GUNDIK SUAMIKU Part 32"Tenang, Mas!"Mas Ari menjambak rambutnya frustrasi. Aku hanya bisa berusaha menenangkannya. Tentu berat sebagai mas Ari, ditinggalkan dua orang terdekatnya tanpa terduga. Semoga dia bisa sabar menghadapi semua ini, seiring berjalannya waktu.Aku dan Panji membiarkan mas Ari sibuk dengan pikirannya. Aku tak mencetuskan apa-apa lagi, begitupun dengan Panji. Kami saling diam sampai pada akhirnya hampir tiba di perempatan jalan. Di mana itu belok ke kanan adalah jalan menuju rumahku. "Ari, kamu mau aku antar ke mana?" tanya Panji sembari menepikan mobilnya. "Antar aku ke rumah ibunya Marisa. Aku butuh penjelasan darinya," tukas mas Ari datar."Baiklah," balas Panji dan langsung melanjutkan perjalanan ke arah lurus. Setibanya di area perumahan komplek. Bangunan dengan cat yang sudah mengelupas menyam
Last Updated : 2021-12-01 Read more