Home / Fantasi / Kaisar Dunia Bawah / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Kaisar Dunia Bawah: Chapter 51 - Chapter 60

80 Chapters

51. Di dalam Ruang Gelap nan Dingin

“Yang Mulia.. apa anda baik-baik saja?” dari balik dinding, suara Gu Junyi bergema di dalam ruangan kosong gelap nan lembab. Seluruh kekuatannya terkunci ketika menginjakan kaki pertama kali di ruangan ini. Qi Yi yang bersandar di dinding dingin membuka matanya setelah Gu Junyi memanggilnya berkali-kali.Tubuh Qi Yi masih bergetar dengan sangat hebat, tubuh Qi Yang yang berlumuran darah, kulitnya yang pucat serta senyuman yang ia berikan untuk terkakhir kali untuknya masih segar di ingatan.Ia ingin semua itu hanyalah sebuah mimpi, dan walaupun ia harus dipaksa untuk menerima kenyataan, ia ingin memeluk tubuh dingin sang kakak.Akan tetapi ia tidak bisa melakukan itu, tidak bisa karena sekarang dirinya berada di dalam penjara khusus yang ada di Shi Heise.Setlah Qi Yu menghilang, orang-orang mulai berdatangan, nona keempat Wan berteriak histeris melihat tubuh adiknya yang bersimbah darah tidak bernyawa, nona ke ke tiga yang selalu tegar tidak bisa menahan tangisannya, sedangkan nona p
Read more

52. Kembali Bersama Rekan tak Terduga

Tidak lama berselang, ruangan yang hanya dikelilingi dinding kini memunculkan sebuah pintu tepat di hadapannya. Wan An muncul dari pintu itu, mereka berbagi tatapan untuk beberapa saat. “Aku akan membawamu keluar dari sini, kaisar Qi.” tuan muda klan Wan nampak tidak seperti dirinya yang biasa. Matanya merah tanpa diikuti dengan aura ceria yang selalu mengelilingi.Tentu saja, Wan Qianlu baru saja meninggal, menemukan Wan An adalah orang yang Yun Guoqu kirimkan untuk mengeluarkannya dari sana sudah cukup memberikan keterkejutan pada Qi Yi.Wan An memberikan sinyal untuk mengikutinya, ia megucapkan beberapa kata pada Gu Junyi sebelum mengikuti Wan An memasuki pintu.Setelah ia masuk, pintu di belakangnya tertutup setelah berbunyi nyaring. Ia menemukan berada di dalam lorong panjang, bebatuan dingin berada di sisi kiri dan kanan, bebatuan tersebut akan becahaya ketika mereka melewatinya.Lorong itu begitu sunyi, Qi Yi ingin memulai pembicaraan, akan tetapi Wan An telah lebih dahulu berb
Read more

53. Kau Harus Memperhatikan Ucapanmu

Qi Yi menemukan penginapan di desa sekitar danau Jinghu. tempat itu tidak begitu ramai karena kekacauan yang terjadi belakangan, siapa sangka kejadian saat Full Moon juga tersebar luas. “Itu adalah penasehat Qi Yang, dia mengambil dan menjebak orang-orang desa agar menjual jiwa mereka padanya.”“Kebanyakan desa yang dia pilih adalah desa-desa yang agak jauh dan tidak banyak pedagang maupun pengelana yang melewatinya. Keadaan mayat penduduk desa itu sangat mengerikan, kulit mereka kering, darah beserta organ dalam mereka juga tidak ada, itu sangat mengerikan!” bisikan beberapa pria dewasa yang duduk di meja belakang Qi Yi terlalu keras hingga bisa ia dengar.Pria lainnya menimpali, “Itu benar! Aku pernah melihatnya sendiri, kau tahu tuan Zhuang dari desa sebelah? Dua istrinya meninggal dengan cara yang sama! Aku heran untuk apa wanita bangsawan seperti itu masih ingin mengikat perjanjian dengan iblis seperti itu.”“Tentu saja untuk kecantikan, tubuh yang bagus dan umur yang panjang. Be
Read more

54. Kegelapan di dalam Hati

Seorang wnaita berlari dengan tergesa. Berulang kali ia melirik ke belakang tanpa memperlambat gerakan kakinya. Setetes peluh mengalir dari pelipisnya, membasahi dagu jatuh seperti tetesan hujan, menghilang ketika terkena pakaiannya yang berwarna abu-abu. Raut kecemasan dan ketakutan nampak jelas, matanya memerah di saat air mata berbaur dengan tetesan peluh, ia menggigit bibirnya keras, jantungnya berdebar-debar dan deru nafasnya tidak karuan, ia tidak peduli, bahkan rasa sakit dari luka di kaki tidak lagi ia rasakan, terabaikan. Terjebak di dalam hutan sunyi nan gelap, bahkan secuil cahayapun tidak dapat menembus dedaunan rimbun yang bergerak melambai menakutkan saat diterpa angin, suara hewan malam saling bersahutan, seolah menertawakannya. “Aku akan mati, aku akan mati.” gumamnya tidak berhenti. Tiba-tiba saja, hutan itu menjadi sangat hening, hewan malam yang tidak lagi bersenandung, bahkan pepohonan itu berhenti bergerak, seperti membeku, seolah mereka adalah onggokan batu be
Read more

55. Bertemu Sun Li

Di dalam istana Xue Hua yang dingin, Yun Guoqu memandang gelisah kepada orang-orang yang sejak tadi tidak pergi dari hadapannya. Padahal mereka sudah membahas ini saat di Shi Heise, bahkan ketua sekte Wan yang menjadi korban telah mengeluarkan pendapatnya, namun orang-orang ini masih tidak berhenti mengekorinya.“Kaisar Yun, ini bukan lagi permasalahan biasa, dunia bawah telah menyerang dunia atas dan menyebabkan jatuhnya korban! Anda harus menangkap kaisar iblis itu lagi dan menghukumnya!”“Kaisar iblis sudah pergi beberapa hari yang lalu, aku tidak bisa menangkapnya.” dan tidak mau menangkapnya.Wajah-wajah menyebalkan abadi itu berkerut, “Kaisar Yun, ini sudah melanggar isi perjanjian, anda tidak bisa melepaskannya begitu saja!”“Kita sudah membahas ini saat persidangan di Shi Haise. Ketua Wan telah mengeluarkan suaranya, dan kalian semua setuju.”“Tetapi Kaisar Yun—"“Bukankah kalian harus pergi sekarang?” udara di sekeliling mereka turun drastis. Tempat itu memang dingin, namun t
Read more

56. Teknik Rahasia

Shen Xing tidak pernah menanyakan hal ini kepada Sun Li karena ia tahu semua kenangan yang ia miliki di hutan raksasa bukanlah sebuah kenangan yang menyenangkan. Ia juga mendengar jika sekarang ketua sekte Sun sedang membangun sekte Senlin Sun lagi di tempat lain, dan pria itu bahkan tidak berniat untuk mengetahui keadaan Sun Li.Bagi Sun Li, hal yang ingin Qi Yi ketahui adalah rahasia sekte Senlin Sun yang tidak dapat diungkapkan kepada semua orang yang ingin mengetahuinya, namun setelah apa yang terjadi, setelah artefak keabadiaan tidak lagi berada di hutan raksasa dan hutan raksasa yang habis terbakar, ia tidak lagi ingin menutupi apapun dari kaisar dunia atas dan kaisar dunia bawah.Lagipula sekte Senlin Sun sudah lenyap bersama lenyapnya hutan raksasa yang melindungi mereka.“Tidak ada yang tahu tentang ini tetapi peri yang menjaga artefak keabadian bukanlah makhluk mistis seperti roh naga danau Jinghu. Dia hanyalah seorang manusia biasa.” ujar Sun Li yang telah menduga keterkeju
Read more

57. Pembicaraan di Atas Danau

Menanggapi komentar sang kaisar dunia atas Yun Guoqu, Liu Zuizhen malah tersenyum lebar hingga senyuman itu tidak dapat menutupi tawa yang berusaha ia tahan. Yun Guoqu memperbaiki posisi duduknya, ia mengabaikan Liu Zuizhen yang masih tertawa dan fokus mengisi gelasnya yang kosong.“Ya, ya, ya, kau benar. Kau tidak akan menunggu selama ini jika ingin membunuhku. Kau bisa menaklukannya lebih awal, bahkan sejak pertama kita bertemu! Hahaha!” Liu Zuizhen seperti orang kehilangan akal, ia memegangi perutnya yang keram, belum lagi suaranya yang keras dan besar bergema di tengah danau yang gelap, hingga menarik perhatian para murid yang sedang berpatroli.“Hahaha, baik-baik aku akan diam tetapi kalian berdua sangat lucu hahaha.” tidak ada yang lucu di sini, Yun Guoqu tidak merasa dirinya lucu hingga ketua Liu harus tertawa seperti itu.“Aku sudah lama ingin mengetahui rahasia yang disimpan kaisar Qi dariku, dan kau terlihat sudah tahu dan tidak berniat memberitahukannya kepadaku.”“Kau meny
Read more

58. Langit yang Retak

Pagi di danau Jinghu di buka dengan suara deru hujan yang tidak berhenti sejak fajar menyingsing. Setiap tetesannya memberi kegaduhan pada permukaan danau Jinghu yang tenang, suaranya yang bergemericik dan udara lembab yang meliputi udara di sekitar lembah.Beberapa murid sekte Jinghu yang menggunakan pakaian hijau lumut berlarian di bawah lebatnya hujan seperti sedang mempertaruhkan hidup mereka. Lantai kayu yang licin berderit ketika mereka melangkah, menuju kelas pagi yang tidak akan dibatalkan walaupun badai menerjang pagi itu.“Oh tidak, guru Wu akan menghukumku jika sampai terlambat.” ujar dua murid yang tidak berhenti berlari.“Kau akan disuruh berenang dari kelas sampai ke pinggir danau di tengah hujan!”“Hanya aku? Bukankah kau juga terlambat, sialan?”“Oh benar, aku juga! Sialan!” dua murid itu memacu kaki mereka lebih cepat, membelah hujan yang tidak berhenti sejak tadi.Qi Yi, yang sedari tadi menyaksikan dua orang murid yang berlari di tengah hujan menatapi udara kosong t
Read more

59. Kabut Tebal

“Lari!” teriak seseorang di belakang mereka, para penduduk berhamburan panik, keluar dari rumah masing-masing, tangisan seorang anak pecah saat semakin banyak monster yang bermunculan. Liu Zuizhen mengangkat tangannya menahan hujanan anak panah api yang untungnya tidak sempat menyentuh tanah. Bersamaan dengan itu, Qi Yi menghentakkan kakinya ke tanah, dari tanah yang bergemuruh, bunga rambat raksasa menganga ke arah langit, bunga-bunga itu seperti mulut besar yang memperlihatkan gigi-gigi tajam nan mengerikan. Menangkap setiap monster yang berkeliaran dan menelannya utuh, hujan darah menjadikan air danau Jinghu menjadi warna merah. Tidak cukup dengan kemunculan monster yang tidak berhenti berjatuhan dari langit, erengan yang menggelegar menggetarkan setiap orang yang mendengar. Naga hitam memunculkan kepalanya, bahkan orang-orang yang ketakutan itu tidak lagi bisa bersuara hanya untuk sekedar mengeluarkan teriakannya. Sang naga menganga membuka mulutnya, dari sana kabut hitam menu
Read more

60. Salju Putih Xuehua

“Yun Guoqu!” Liu Zuizhen memanggilnya di tengah pertempuran sengit, dengan luka yang tidak bisa dikatakan ringan, sang kaisar langit masih bisa bergerak lincah, mengayunkan pedangnya dengan cekatan untuk memberikan luka kepada naga hitam yang melayang di atas ribuan manusia, abadi dan iblis. Kekuatannya terkunci setelah terkena anak panah yang menyerangnya di balik kabut, namun Yun Guowu masih tetap tidak menunjukkan kelemahan.“Aku menyuruhmu menjaga Qi Yi di bawah!” ujuar Yun Guoqu tanpa mengindahkan ketua klan Liu yang mendekat padanya, tidak lupa pria itu menghantam para monster yang menghalangi jalannya.Tidak seperti biasanya, Liu Zuizhen tidak berkomentar atau membalas protes Yun Guoqu, dia malah mengatakan sesuatu yang sangat singkat, “Yun Guoqu, tangkap!” Qi Yi segera melepaskan diri dari Liu Zuizhen, setiap langkahnya menciptakan bunga yang saling berangkai, ia seperti sedang melayang di udara.Yun Guoqu yang tidak menyangka dengan kedangan Qi Yi masih bersiap menangkap sang
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status