"Sei, menurut kamu William tuh orangnya asyik nggak?" malu-malu Welas bertanya sambil menghempaskan tubuh di atas car seat. "Emh, maksudku … Waktu baru ketemu pertama kali dulu tuh, kesannya tuh dingin banget. Kayak yang cuek bebek gitu, nggak pedulian." Dalam hati Seika tersenyum gembira---bersyukur, karena akhirnya sang Sahabat dekat ini tertarik pada lawan jenis---tetapi di wajah terkesan datar. "Ya, asyik juga sih. Tergantung gimana situasinya. Emang kenapa Welas, kamu naksir ya sama dia? Ehem, cieeeh …!" Welas semakin tersipu malu. Wajahnya sampai berubah menjadi merah. Keringat mengembun di kening. "Ah, nggak kok Sei. Cuman nanya aja, kok." Akhirnya Seika tertawa juga, tak tahan menyembunyikan kegembiraan. "Ha, ciyus? Masa sih, nggak naksir? Emh, jadi kalau misalnya nggak naksir nih ya Welas, buat apa coba kamu ingin tahu tentang William? Asyik nggak, dingin apa hangat? Hahahaha Welas, Welas! Memangnya aku anak TK, apa?" Welas terdiam, memalingkan wajah ke kiri. Memandang jau
Read more