Semua Bab Pandu Kesatria Genda Yaksa: Bab 101 - Bab 110

130 Bab

Tugas untuk Empat Orang Prajurit Telik Sandi

Setelah selesai memeriksa kesiapan para prajuritnya, Senapati Pandu langsung masuk ke dalam saung berukuran sedang, saung tersebut merupakan pos keamanan yang sengaja dibangun di tempat tersebut, sebagai tempat para prajurit memantau keadaan di batas wilayah kerajaan Purba Yaksa dan Genda Yaksa.Selain pos keamanan, di tempat itu juga telah dibangun beberapa barak tempat beristirahat para prajurit. Setiap harinya mereka melakukan tugas secara bergiliran, melakukan patroli dan penjagaan ketat di wilayah itu.Senapati Pandu langsung memanggil keempat orang prajurit pengawalnya, dan juga memanggil Panglima Durga untuk segera melakukan pembicaraan penting di dalam saung keamanan itu."Mohon maaf, Panglima. Siapa di antara prajurit yang paling ahli dalam melakukan penyusupan ke dalam wilayah musuh?" tanya Senapati Pandu meluruskan pandangannya ke wajah sang panglima yang sudah ada di hadapannya."Ada, Senapati. Mereka yang paling aku percaya dan memiliki kemam
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-25
Baca selengkapnya

Permusuhan Bangsa Yaksa di Dua Kerajaan

Baguswera dan Junta sudah berada di hadapan jasad prajurit Purba Yaksa. Mereka tengah mengamati kondisi jasad prajurit tersebut, tampak jelas kepalanya mengalami luka yang sangat parah akibat benturan keras ketika jatuh mengenai bebatuan yang ada di dasar tebing itu."Kepalanya hampir pecah," desis Baguswera terus mengamati jasad prajurit itu."Kita angkat jasad prajurit ini. Lalu, kita hanyutkan ke sungai agar jasadnya terbawa arus sungai!" kata Junta lirih. "Dan pihak kerajaan Purba Yaksa tidak akan menuduh pihak kita sebagai pelakunya," sambung Junta."Baiklah, kita angkat sekarang!" sahut Baguswera.Mereka segera mengangkat jasad prajurit itu, dan langsung menghanyutkannya di sungai yang ada di tempat tersebut. Setelah itu, mereka kembali naik ke atas dan kembali melanjutkan tugas mereka memata-matai pergerakan para prajurit Purba Yaksa yang tengah melaksanakan tugas menjaga keamanan di wilayah perbatasan.Keesokan harinya....Prabu Muri
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-25
Baca selengkapnya

Delapan Ribu Prajurit Genda Yaksa Siap Berangkat ke Wilayah Perbatasan

Usai berdiskusi dengan Prabu Surya Darma Wihesa dan para petinggi istana, Rangga Wihesa dan Wandalika segera memberitahukan para prajurit yang ada di barak, agar mempersiapkan diri, karena esok pagi akan segera berangkat ke wilayah perbatasan.Prabu Surya Darma Wihesa meminta kepada Rangga Wihesa dan Wandalika agar menyiapkan 8000 prajurit yang akan diberangkatkan ke wilayah perbatasan, dalam rangka persiapan untuk melakukan serangan terhadap pasukan kerajaan Purba Yaksa yang sudah berada di perbatasan.Setibanya di barak prajurit, Wandalika langsung duduk di kursi yang ada di beranda barak. Sementara Rangga Wihesa langsung memanggil beberapa orang prajurit senior untuk menyampaikan pesan dari sang raja."Sekarang kalian segera bersiap! Karena esok pagi sebelum matahari terbit, kalian akan langsung berangkat ke wilayah perbatasan bersama Wandalika!" kata Rangga Wihesa berkata di hadapan para prajurit yang ada di barak tersebut."Berapa orang yang akan dib
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-26
Baca selengkapnya

Serangan Pertama dari Pasukan Genda Yaksa

Lima hari berikutnya, sekitar 8000 prajurit dari pasukan Genda Yaksa yang dipimpin oleh Wandalika sudah tiba di barak prajurit yang ada di wilayah perbatasan.Mereka disambut hangat oleh para petinggi prajurit yang bertugas di wilayah tersebut. Barak yang hanya berjumlah puluhan, ternyata tidak dapat menampung para prajurit yang baru tiba itu. Sehingga Panglima Durga meminta kepada para prajuritnya untuk mendirikan perkemahan di sekitar perbatasan yang berhadapan langsung dengan wilayah kedaulatan kerajaan Purba Yaksa."Kau tugaskan para prajurit agar segera mendirikan tenda perkemahan di dekat tanggul perbatasan!" perintah Panglima Durga kepada dua orang prajurit seniornya."Baik, Panglima. Kami akan segera ke sana dan akan langsung mendirikan perkemahan," jawab salah seorang dari kedua prajurit itu bersikap penuh hormat terhadap sang panglima.Selain mendirikan perkemahan, para prajurit Genda Yaksa pun telah menyiapkan sekitar 400 meriam sulut yang mere
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-26
Baca selengkapnya

Kemenangan Telak Pasukan Genda Yaksa

Dua ribu prajurit dari pasukan panah langsung memacu kuda mereka masing-masing. Berpacu di belakang Panglima Durga yang sudah lebih dulu bergerak menuju perkemahan para prajurit kerajaan Purba Yaksa.Setelah tiba di tempat tujuan, mereka disambut oleh ribuan prajurit kerajaan Purba Yaksa. Mereka menyambut dengan persenjataan lengkap yang langsung memburu para prajurit kerajaan Genda Yaksa."Panah mereka!" seru Panglima Durga.Dengan demikian, dua ribu prajurit panah segera melepaskan anak panah mereka dari busurnya, melesat cepat menerjang para prajurit musuh yang tengah berlari hendak melakukan serangan terhadap mereka. Sehingga ratusan prajurit Purba Yaksa berjatuhan, dan yang lainnya langsung berhamburan surut ke belakang.Di Belakang pasukan panah, tampak ribuan prajurit yang dipimpin oleh Senapati Pandu langsung berlarian menyerang pertahanan lawan. Mereka langsung melakukan pengepungan di empat penjuru arah, sehingga para prajurit lawan menjadi kesu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-26
Baca selengkapnya

Kebersamaan Senapati Pandu dan Reksa Pati

Setelah melakukan pertempuran dengan pasukan Purba Yaksa, Senapati Pandu dan para prajuritnya langsung kembali ke perkemahan.Sore harinya....Senapati Pandu dan Panglima Durga langsung berkumpul di salah satu tenda, untuk melakukan perundingan dengan para prajurit senior dalam membahas rencana penyerangan terhadap para kelompok pemberontak yang ada di wilayah perbatasan itu."Aku sudah mendengar kabar dari prajurit Indragiri dan kawan-kawannya, bahwa dua hari yang akan datang. Para pendekar dari kelompok pemberontak akan turun gunung, mereka akan melakukan tindakan tegas memaksa para penduduk yang ada di desa Jongka dan Belung untuk menjadi bagian dari mereka," tutur sang senapati. "Untuk itu, aku himbau kepada kalian semua agar bersiap-siap untuk menghadapi mereka. Kita hadang dan serang mereka, agar rencana mereka menjadi berantakan!" sambung sang senapati."Mohon maaf, Senapati. Berapa prajurit yang akan dilibatkan dalam misi ini?" tanya Reksa Pati be
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-26
Baca selengkapnya

Kekecewaan Prabu Muriadaka

Kemarahan dan dendam menyelimuti ruang utama istana kerajaan Purba Yaksa, Prabu Muriadaka geram dengan kekalahan yang dialami oleh para prajuritnya. Sehingga, ia pun segera mengumpulkan para petinggi kerajaan pada malam itu."Kenapa begitu mudah, para prajurit kita bisa dikalahkan oleh pasukan prajurit kerajaan Genda Yaksa? Apakah kalian tidak memakai siasat tempur yang sudah aku sarankan?" Suaranya terdengar keras penuh kegusaran.Semua yang hadir di ruang utama istana tersebut, satu orang pun tidak ada yang berani menyela perkataan sang raja. Mereka hanya diam dan menunduk saja, seakan-akan pasrah mendengar kemarahan Prabu Muriadaka.Kemudian, Prabu Muriadaka meluruskan dua bola matanya ke arah Senapati Sobala Raka. Lalu berkata lagi, "Senapati! Aku ingin bertanya kepadamu.""I—iya, Gusti Prabu. Silahkan!" sahut Senapati Sobala Raka tampak gugup menjawab perkataan dari sang raja."Tidak seharusnya pasukan kerajaan Genda Yaksa dapat mengalah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-26
Baca selengkapnya

Senapati Pandu Dihadang Dua Pria Tidak Dikenal

Pagi harinya, Senapati Pandu pamit kepada Panglima Durga dan para pengawalnya untuk berangkat ke sebuah desa yang berada di ujung timur wilayah perbatasan kerajaan Genda Yaksa."Senapati hendak berangkat sendirian saja, atau perlu aku temani?" tanya Reksa Pati meluruskan pandangannya ke arah Senapati Pandu yang duduk bersebelahan dengan Panglima Durga."Tidak usah, Reksa! Aku mau berangkat sendirian saja. Aku ingin menyelidiki terlebih dahulu tentang keberadaan kelompok Andaresta sebelum kita melakukan serangan terhadap mereka," jawab Senapati Pandu bangkit dari duduknya.Reksa Pati hanya mengangguk sambil menjura kepada sang senapati. Demikian pula dengan Panglima Durga dan para prajurit senior lainnya. Kemudian, Senapati Pandu berpaling ke arah kudanya. "Rabuta!" teriak sang senapati.Kuda tersebut tampak patuh dan nurut kepada majikannya itu, Rabuta segera berlari menghampiri Senapati Pandu, dan berdiri di hadapan sang majikannya tersebut.Reksa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-27
Baca selengkapnya

Senapati Pandu Mengalahkan dengan Mudah Dua Orang Lawannya

Sementara itu, pria paruh baya yang sedari tadi mengikuti sang senapati, terus mengamati gerak-gerik Senapati Pandu dan kedua pria yang menghadang perjalanannya. Pria paruh baya itu berada di balik pohon besar tidak jauh dari lokasi Senapati Pandu dan kedua orang tersebut."Hai, Anak muda! Apakah kau memiliki kemampuan bela diri?" tanya pria itu menatap tajam wajah sang senapati."Mohon maaf, Ki Sanak. Aku hanya pemuda biasa saja, aku tidak banyak memiliki ilmu kanuragan," jawab Senapati Pandu bersikap rendah hati."Tidak apa-apa, Anak muda! Yang terpenting kau memiliki kemampuan bela diri meskipun hanya sedikit," ucap pria itu mulai bersikap baik terhadap Senapati Pandu.Senapati Pandu sudah paham akan maksud kedua pria tersebut, mereka menganggap bahwa sang senapati merupakan target mereka yang hendak diajak untuk bergabung dengan kelompok pemberontak pimpinan Ki Kusumo dan Andaresta.Satu orang lainnya ikut menghampiri Senapati Pandu, kemudian i
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-27
Baca selengkapnya

Mustika Sari dan Senapati Pandu

Seiring dengan munculnya suara bentakan tersebut. Meluncur seorang pria mengenakan jubah hitam, terbang melayang keluar dari semak belukar langsung menghampiri Senapati Pandu. Dari sebelah selatan pun telah muncul barisan para pendekar, terdiri dari 10 orang.Masing-masing dari mereka bersenjatakan pedang, siap menggempur pertahanan Senapati Pandu. Mereka langsung maju dan mengambil posisi mengurung Senapati Pandu yang masih tampak bersikap tenang."Kau tentu kaget dengan kehadiranku, Anak muda!" bentak pria berjubah hitam itu langsung mendarat sempurna di hadapan sang senapati.Pria yang mengenakan jubah hitam itu adalah Wirkada pendekar senior yang menjadi kepercayaan Ki Kusumo. Dan pria paruh baya yang berada di balik pohon besar itu adalah Ki Bintara yang sengaja mengikuti Senapati Pandu sedari awal masuk ke dalam hutan tersebut."Celaka!" desis Ki Bintara yang sedari tadi menyaksikan pertarungan Senapati Pandu dengan dua orang pendekar yang menghadan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status