Home / Fantasi / Kaisar Dunia Bawah / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Kaisar Dunia Bawah: Chapter 11 - Chapter 20

80 Chapters

11. Masa Lalu

Sekilas, setelah kepergian Shen Xing, suasana agak terasa canggung diantara mereka berdua. Mereka berjalan-jalan mengelilingi desa tepi danau sebelum kembali ke sekte Jinghu. Yun Guoqun bukan pembicara yang aktif, namun bukan berati dia adalah orang pendiam yang tidak bisa berkata-kata. Bahkan ketika mereka hanya berjalan di dalam hening, Qi Yi masih merasa nyaman.Sesampainya di sekte Jinghu, Wan An dan Fu Ziya sudah sadar, mereka berdua sedang menikmati makanan yang di sajikan. Mereka terlihat baik, Wan An makan dengan lahap, berdalih ia merasa seperti tidak makan berbulan-bulan, padahal bagi seorang abadi, mereka bisa memanfaatkan kekuatan mereka untuk menghindari rasa lapar. Makan atau minum hanya sekedar basa-basi bagi para abadi.Di sebelahnya, Fu Ziya menikmati makanannya seperti seorang bangsawan berkualitas, satu suapan, kunyahan yang begitu elegan. Jemarinya yang mengangkat gelas porselin, tidak perlu observasi mendalam untuk tahu jika Fu Ziya bukan orang sem
Read more

12. Roh Danau dan Lima Artefak

Di hadapannya muncul seekor naga putih yang sangat besar. Sisik sang naga berwarna abu-abu perak yang berkilau. Matanya terang seperti matahari, ekornya bergerak ke sana kemari di bawah kaki Qi Yi. Wajah naga itu bahkan sangat besar, taringnya terlihat saat sang naga membuka mulut, Qi Yi tidak bergerak seincipun dari tempatnya. “Apa aku benar-benar telah mengusik roh danau Jinghu hingga ia harus keluar dari peristirahatannya? Aku dengar roh yang menjaga danau Jinghu tidak akan pernah menunjukkan dirinya meskipun kau membawa ribuan pasukan untuk menyerang danau Jinghu.” Air disekitarnya bergerak, sang naga bergerak dalam lingkaran mengelilingi, “Bagaimana mungkin aku bisa mengabaikan ketika kaisar yang memimpin dunia atas dan kaisar yang memimpin dunia bawah mengunjungi naga tua ini? Aku sangat terkejut saat merasakan kekuatan yang begitu besar di danau Jinghu hingga aku tidak bisa untuk tidak gelisah.” “Seharusnya kau sudah tahu jika aku tidak akan melakukan
Read more

13. Pertarungan di atas Danau

Beruntung naga tua Jinghu berhasil menghindar. Sepertinya, roh itu benar-benar telah menyiapkan lawan yang sebanding dengan roh Jinghu. Seakan membuktikan bahwa setelah kegagalan sebelumnya, kini ia ingin mengerahkan seluruh kekuatan miliknya untuk bisa mendapatkan artefak yang ada pada roh Jinghu. Pertarungan sengit tercipta antara dua mahluk, saling menyerang satu dan yang lain menciptakan kegaduhan di dalam danau Jinghu. Di sisi lain, Yun Guoqu terus memberikan serangan pada naga hitam. Pedangnya terangkat dan diayunkan dengan keras, cahaya putih menyilaukan mengenai naga hitam, melihat kesempatan, naga Jinghu mencengkram kepala naga itu kuat, tidak memberikan kesempatan meskipun hanya sekejap. Qi Yi mengamati di kejauhan, jika keadaan tidak terkendali, ia akan ikut membantu, tetapi, sepertinya masalah ini sudah teratasi oleh naga Jinghu sendiri. Qi Yi ingin bergerak ke permukaan, ia meninggalkan nona Sun dalam keadaan tidak baik di permukaan, dan setelah Yun Guoq
Read more

14. Ternyata Kaisar Yun Benar-benar Tampan

Yun Guoqu mendapati dua kelopak mata Qi Yi tertutup, ia meletakan tangannya di sisi lehernya, masih hidup, namun tubuh yang tengah ia peluk terasa begitu dingin. Ia membawa Qi Yi ke tempat yang lebih aman, setelah memastikan tidak ada yang akan mengganggu sang kaisar iblis, ia kembali ke tengah danau, tempat jasad roh Jinghu masih tergeletak tidak bernyawa. Bersamaan dengan terbitnya matahari, seluruh naga hitam yang membuat kekacauan di malam hari turut menghilang. Yun Guoqu memerintahkan Wan An untuk memeriksa keadaan sekitar danau. Tubuh besar naga Jinghu masih mengapung di atas danau yang kembali tenang, Yun Guoqu berdiri di depan wajah sang naga, dua mata perak terbuka menghadap padanya. Ia menyentuhkan tangannya pada dua mata perak yang terbuka. Setelah seluruh tangannya di selimuti cahaya perak, dari telapak tangannya, muncul bola bulat seukuran telapak tangan. Artefak yang dijaga oleh roh danau Jinghu kini telah ia dapatkan. Artefak yang memberikan ke
Read more

15. Dimalam Hari

“Yang Mulia?!” saat jenderal Gu Junyi memanggilnya dengan berbagai emosi, Qi Yi baru menyadari apa yang ia katakan, sambil menelan rasa malunya, ia memperbaiki posisi duduknya. Matanya menangkap tangan Yun Guoqu yang bersandar di tempat tidur. Sudah beratus tahun lamanya Qi Yi tidak lagi melihat menggunakan matanya, dan sekarang ia kembali dapat melihat. “Yang Mulia, apa anda merasakan hal aneh? Aku akan membawa anda kembali ke dunia bawah untuk memastikan tidak ada yang berbahaya pada anda!” jenderal iblis Gu Junyi yang dari luar terlihat sangar dan mengerikan, tetapi ia juga memiliki sisi lain yang jarang sekali diperlihatkan kepada orang lain. “Bukankah kau tidak bisa membawa Qi Yi ke dunia bawah?” sela Fu Ziya, “meskipun kaisar Qi tidak bisa memasuki dunia bawah, sekarang dia telah sadar, tidak ada alasan untuknya untuk kembali bersama kalian ke dunia atas.” ketika Fu Ziya dan jenderal Gu beragumen, Yun Guoqu menemukan raut gelisah pada Qi Yi, ia berdiri dan
Read more

16. Rumah Tuan Zhuang

Pria yang menghampiri mereka bernama Zhuang An, dia adalah pedagang kaya yang tinggal di desa Jinghu sebelum ikut mengungsi bersama warga lainnya ke desa kecil itu. Sebagai pedagang terkemuka, ia memiliki banyak kediaman dimana-mana, jadi ketika desa Jinghu ditimpa petaka, ia tidak perlu repot mencari tempat untuk tinggal. Pelayan Mr. Zhuang menuntun mereka berdua ke rumah tuannya, ke sebuah kediaman yang memiliki bangunan dan halaman yang luas, padahal ini hanya rumah singgah bagi Mr. Zhuang. Awalnya Yun Guoqu tidak begitu peduli dengan masalah Mr. Zhuang, akan tetapi, setelah melihat keadaan yang sedang kacau, belum lagi kejadian yang menimpa danau Jinghu, apapun bisa terjadi, para makhluk dunia bawah akan gencar membuat masalah, mengambil kesempatan dan keuntungan pada kejadian ini. Serta, Yun Guoqu tidak menemukan petunjuk apapun mengenai roh yang mereka cari, roh itu menghilang setelah kematian naga perak danau Jinghu, ia tidak dapat merasakan apapun set
Read more

17. Siluman Rubah

“Lalu sampai akhirnya nyonya kedua, Shu Xia datang, aku tidak begitu tahu bagaimana namun kali ini nyonya pertama tidak mengusirnya seperti wanita lainnya. Lalu tidak lama kemudian nyonya ketiga— Wei Lian datang, nyonya pertama tidak bisa mengusirnya karena nyonya Wei Lian sedang hamil dan di rumah ini masih tidak ada seorang anakpun yang lahir.”Jika ada yang menuduh Wei Lian yang melakukan ini semua, tidak akan ada yang ragu, masalah seperti ini sering terjadi, perebutan kekuasaan di setiap rumah, mereka akan melakukan berbagai hal untuk menyingkirkan siapapun yang mereka anggap mengganggu.“Lalu, apa kau tahu apa yang terjadi sebelum kematian istri pertama?”Pelayan itu terlihat ragu untuk sesaat, “ini adalah masalah keluarga Zhuang, aku tidak bisa mengatakannya.”“Kakak pertama ketahuan memiliki hubungan dengan pria lain, dan dia bertengkar dengan tuan Zhuang, setelah itu dia seperti orang gila, berteria
Read more

18. Qi Yu

“Apa yang kau katakan, rubah?” senyum lebar tertampil di wajah Qi Yi, ia berulang kali menoleh kepada Yun Guoqu, memastikan bahwa sang kaisar tidak termakan oleh omongan tidak masuk akal sang rubah. Matahari telah tenggelam sejak lama, hawa dingin beserta angin malam yang mengisi kesunyian di tengah hutan. Makhluk malam mulai terbangun, hewan malam mulai berterbangan. Yun Guoqu, tidak melepaskan matanya dari siluman rubah yang duduk nyaman di dekat patungnya. Ekornya bergerak ke sana kemari, ia menguap dan merebahkan tubuhnya. Lonceng-lonceng di ujung jubahnya berbunyi bersamaan dengan gerakan yang ia buat. Mata cantik itu bertemu manik tajam Yun Guoqu, sudut bibir menggoda sang wanita rubah terangkat, “eh? Apa kaisar Yun sudah tahu?” Dengan suara yang begitu santai, Yun Guoqu menjawab, “apa aku harus terkejut?” jawabnya. Tawa renyah sang rubah mengalun atas jawaban kaisar Yun, ia mencemooh kepada Qi Yi. Sang kaisar iblis Qi menundukan kepala, bayanga
Read more

19. Mencari Petunjuk

Qi Yi masih belum terbiasa setelah hidup dalam kegelapan selama beratus tahun di dalam istana yang gelap, saat ia harus menggunakan matanya lagi untuk melihat. Ia menghalangi cahaya dari jendela yang terbuka dengan tangannya. Pintu di ketuk beberapa kali dari luar, dengan suara yang agak parau ia mempersilahkan pelayan yang membawakan makanan untuk masuk. Pelayan itu adalah seorang remaja perempuan yang terus menundukan kepalanya setelah meletakan makanannya. Pelayan itu keluar dengan diam. Setelah memperhatikan sekitar, ia masih berada di kediaman keluarga Zhuang. Malam telah berlalu dan matahari baru saja terbit. Pintu kembali di ketuk dari luar dan sebuah suara pria familiar memanggil namanya sebelum Qi Yi mempersilahkan Yun Guoqu masuk setelah merapikan penampilannya. Padahal pria itu hanya berjalan melewati pintu dengan pakaian sederhana, namun aura yang mengelilinginya tidak dapat membohongi jati dirinya. Dengan sudut bibir yang terangkat, Qi Yi menyapa, “Kaisar Yun, apa anda
Read more

20. Xu You

Mereka menemukan Shen Xing di sekitar danau Jinghu. Sekte Jinghu tengah dalam perbaikan, banyak warga-warga desa yang memilih kembali tinggal di  desa Jinghu, namun juga tidak sedikit yang meninggalkan desa itu. Di tepi danau, para warga sibuk mengangkat kayu, membangun rumah maupun memperbaiki toko mereka. Sedangkan di tengah danau Jinghu, murid-murid berseragam gelap sibuk kesana kemari, sebagian ada yang memperbaiki kerusakan pada bangunan sekte, lainnya membersihkan puing-puing yang telah mengapung selama berhari-hari di danau, dan lainnya membantu para warga. Sekte Jinghu bergerak sangat cepat, dengan jumlah murid sebanyak itu, mereka bisa melakukan perbaikan dengan cepat, sedangkan di sisi lain, tidak ada kabar tentang sekte Senlin.Mungkin mereka memilih untuk meninggalkan hutan raksasa yang telah hangus terbakar. Shen Xing bersama seorang murid menghentikan kegiatannya saat melihat Yun Guoqu dan Qi Yi mendekat. “Apa kau sibuk? Kami per
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status