Home / Romansa / Cinderella Hot Story / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Cinderella Hot Story: Chapter 131 - Chapter 140

160 Chapters

Ingat Itu

Rindu telat 15 belas menit dari janji yang telah ditentukan. Bukan sengaja ingin telat, tapi, entah mengapa jalan yang ditempuhnya siang ini terasa sangat terik dan macet tidak terkira. Alhasil, Dewalah yang lebih dulu berbasa-basi dengan pihak wedding organizer, yang datang lebih awal ke restoran.Entah mengapa, kaki Rindu benar-benar berat melangkah ke dalam restoran. Belum lagi, pertemuan tersebut dilakukan di lantai dua. Membuat Rindu semakin malas saja untuk menapaki kakinya menaiki anak tangga.Namun, tepat ketika kaki Rindu sudah berada di lantai yang dituju, ia melihat sebuah pemandangan yang tidak mengenakkan. Hatinya seketika bergemuruh panas, dan buru-buru mempercepat langkahnya.“Ehm!” Rindu sengaja mengeraskan dehemanya ketika berdiri di belakang Dewa. “Orang EO-nya sudah datang belum, ya?”Wanita yang duduk sangat dekat dengan Dewa itu mengangkat wajah, lalu melihat ke belakang. Sedikit bingung dengan kehadiran gadis yang terlihat pongah, dengan melipat tangan di depan d
last updateLast Updated : 2022-07-03
Read more

Awas Kamu

“Telat!”“Hah?” Langkah Dewa berhenti mengayun ketika baru memasuki ruang tengah unitnya. Ada Rindu yang baru berdiri, dan langsung beranjak dari ruang tersebut. Dari arah langkahnya, gadis itu kini tengah menuju kamar mereka.Dewa mengusap wajah lelahnya sejenak, lalu menoleh ke arah televisi yang dibiarkan menyala oleh sang istri. Apalagi sekarang?Pulang-pulang Dewa sudah diberi wajah masam oleh Rindu. Andaipun gadis itu tengah ngambek, Rindu tidak akan bersikap seperti sekarang. Seingat Dewa, saat dirinya menikah dengan Dea dahulu kala, mantan istrinya itu tidak pernah marah-marah tidak jelas seperti sekarang.Ah! Dewa baru ingat, Dea tidak pernah ada di rumah ketika ia pulang kerja. Mantan istri yang berprofesi sebagai model itu, sibuknya bahkan melebihi Dewa.Dewa mematikan televisi terlebih dahulu, kemudian barulah ia menyusul Rindu ke kamar. Istrinya itu tengah merebahkan diri di tempat tidur, dan membalut tubuhnya dengan selimut. Kenapa sikap Rindu terasa semakin aneh saja. S
last updateLast Updated : 2022-07-05
Read more

Jangan Kemana-mana

“Apa lagi sekarang?”Maria mengulas senyum masam, ketika melihat putranya sudah ada di meja makan. Masih jelas di ingatan, kalau Dewa sempat mengancam untuk tidak boleh ikut campur jika putranya nanti memiliki anak dengan Rindu. Karena itulah, Maria mencoba menekan kekesalannya ketika berhadapan dengan putra semata wayangnya.Apalagi, Maria benar-benar curiga kalau Dewa dan Rindu sudah menikah lebih dulu. Resepsi yang terkesan buru-buru itu, hanya kamuflase untuk menutupi kehamilan Rindu. Ya! Maria yakin kalau Rindu telah hamil dan mereka merahasiakannya karena hubungan keduanya belum terungkap di hadapan publik.Jika semua dugaan Maria itu benar, maka dengan terpaksa ia harus berbaik hati kepada Dewa, maupun Rindu.“Bukannya resepsi sudah di ACC dua minggu lagi?” tambah Maria masih memaksakan senyum di wajah. “Mau minta apa lagi?”“Maa,” tegur Abraham setelah meletakkan cangkir kopinya kembali ke meja. “Ingat tekanan.”Maria hanya berdecak sebal menanggapi sang suami. Kemudian, ia du
last updateLast Updated : 2022-07-06
Read more

Hasilnya

Rindu yang masih bermalas-malasan di tempat tidur, segera melompat menuju kamar mandi. Segera membersihkan diri dengan secepat kilat di dalam sana. Mulutnya tidak henti merutuki kebodohan yang baru saja terlontar ketika berbicara dengan Maria. Kenapa juga Rindu harus mengatakan kalau dirinya ada di apartemen Dewa saat ini. Wajar saja jika Maria sampai berujar begitu keras, hingga memekakkan indra pendengarannya, walau hanya berbicara di telepon. Alhasil, Rindu sendiri yang akan terkena imbas jika seperti ini. Maria pasti curiga, kalau dirinya dan Dewa sudah melakukan hal-hal yang tidak seharusnya. Namun, sejak awal hubungan mereka memang sudah salah, tapi keduanya segera memperbaiki hal tersebut dengan menikah. Walaupun, hanya segelintir orang saja yang mengetahui pernikahan tersebut. Seusai mandi, Rindu kembali menggeram frustrasi. Kenapa pula ia harus membasahi surainya kali ini. Rindu buru-buru mengambil pengering rambut, dan memakainya dengan segera. Akan tetapi, di tengah-tenga
last updateLast Updated : 2022-07-07
Read more

Yang Penting Jadi

“Positif?”Abraham yang masih duduk santai di sofa, hanya mengangkat tinggi kedua alisnya. Masih sedikit bingung dengan sang istri yang menjerit, tapi rautnya terlihat bahagia. Sedikit bisa menebak, tapi masih belum bisa percaya jika tidak mendengarnya sendiri.“Iyaaa! Sebentar lagi, di rumah kita bakal ada bayi!”“Di rumah kita … ada bayi sebentar lagi?” Akhirnya, setelah sekian lama menunggu dalam kesunyian, putranya yang kerap menjengkelkan itu bisa membuat Abraham sebahagia ini. Bayi yang dimaksud Maria pastilah cucu mereka, anak dari Dewa dan Rindu. Tidak mungkin, kan, Maria kembali mengandung di usia yang seperti sekarang.Terlebih lagi, Abraham sudah mengetahui sejak lama jika Dewa dan Rindu telah menikah. Dari siapa lagi Abraham tahu semuanya, kalau bukan dari laporan Reno yang bermuka dua itu. Teman pria Dewa itu, bak agen ganda. Bisa bersahabat, dan menjadi teman curhat Dewa, tapi selalu melaporkan apa yang terjadi dengan putranya itu.Sementara Abraham, memang tidak ingin i
last updateLast Updated : 2022-07-08
Read more

Jangan ditunda Lagi

“Jangan pamer, dan dijadikan status.”Abraham menyindir sang istri, ketika kedua tangan Maria dengan gesit mengabadikan hasil USG Rindu di dalam ponselnya. Sebelum Maria membuka mulut untuk melontarkan protes, Abraham kembali melanjutkan kalimatnya, “teman-teman Mama belum ada yang tahu kalau Dewa sudah nikah, jadi, simpan dulu di galeri.”Maria langsung menghela kesal karena diingatkan hal tersebut oleh Abraham. Tatapannya jelas langsung tertuju pada Dewa, yang duduk tepat berseberangan. Karena mereka berempat tadinya belum sempat sarapan sama sekali karena terlalu antusias, maka setelah pemeriksaan selesai, Maria mengajak untuk sarapan terlebih dahulu.“Ini semua, gara-gara kamu!” Jelas saja Maria akan melimpahkan semua kesalahan pada Dewa. “Harusnya, kalau sudah nikah itu ngomong! Ngga usah pake sembunyi sampai enam bulan! Untung bentar lagi mau resepsi, kalau enggak, bisa jadi bahan gosip kalau tahu Rindu hamil!”“Cucu Mama bisa stres, kalau dengar omanya marah-marah terus.” Dewa
last updateLast Updated : 2022-07-09
Read more

Sogokan atau Ancaman

Setelah berdiskusi, menimbang, lalu memutuskan, akhirnya Rindu dan Tiara setuju jika hanya diadakan acara makan malam dua keluarga. Tidak perlu acara resmi, mengingat ada perasaan Lita yang harus dijaga. Mereka hanya tidak ingin, jika hal tersebut semakin menambah pikiran Lita yang tengah mengandung. Untuk acara pernikahan Rindu, barulah Lita mau tidak mau harus menghadapi itu semua. Karena tidak mungkin keluarga sekelas Abraham, akan mengadakan resepsi pernikahan yang sederhana. Jadi, mau bagaimanapun kecemburuan yang ada di hati Lita nantinya, semua itu harus dipendamnya dalam-dalam. Pertemuan yang diadakan di sebuah restoran mewah kali ini pun, hanya dihadiri oleh Radit dan Tiara. Sementara, kedua saudara tiri Rindu yang lain tetap berada di rumah agar situasi yang ada nantinya bisa berjalan sesuai rencana. Dewa juga sudah mempersiapkan sebuah mobil untuk mengantar jemput orangtua Rindu, agar mereka pun merasa nyaman di dalam perjalanan. “Ingat, Ma, nggak perlu singgung-singgung
last updateLast Updated : 2022-07-11
Read more

Gaun Pengantin

Siang itu, Rindu tidak ingin lagi terlambat datang, ketika sudah memiliki janji untuk menemui pihak wedding organizer. Ia tidak ingin, kejadian lalu kembali terulang dan mereka akhirnya harus mencari wedding organizer yang baru.Namun, kedatangannya kali ini ternyata terlalu dini. Meja yang ditujunya masih kosong, dan Dewa pun belum menunjukkan batang hidungnya sama sekali. Padahal, sedari 15 menit yang lalu pria itu sudah mengirimkan chat dengan satu kata, ‘otw’.Lagi-lagi, Rindu harus menahan emosinya sejenak, karena tidak bisa menumpahkan semua itu pada Dewa. Tunggu saja sampai pria itu datang, maka Rindu kembali akan memarahinya.Rindu pun duduk seorang diri dan memesan minuman terlebih dahulu. Sembari menunggu, Rindu membuka ponsel dan kembali mendapati beberapa chat dari sang mama mertua. Dengan helaan panjang, Rindu akhirnya membuka chat tersebut dan membacanya satu per satu.“Jangan lupa, acaranya nggak usah lama-lama, nanti kamu kecapean.”“Nggak pake konsep mingle party, nan
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more

Seperti Singa

Dewa mencoba tuksedo pengantin yang akan dikenakannya pada hari H dengan kasar. Ada perasaan kesal, yang hanya bisa ia lampiaskan jika tidak bersama Rindu. Semakin mendekati resepsi, hubungannya dengan Rindu justru semakin merenggang. Sikap Rindu yang selalu saja emosi jika bersamanya, semakin membuat Dewa pusing kepala.“Yakin masih mau nikah?” Reno menahan tawa melihat wajah Dewa yang hanya tertekuk masam sedari tadi.“Nggak yakin kepalamu!” maki Dewa lalu menatap tampilan dirinya di depan kaca. Jas yang membalut tubuhnya sudah menempel dengan sangat sempurna, tanpa cela sedikit pun. “Hari H-nya itu lusa. Kalau mau macam-macam, bisa nggak ketemu anak seumur hidup, kalau dia sudah lahir.”“Sebelum ketemu anakmu yang belum lahir itu, kamu sudah Papa pecat duluan jadi anak.” Abraham masuk ke ruang ganti pria dengan santai, bersama satu orang pegawai butik yang membawakan pakaiannya. “Dicoret dari kartu keluarga, juga warisan.”Dewa langsung menunjuk Reno yang akhirnya bisa tergelak pua
last updateLast Updated : 2022-07-13
Read more

Buruan

Jelang resepsi, Dewa merasakan aura Rindu semakin tidak mengenakkan saja. Bahkan, hanya untuk meminta jatahnya saja Dewa sampai tidak berani melakukannya. Mereka hanya tidur satu ranjang, tapi tidak saling berpelukan hangat seperti sebelum-sebelumnya.Apa salah Dewa sebenarnya, sehingga semua hal yang dilakukannya tidak pernah ada benarnya di mata Rindu.“Ehm! Yang.” Dewa berharap, mood Rindu baik-baik saja kali ini. Semua persiapan pernikahan, hampir 100 persen sempurna, nyaris tanpa cela. Jadi, Dewa rasa semua ketegangan yang ada di hati dan pikiran Rindu mungkin saja sudah mereda.“Hm.” Rindu yang baru keluar dari kamar mandi langsung menuju tempat tidur. Duduk sejenak di tepi ranjang untuk membuka ikat rambutnya.“Ke hotel jam berapa besok?”Rindu menoleh tajam pada Dewa. “Kan, sudah tahu jadwalnya. Kenapa masih tanya?”Dengan terpaksa Dewa melebarkan senyum di wajahnya. Kalau dirinya ikut berkeras, semuanya bisa ambyar seketika. “Biar ada obrolan. Karena belakangan ini, kamu kala
last updateLast Updated : 2022-07-14
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status