"Kamu ngapain di sini, Sena?" "Antar makanan buat kamu." Sena langsung mengangkat tas yang di dalamnya ada rantang berisi makanan yang ia masak di rumah tadi ketika Winena muncul di dekat pos satpam kosnya dengan pakaian tidur. Senyum terpatri di wajah Sena meski Winena menyambutnya dengan agak ketus. Winena menekan pelipisnya seraya mendesah. Tampak kekesalan pekat di wajahnya yang pucat. "Saya kasih alamat kos saya bukan untuk ini, Sena," Winena berujar dengan lebih dingin dari sebelumnya, membuat Sena agak terkejut, tetapi berhasil menyamarkan ekspresi di wajahnya. "Kamu pasti juga udah menyadari kan, kalau saya nggak terlalu suka membagikan sesuatu yang terlalu privat ke orang lain? Bahkan sama Asih, yang udah saya kenal cukup lama dan cukup akrab pun saya nggak kasih alamat kos saya. Tapi kamu... kenapa kamu di sini? Sengaja mau bikin saya tambah sakit?" Ah, dada Sena sedikit tersengat karena lagi-lagi Winena menyebut Sena sebagai 'orang lain'. Padahal, mereka berteman, bukan
Last Updated : 2022-11-19 Read more