"Oh, Ya Tuhan!" tanpa sadar Kama bergumam sedih. "Menir Hank lumpuh total, El?" rasa tak percaya ketika dia mengkonfirmasi akan hal yang baginya sangat memprihatinkan itu. "Oh, jadi bagaimana sekarang, El?" Tangis Seika masih menghujan deras. Membanjir bandang. Sungguh, kesedihan di hatinya begitu besar sehingga tak tahu harus berkata apa. "El, El …?" Terisak-isak, setelah terbatuk-batuk hebat akibat tersedak air mata, Seika menyahut, "Ya, Kama?" "Sabar ya, kuat. Semua akan baik-baik saja El, percayalah!" Seika membersit hidung dengan beberapa lembar tisu. Membersihkan sisa-sisa air mata dengan lengan sweater. Berusaha menenangkan diri dengan menghirup napas dalam-dalam, melepaskannya secara perlahan-lahan. "El, kami masih di sana, kan?" "Ya, Kama?" "Kamu dengar kan, apa yang aku katakan tadi?" "Dengar … Semua akan baik-baik saja El, percayalah!" Seika menirukan cara Kama berbicara. "Begitu kan, Kama?" Kama mengeringkan sudut-sudut matanya yang menghangat. Menyandarkan tubu
Read more