Semua orang yang ada di ruang rapat itu tidak berani bersuara sedikitpun, terlihat bahkan Billy dan Benny yang dari awal memprovokasi semua orang itu, kini justru terdiam, saat mendengarkan kemarahan dari Fajar."Billy, Benny. Ayo bicara? Bukankah tadi suaramu paling nyaring di ruangan ini? Kenapa sekarang malah diam? Apa tadi kamu kesambet?" Tanya Fajar.Terlihat Billy dan Benny tak berani bersuara, wajahnya bahkan memerah, entah karena malu, entah karena tidak terima."Dimana kamu Billy, Benny? Saat aku koma, bukannya membantu putraku, kalian malah sibuk menginginkan posisi menjadi pemimpin, piuh! Percaya diri sekali, atas dasar apa ingin jadi pemimpin? Ingat, Perusahaan ini bukan milik nenek moyangmu, bahkan saham milikmu saja adalah pemberianku, tidak tahu malu." Gerutu Fajar.Semua orang semakin diam, ruangan terasa dingin dan hening, karena mereka tidak pernah merasakan jika Fajar semarah itu."Untuk kalian yang sekarang diam, menunduk seolah sangat setia padaku, ingatlah jika a
Last Updated : 2022-06-02 Read more