"Ha, apa?" batin Kama tak kalah terkejut dari yang tadi. "Jadi, El juga mencariku? Oh, benarkah itu?" Melihat Kama bergeming, seakan-akan terekat kuat di trotoar, Seika tak tinggal diam. Jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Dia tak yakin kalau setelah ini masih akan bertemu dengannya lagi. To the point dia menceritakan semua yang terjadi dengan jujur dan apa adanya. Mulai semenjak meninggalkan Kaloy, sampai beberapa menit yang lalu, sebelum akhirnya menemukan Kama di sini. "Aku serius Kama, seperti itulah kejadiannya." Seika menyedekapkan tangan, membiarkan rambut panjang pirangnya yang tergerai bebas, dimain-mainkan oleh angin malam. "Ya, sebenarnya aku pun bingung. Kadang-kadang juga takut. Jujur, aku tak bisa pergi dari kamu, Kama. Ya, walaupun tahu kalau kamu sudah menikah. Sudah mau punya anak, hahahaha …!" Kama tertawa lirih, bingung. Pria yang terkenal super tampan plus kharismatik itu bahkan tidak tahu harus bagaimana, harus sedih ataukah bahagia? Akhirnya
Read more