Yui mengangguk dan berterimakasih, “oh, benarkah? Kalau begitu terimakasih.”“Dan hal lain yang harus kau ingat adalah, aku tidak perlu belajar. Aku berada di peringkat kedua setelah Aiden.” ujarnya sombong, tubuhnya tidak lagi sekaku sebelumnya. Mulutnya juga sudah setajam biasa. Dia sudah mulai kembali menjadi dirinya sendiri.“Oh, kalau begitu bagus. Karena setelah melihatmu bermalas-malasan seperti ini, aku bisa mengambil posisi itu darimu." Sudut bibir Yui terangkat, "kalau begini kau tidak hanya kehilangan posisi sebagai pitcher utama tim, tetapi juga sebagai peringkat kedua."Pergi dari bullpen indoor, hujan kembali turun, namun tidak selebat tadi pagi, kali ini hanya gerimis yang turun. Yui berlari seraya menutupi kepalanya dari hujan. Tidak lama setelah Yui pergi, lampu bullpen juga padam, dan Evander keluar dari sana.Di perjalanannya, Yui berniat untuk bicara masalah Evan dengan Aiden.Ketika mereka berada d
Read more