Ponsel Aditya berdering, di seberang sana teman-temannya mengatakan jika ibunya dibawa pergi entah kemana dan mereka kehilangan jejak si penculik karena ternyata mereka sudah terkecoh. Aditya lemas, bagaimanapun juga dia sangat khawatir dengan ibunya itu. Namun ayahnya mencoba menenangkan dan mengajak Aditya untuk pulang dulu ke rumah, karena banyak hal yang akan Fajar pikirkan jika mereka berada di rumah.Ayah dan anak yang baru akur itu pergi bersama meninggalkan perusahaan. Sesampainya di rumah yang dulu saat kecil pernah Aditya tempati itu, Fajar menyuruh anaknya diantar oleh Yosef ke kamar yang sudah disiapkan. Namun saat Aditya akan pergi tiba-tiba Sandra ibu tirinya turun dari lantai atas."Sandra, rupanya kamu di rumah? Dimana Aletta? Bukankah kamu bilang dia bersamamu?" Tanya Fajar membentak."Aku memang tadi bersamanya, tapi dia pergi dan entah dengan siapa. Sumpah Mas, tadi itu aku hanya menggertakmu saja." Jawab Sandra dan tiba-tiba dia bersimpuh di kaki Fajar, meminta maa
“Ayah tahu kamu sudah dewasa, tetapi di luar sana sangat berbahaya. Kita tidak tahu siapa yang membawa ibumu pergi, ntah itu Sandra, Indra atau siapa seharusnya kita lebih banyak mengantisipasi.” Fajar berusaha untuk memberitahu putranya yang begitu keras kepala ini, sepertinya Aditya menuruni sifat ayahnya yang juga sama keras kepalanya.“Aku akan tetap pergi, apapun yang akan terjadi nanti tentunya aku bisa menangani semua itu.” Bahkan tanpa izin dari ayahnya pun Aditya akan tetap pergi untuk mencari ibunya yang hilang entah kemana dan dibawa siapa sekarang, karena teman-temannya juga sudah kehilangan jejak.“Lantas apa rencana mu?” tanya Fajar.“Aku akan datang ke markas Indra Buana, aku akan diam-diam menyusup ke sana untuk mencari informasi tentang ibu,” ujar Aditya yang langsung mendapat tolakan tegas dari ayahnya.“Tidak, itu terlalu berbahaya. Sama saja kamu menyerahkan diri kepada mereka jika kamu ketahuan menyelinap ke tempat mereka,” tolak Fajar dengan alasan yang dia rasa
“Sekarang kamu kasih tau saya di mana kamu sembunyikan Aletta?” tanya Sandra kepada orang di hadapannya, mendengar itu Aditya terkejut ternyata ibu tirinya itu adalah dalang dibalik penculikan ibu kandungnya.Selanjutnya Aditya tidak dapat mendengarnya karena saat menjawab pertanyaan dari Sandra lelaki itu menjawabnya dengan berbisik. “Bagus, kamu jaga dia dan jangan sampai kabur!” ucap Sandra, setelah itu sosok laki-laki tersebut pergi meninggalkan Sandra melewati tembok samping yang cukup tinggi, dia keluar dengan memanjat salah satu pohon lalu meloncat keluar pagar.“Ternyata benar, mereka yang sudah menculik ibu, dasar penyihir, pembohong.” Aditya bergumam, "bisa-bisanya tadi dia bersimpuh di kaki ayah kalau bukan dia yang kini menculik ibu, awas kamu Sandra. Kamu akan menyesal karena sudah berbohong!" Lanjutnya berseru pelan dan penuh penekanan, dia pun pergi dari sana sebelum ibu tirinya itu melihat keberadaanya. Aditya juga tidak ma
Di sisi lain Sandra sedang berada di suatu tempat di mana di tempat tersebut Sandra menahan Aletta dan mengikatnya dengan tali tambang yang cukup kuat, bahkan sangat sulit untuk Aletta bisa kabur.“Lepaskan saya!” teriak Aletta tepat di hadapan Sandra. "Ternyata kamu, apa yang kamu inginkan dengan menculikku seperti ini hah?" Teriak Aletta lagi, dia kini tahu jika Sandra yang sudah menculiknya.Sandra pun tertawa mendengar ucapan Aletta tadi, Aletta minta dilepaskan padahal dia sudah susah-susah membawanya kesana kemari demi untuk mengecoh Aditya dan Fajar suaminya, tentu saja tidak akan dibiarkan lepas begitu saja sebelum Sandra mendapatkan apa yang dia inginkan. Apa lagi jika bukan harta, Sandra sangat terobsesi dengan uang sampai-sampai membuatnya melakukan hal yang sangat buruk seperti ini, bisa saja nanti Aditya akan melaporkannya atas kasus penculikan, dan Sandra bisa masuk penjara namun dia tidak takut selama dia memiliki banyak uang.
Aditya kini sangat mengkhawatirkan keadaan ibunya, ancaman Sandra tadi membuatnya semakin khawatir akan ibunya, Aditya takut jika Sandra akan melakukan hal yang berbahaya terhadap ibunya. Jika memang harta yang Sandra inginkan Aditya akan memberikan itu semua demi ibunya, karena selama bersama ibunya dia tidak pernah bergelimang harta dan memiliki jabatan seperti sekarang. Jadi, bagi Aditya tidak masalah jika dirinya tidak lagi berada di posisi sekarang yang terpenting adalah keselamatan ibunya.“Turuti saja perkataan Ibu Sandra, toh dia adalah istri Ayah,” ucap Aditya kepada ayahnya. Perkataannya memang tidak salah, tapi terasa nyelekit bagi Fajar yang mendengarnya.“Tidak, karena pewaris Rashaad Group hanya kamu.” Fajar menjawab dengan tegas tanpa ingin dibantah. Masalah Sandra dia akan mengurusnya dan tidak perlu membawa-bawa Rashaad Group Fajar akan mencoba untuk berbicara baik-baik kepada istrinya itu.“Ayah akan mencoba untuk berbicara
“Sekarang juga kamu lepaskan Aletta!” seru Fajar kepada Sandra.“Tidak akan!” Sandra menolaknya mentah-mentah.“Sepertinya kita harus berbicara berdua,” ujar Fajar lalu membawa Sandra keluar dari bangunan tersebut.Aditya mengambil kesempatan itu untuk membebaskan ibunya, selagi Sandra dibawa oleh ayahnya dia masuk ke dalam untuk mencari ibunya. Bangunan ini terlihat sempit dari luar tetapi ternyata di dalam sana terdapat cukup banyak ruangan sampai-sampai Aditya bingung mencari ibunya. “Ibu …!” teriak Aditya menggelegar.Samar-samar Aletta dapat mendengar suara putranya itu dari dalam sana. “Adit, Ibu di sini Nak!” teriak Aletta dari dalam sana.Aditya mengikuti suara ibunya berasal, dia melihat salah satu ruangan yang tertutup rapat lalu menghampirinya. Aditya mencoba untuk membukanya tetapi tidak bisa karena dikunci, akhirnya Aditya mendobrak pintu tersebut dengan kuat, mencobanya beberapa kali s
Aditya memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh ayahnya, seperti rencana di awal mereka saling bekerja sama disaat ayahnya mengalihkan perhatian Sandra, Aditya akan membebaskan ibunya. Sekarang Aditya sudah bersama Aletta sedangkan Fajar tengah mengurus Sandra, Aditya pun membawa ibunya keluar dari sana dengan melewati pintu lain karena di depan sudah pasti ada Sandra.“Ayo Bu, kita pergi dari sini.” Aditya membantu ibunya bangun sambil memapahnya karena Aletta terlihat sangat lemas, sepertinya selama berada di sini dia tidak diberikan makan sama sekali.Aditya menuntun ibunya keluar dengan pelan-pelan, walaupun tidak ada luka fisik yang diderita ibunya tetapi mentalnya pasti sedikit terganggu karena trauma, bahkan berada di tempat tanpa penerangan seperti ini sudah pasti sangat mengganggu.Mereka pun kini sudah keluar dari bangunan itu, melewati pintu samping. Mereka bisa mendengar dengan jelas suara cekcok antara Sandra dan Fajar, Sandr
Di sisi lain Fajar sedang bercekcok dengan Sandra, Fajar berusaha untuk tidak terpancing dengan segala ucapan yang keluar dari mulut Sandra karena kondisi wanita itu sedang labil parah. Keadaan menjadi semakin panas ketika Sandra mulai mengeluarkan segala keluh kesahnya mengenai Aletta, Fajar mencoba untuk menjelaskan dan kembali memberitahu Sandra jika keberadaan Aletta juga karena keinginan Sandra. Dia sendiri yang menjemput Sandra dan Aditya, saat dirinya sedang kritis di rumah sakit.“Aku cuma mau Aletta pergi dari kehidupan kita!” Sandra berseru dengan suara yang tinggi. Tidak disangka, Fajar pun terkejut dengan perubahan sikap Sandra saat ini. Sandra yang terkenal dengan lemah lembut dan baik hati itu kini berubah secara tiba-tiba, emosinya memuncak hanya karena seorang Aletta. Padahal kemarin-kemarin kedua wanita itu saling akur, seperti adik kakak.“Kamu harus tenang, jaga emosi kamu.” Fajar mencoba untuk berbicara dengan baik-baik.