Home / Romansa / Cinta yang Tak Terpatahkan / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Cinta yang Tak Terpatahkan : Chapter 1 - Chapter 10

111 Chapters

01. Meet You Again

Zhu Yui bangun dengan rambut acak-acakan. Matanya terkantuk dan kepalanya terkulai malas. Wanita 25 tahun itu harus memaksakan agar matanya tetap terbuka saat menuju kamar mandi. Setelah selesai dengan semua kebutuhan di kamar mandi, ia kemudian mengambil pakaian dan membuat dirinya serapi mungkin meski kantuk itu masih belum lenyap. Saat ia melirik jam dan tidak ada lagi waktu untuk bersiap, Yui membatalkan niatan untuk membuat sarapan, dia bisa membeli makanan saat perjalanan menuju kantor. Zhu Yui bekerja sebagai karyawan disebuah perusahaan besar bernama ‘Future', sebuah perusahaan yang bergerak dibidang media masa yang kini telah merambah dunia elektronik hingga menaikkan nama mereka setelah mengeluarkan ponsel pintar yang laris di pasaran. Zhu Yui beruntung ia adalah salah satu dari ribuan pegawai Future. Hari ini adalah hari ketiga Zhu Yui bekerja di perusahaan pusat setelah sebelumnya ia bekerja di perusahaan cabang kota C, kini ia telah dipindah tugaskan ke kota B sebagai k
Read more

02. Weilai International High School

8 Tahun yang lalu “Zhu Yui! Kau ingin ikut dicabang olah raga apa?” ketua kelas bertanya khusus pada Zhu Yui yang duduk di baris ketiga dekat jendela. Sekolah mereka akan mengadakan pekan olah raga minggu depan. Tahun kemarin mereka hanya berhasil menempati tempat ke tiga dari semua murid kelas satu, kini mereka tidak ingin lagi kalah saat di tahun ke dua. Xian Mika, sang ketua kelas sudah menganalisa kemampuan classmate-nya berdasarkan acara tahun lalu. Zhu Yui memiliki kemampuan yang bisa di andalkan, dia harus memanfaatkan bakat milik keluarga Zhu semaksimal mungkin. “Aku bisa di mana saja, Mika! Aku bisa berenang gaya dada, kupu-kupu, freestyle, bahkan gaya batu dan mengambang! Aku juga bisa mengikuti di cabang lari, 300, 500, 1000, keliling lapangan atau maraton mengililingi kota B!” para murid tertawa. Zhu Yui selalu tau menghidupkan suasana. Mereka sudah rapat sejak 3 jam lalu. Ketua kelas sangat berambisi dan tidak membiarkan mereka lepas begitu saja. “Tapi jangan di basket,
Read more

03. Another Day

Dari sudut matanya, Evender menjadi gugup dan kaku ketika melihat Avery Aiden dan kelas mereka secara bergantian. Ini bahkan menjadi lebih menarik karena Evander berlalu begitu saja. Oh.. apa ini? Apa Yui segitu tidak pedulinya dengan sekitar hingga ia tidak tahu apa yang terjadi dan siapa Avery Aiden? Zhu Yui sejak awal selalu memandang upper class sebelah mata. Baginya hampir semua orang kelas atas itu mempunyai sifat yang sama. Arogan, angkuh dan sombong, belum lagi mereka suka sekali memandang kelas bawah seperti mereka hanya seonggok sampah di jalanan. Ia akan pergi jika salah satu dari temannya membicarakan siapapun dari kelas A, B, C atau D yang berujung ketidak tahuannya tentang mereka. Kecuali Blue Evander yang sejak awal memang suka sekali mencari masalah dengan siapapun. Kabarnya karena orang tuanya begitu kolot hingga menurun ke anaknya dan lihatnya sekarang. Namun melihat bagaimana Evander yang lagsung pergi ketika pemuda yang masih berdiri dengan tangan di saku celana,
Read more

04. I Think I'm Falling in Love

Keesokan harinya berjalan seperti kereta api express bagi Zhu Yui. Bangun pagi, wali kelas masih akan mengambil absen, setelah itu mereka harus mempersiapkan pekan olah raga. Mungkin ini terlihat hanya sebagai acara olah raga tahunan biasa, nyatanya ini adalah ajang untuk kelas X, Y dan Z membuktikan kualitas mereka pada kelas yang lain, sedangkan para kelas atas sudah bersiap-siap mempermalukan kelas bawah jika kalah.Setelah berlatih, ia harus menuju klub jurnalis bersama sang ketua kelas.Senior Moon terus memandang mereka dengan tajam, tidak lupa wanita berambut coklat tua itu memberikan tugas yang berat hari itu. Zhu Yui membuka website sekolah, mengetik beberapa kata di bagian atas post terbaru serta memberi judul, “Pertempuran sengit Roti special memakan korban jiwa.” Zhu Yui tertawa melihat judul postingannya sendiri, meskipun berita yang ia sebarkan adalah bahan tidak penting seperti “Pernyataan cinta sang pengagum rahasia” yang ia tulis minggu lalu, beritanya masih akan mend
Read more

05. Memories of the Past

“Yui.”“Yui!”Zhu Yui tersentak, ia menggenggam sapu tangan lembut di tangannya, memberikannya kepada presdir muda yang tidak lepas memandanginya. Freya menunggunya dari jauh sambil berulang kali memanggil Yui yang akhirnya membungkuk sopan kepada presdir sebelum pergi bersama dua rekan kerjanya.Yui tidak lagi menoleh, masih banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan. “Oh, presdir masih memperhatikanmu, apa kau sudah melakukan hal yang membuatnya marah?” Yui menggeleng, berdalih jika ia hanya membantu presdir mengambil sapu tangannya yang jatuh. Dua wanita itu tidak lagi banyak bertanya, sebagai anggota yang terkenal dengan berita terbaru dan ter-update, Freya beserta Reese sibuk menggosipkan salah satu petinggi perusahaan yang memiliki hubungan gelap dengan salah satu karyawannya.Yui tidak memperhatikan, pikirannya terbang jauh entah kemana.Zhu Yui keluar dari gedung perusahaan Future pada pukul tujuh malam. Jam kerja di perusahaan biasanya berakhir pukul lima sore, tetapi tidak dipu
Read more

06. New Year, New Journey

Yui sudah mengenal Aiden selama kurang lebih setahun. Ia pertama kali ‘bertemu’ dengan Aiden adalah saat turnamen di kelas 2, Aiden yang membantunya dan Yui, wanita yang selama ini belum pernah jatuh cinta tiba-tiba saja merasakan seluruh dunianya berputar mengelilingi Aiden. Cinta pada pandangan pertama— itu yang Vallery katakan padanya setelah lelah mendengarkan cerita yang sama darinya berulang kali. Hari itu, Yui memberanikan dirinya untuk pergi ke kelas 2-A, dengan tangan yang menggenggam bag yang di dalamnya terdapat baju oleha raga navy blue milik Aiden, seragam baby blue yang ia kenakan terlihat sangat mencolok dari kumpulan navy blue yang bergerombol di lorong. Cerita mereka hari itu sama, tentang Daisy yang mendapatkan hukuman tegas dari sekolah, skors selama seminggu, tidak ada satupun yang tidak mendengar berita tersebut. Lalu kehadiran Yui di lantai kelas A berada, membuat dirinya sebagai pusat perhatian. Ada yang bertanya, ada yang heran, malah ada yang hanya melihatny
Read more

07. Light that Shines Upon the Dirty Field

Pagi hari di musim semi nyatanya masih cukup dingin hingga ia menjaga tangannya tetap hangat di dalam jaket baby blue yang ia kenakan. Yui menatap jauh pada matahari yang baru saja terbit, ia hanya berharap bahaya dari matahari itu dapat menghilangkan rasa dingin yang telah menggerogotinya sejak ia berdiri di sana. Di lapangan baseball yang luas. Bola kotor di sudut lapangan seperti di abaikan sebelum seseorang mengambilnya. Suara langkah kaki dan teriakan sekumpulan siswa laki-laki terdenagr dari tempatnya berdiri, mereka sedang berlari di tengah dinginnya pagi, namun begitu, peluh masih masih membasahi para anak muda tersebut. Sejak mengenal Aiden, lapangan baseball sekolah yang tidak ia ketahui keberadaannya menjadi salah satu tempat rutin yang wajib ia kunjungi setiap hari, ia akan berdiri di sisi lapangan, menyaksikan latihan para calon atlet berlatih, tujuan awalnya tentu saja melihat Aiden, namun lama kelamaan, ia malah semakin tertarik dengan baseball itu sendiri. Akan tetap
Read more

08. Under the Orange Light

Saat memasuki jam sarapan, Yui kembali ke kelas dengan membawa roti dan beberapa bekal yang sudah ia persiapkan. Di kelas 3-X, hampir semua murid akademik sudah berada di kelas, sedangkan para murid atletik, hanya Vallery yang sudah duduk dengan cantik di kursinya. “Hey Yui, kau kemana?” salah satu teman sekelasnya bertanya, “aku dari lapangan baseball.” “Melihat Aiden? Kau sangat sial kalau begitu, tadi si kepala botak datang, dia hanya duduk di sana selama 15 menit, dia datang tanpa suara dan pergi juga tanpa mengatakan apapun. Aku rasa dia sedang memeriksa murid mana yang melewatkan pelajaran mandiri di pagi hari.” “Apa kau pikir aku akan membahayakan beasiswaku untuk Aiden?” tanya Yui seraya mengangkat satu alisnya, gadis berkacamata mengangguk, “kau melakukan semuanya untuk Aiden, hingga rela disebut wanita gila.” Alis Yui berkerut, “apa aku separah itu?” “Sangat parah,” timpal Mika yang matanya tidak lepas dari buku bahasa inggris tebal yang ia baca, padahal tadi dia seperti
Read more

09. Shine Bright Like A Diamond

‘Shine Bright Like A Diamond, tim baseball putra Weilai International High School akan membawa piala itu tahun ini!’ ‘Setelah kekalahan yang diterima oleh tim baseball putra tahun lalu, sekarang tim ini bangkit dengan membawa para atlet yang siap bersinar dengan terang, bukan hanya di masa sekolahnya, mereka juga berjanji untuk menjadi pemain yang bersinar di kancah internasional. Seperti kapten tim baseball putra, Avery Aiden yang merupakan salah satu berlian berharga tim. “Aku merasa lebih tenang saat menyerahkan tim di bawah kepemimpnan Aiden sebagai kapten. Setelah murid kelas tiga pensiun.” adalah pernyataan sang pelatih saat di tanya tentang pilihannya yang jatuh pada Aiden sebagai kapten, bukan hanya kapten, namun Avery Aiden juga bertanggung jawab sebagai clean up, yang mana dia juga bertugas sebagai pencetak angka untuk tim. Selain Avery Aiden, tim yang sekarang juga diisi oleh para pemain yang juga menarik perhatian tahun lalu, salah satunya adalah Blue Evander yang sekara
Read more

10. Don't Think About It

“Postinganmu yang sudah mendapatkan banyak view sekarang menjadi topik terhangat setelah Aiden tiba-tiba muncul. Biasanya dia tidak pernah keluar dari gua tempatnya bersembunyi, sekalinya muncul, langsung heboh.”“Dari ribuan komentar yang ada, 70% adalah tanggapan dari komentar Aiden.”“Dan dari 70% itu, mereka semua memuji kehebatan Aiden.”Di hari sabtu pagi, walaupun tidak ada proses belajar mengajar, namun kantin masih cukup ramai oleh para murid. Tidak banyak yang memilih untuk pulang ke rumah mereka, karena sebagian besar yang tinggal di asrama adalah anak-anak dari kelas bawah dan berasal dari kota yang cukup jauh, memilih untuk pulang hanya akan menghabiskan waktu di perjalanan dan uang.Meskipun seharusnya mereka bisa lebih santai, beberapa murid masih terlihat dengan buku-buku tebal sambil berjalan bergerombol menuju perpustakaan. Tidak ubahnya dengan Mika dengan tumpukan buku di sebelah makananannya, Vallery
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status