“Hanya kuatir saja, dia kan juga temanku,” kelit Sean sambil tertawa garing. “Ingat loh kak Sean hanya sebatas teman, kak Vanya tahu kan milik siapa?” goda Bondan, dia suka sekali menggoda Sean karena orangnya tidak bisa marah. Jika pun marah, Sean cepat sekali meredanya. “Aihhhh!!! Bocah kecil nggak usah ikut campur!!! Sini aku jitak kepala, Lu!!” ancam Sean, dia menghampiri Bondan yang terus menghindarinya. Semoga apa yang dikatakan Sean benar, aku tidak mau pertemanan kita bermasalah, batin Anthony. Jika Anthony disuruh memilih antara Vanya dan Sean, dia tidak akan sanggup memilihnya. Karena keduanya adalah orang yang sangat berharga bagi Anthony. “Kena kau!!! Hah!! Mau berapa kali dijitak!! Hahaa!!” seru Sean yang sudah mengunci leher Bondan tidak begitu erat. “Ampun, Kak. Aku hanya bercanda,” sahut Bondan. &nb
Read more