku sangat menyukai Zee dan aku sudah memperkenalkan Zee kepada mama dan papa,” ucap Theo tiba-tiba. “Hah … kalian sudah sejauh itu?” ucap Nina spontan. Ia sangat tidak menyangka bahwa dalam waktu dua bulan, Zee sudah bisa menggant
last updateLast Updated : 2022-03-16
Read more

Bab 104 - Tantangan Theo

“Hei … sopan kamu ya sama orang yang lebih tua!” Nina memperingatkan Theo. Ia merasa sudah kalah dari Theo.“Aku sopan kepada orang yang harus aku hormati. Dari tadi Tante selalu menghina aku dan Zee … menurutku, Tante tidak pantas untuk dihormati.”“Brengsek kamu!” Nina melangkah maju dan tangannya melayang hampir menampar Theo, tapi tangan Nina ditangkis oleh Zee. Sudah cukup semua ucapan pedih yang Nina lontarkan untuk Zee, Zee sudah tidak bisa menahan dirinya untuk berbicara semua beban di hatinya.“Mama Nina. Sebaiknya urusan seperti ini tidak perlu dibicarakan di hadapan Ibu Rita. Sudah cukup Mama mengumbar aibku dan Melvin di sini.” Zee memandang Nina dengan memelas. 
last updateLast Updated : 2022-03-16
Read more

Bab 105 - Jujur

“Sudah cukup kata-kata yang anda ucapkan, Ibu Nina,” ucap Ibu Rita melerai pertengkaran antara Nina dan Theo. Ia sudah mengerti duduk persoalannya.“Ma-maaf, Bu Rita,” ucap Nina seakan baru menyadari jika pertengkarannya itu ditonton oleh Ibu Rita, majikan barunya.“Tolong beritahukan kepada Melvin. Mulai hari ini, kalian aku berhentikan dari restaurant karena kalian tidak jujur. Aku paling tidak suka dengan orang berbohong! Gaji Ibu Nina akan aku bayar sesuai dengan jam kerja Ibu. Hmm tadi Ibu baru bekerja selama dua jam, jadi aku akan membayarnya sebanyak dua puluh ribu, seperti perjanjian awal kita.” tegas Ibu Rita, “Dan untuk gaji Melvin, hari ini ia tidak bekerja jadi aku tidak akan membayar gajinya.”“Tolong jangan pecat aku dan Melvin, Bu. Kami membutuhkan
last updateLast Updated : 2022-03-17
Read more

Bab 106 - Keributan di Restaurant

Nina berteriak-teriak kepada seorang pria seperti orang gila. Ya ... Nina berteriak kepada Melvin yang kebetulan mengunjunginya sebelum melakukan mediasi dengan Zee."Anak bodoh! Anak kurang ajar!" teriak Nina histeris sambil memukulli tangan Melvin di hadapan umum."Ada apa ini, Ma?" tanya Melvin tidak mengerti."Kamu ini sangat bodoh, Mel dan karena kebodohan kamu itu kita dipecat dari restaurant," teriak Nina lebih histeris lagi."A-apa maksud Mama?""Dasar anak kurang ajar! Beraninya kamu tidak mengatakan bahwa kamu itu sudah memberikan talak tiga kepada Zee ... Selain itu kamu berbohong kepada Ibu Rita dan membuat mama menjadi malu!""Mel tidak mengerti."
last updateLast Updated : 2022-03-17
Read more

Bab 107 - Kembalilah Zee

"Mama …" ucap Theo kaget karena melihat Anita berada di belakang Melvin."Hai calon menantu kesayangan mama …," sapa Anita kepada Zee yang masih berdiri mematung. Zee sama sekali tidak menyangka bahwa Anita akan mengatakan hal itu kepadanya. Bahkan Anita merespon yang tidak Zee kira sama sekali."Tante … Zee itu masih istri Melvin!" ucap Melvin kesal."Iya … Tante tahu koq. Dari tadi kan Tante mendengarkan apa yang kamu ributkan dengan Zee," balas Anita santai. Seperti ia tidak mempermasalahkan status Zee saat ini."Apa Tante tidak keberatan? Theo itu pebinor, Tante! Theo merebut Zee dari Melvin." Melvin mencoba mencari sekutu. Ia ingin membuat Anita membenci Zee."Hei … Anakku itu bukan PEB
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

Bab 108 - Sudah Cukup!

"Maafkan aku. Aku tidak bisa kembali lagi dengan Melvin," lirih Zee.Tentu saja Zee tidak mau merasakan kepedihan yang sama. Jika Melvin sudah berani selingkuh yang pertama, tidak ada hal yang tidak mungkin bahwa Melvin akan berani berselingkuh untuk yang kedua kalinya."Zee ... apakah tidak ada cinta lagi diantara kita? Kita sudah bersama hampir sepuluh tahun, Zee ... tidak adakah sedikit rasa untukku lagi?" ucap Melvin masih berlutut dan menangis. "Rasa cinta itu awalnya ada dan aku ingin mencoba bersabar dengan cara poligami kamu, tapi setelah kamu berteriak dan mengancam untuk bercerai, di situ aku baru sadar, bahwa aku tidak berharga untuk kalian. Untuk apa aku bertahan dengan orang yang tidak menghargaiku?" balas Zee sambil terisak."A-aku akan menghargai kamu. Kita bisa menjalani mahligai rumah tangga kita lagi," janji Melvin dengan sepenuh hati. "Tidak ..." tolak Zee."Kenapa, Zee?""Setelah kita berpisah, aku baru
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

Bab 109 - Depresi

Melvin dan Nina akhirnya keluar dari restaurant milik Ibu Rita menuju ke tempatnya melakukan mediasi. Mereka menaiki angkutan umum ke tempat mediasi itu. Melvin sangat berharap ia bisa bertemu dengan Zee dan juga bisa membuat Zee luluh kembali. "Bagaimana ini, Mel? Kita sudah dipecat dari restaurant dan bagaimana cara kita mencari uang tambahan untuk hidup?" tanya Nina khawatir. "Penyebab semua ini adalah mama!" bentak Melvin tiba-tiba. Ia duduk dengan sangat gusar di dalam angkutan umum. Jika saja ia tahu bahwa mamanya akan membuat bencana baru, Melvin tentu saja tidak akan membuat mamanya untuk bekerja di restaurant yang sama dengannya. Penyesalan memang selalu datang di akhir. "Loh ... penyebab semua ini ya Zee." Nina tidak terima dipersalahkan oleh Melvin. "Jika mama bisa menutup mulut, tentu saja kita tidak akan dipecat. Jika saja mama bisa mengendalikan diri, tentu kita akan tetap mendapatkan uang dari Ibu Rita. Jika saja mama tidak memaksa
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

Bab 110 - Menyesal Datang Belakangan

Angkutan umum yang Melvin dan Nina tumpangi sudah sampai ke tempat mediasi Melvin dan Zee. Di sepanjang perjalanan, Nina sudah tidak berani mengatakan apapun kepada Melvin. Bibirnya seakan tertutup rapat untuk berbicara karena ia tidak mau memancing kemarahan dari Melvin. Jika Melvin semakin emosi, mungkin kata-kata dan ide Melvin akan semakin gila.Setelah sampai ke tempat mediasi, ternyata Virni, mama dari Zee sudah menunggu di depan ruangan."Hai, Mbak Nina dan Melvin," sapa Virni tersenyum dengan sangat ramah seakan tidak terjadi apapun di antara mereka."Hai, Mbak Virni," sapa Nina tersenyum kaku."Hai, Ma. Zee ada dimana ya?" Melvin sedari tadi tidak melihat batang hidung Zee sama sekali."Hmm ... Zee tidak bisa mengikuti proses mediasi. Katanya ada hal yang sangat mendesak. Jadi aku mewakili Zee sebagai pengacara Zee.""Oh ... baiklah." Melvin tertunduk lemas. Harapannya untuk bertemu dengan Zee hilang sudah. Entahlah ... mungkin Zee
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more
PREV
1
...
910111213
...
22
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status