"Sebenarnya William, dari sejak awal dia bekerja di Real Publishing, aku sudah curiga sama Derya." ungkap Seika dengan marahnya. "Tapi sayang, Papa punya sudut pandang berbeda. Menurut Papa, Derya adalah sosok tangguh, profesional, loyal dan bisa dipercaya." William tertawa sedih, lirih. "Ya, dan pada akhirnya justru Deryalah yang berani berbuat makar terhadap Om Hank. Mencelakai hingga akhirnya meninggal dunia. Sayang sekali ya, Seika?" Seika mengangguk, memandang takjub pada kakak sepupunya. "Ya, William. Semoga Derya bisa mendapatkan hukuman yang sepadan dengan semua kejahatannya. Oh, Ya Tuhan! Papa bahkan memberikan mobil mewah untuk Derya lho, William. Itu, yang dia pakai itu kan, dari Papa?" "Memang tak tahu diri, Derya!" "He'em … Sudah begitu William, dia juga selalu berusaha untuk mendekati aku. Mencari perhatian dengan banyak hadiah. Cokelat, buket bunga, boneka, buku bacaan, ponsel sampai laptop. Emh, dia pikir aku tipikal wanita pemuja hadiah? Tanpa hadiah sekalipun kal
Read more