Kabar BaikDua minggu kemudianAku sedang membuat pola-pola jilbab dan baju gamis di kamarku. Ya, aku sudah kembi ke rumah orang tuaku kemarin. Tiba-tiba, ponsel yang kuletakkan di atas meja berdering. Tak ada nama yang tertera di layar ponsel, hanya sebuah nomor baru. Siapa ya? Pikirku.Kutekan tombol berwarna hijau, lalu kudekatkan benda pipih itu ke telinga. "Halo, assalammualaikum," ucapku mengawali percakapan. "Hei, Ratna. Berani-beraninya kau melaporkan Chintya ke polisi, ya! Mau main-main dengan kami? Apa yang kau anggarkan sampai berani melakukan itu, hah? Lihat saja, kau tak akan berhasil memenjarakan Chintya," cerca Mama mertuaku. Bukannya menjawab salam dariku, malah marah-marah gak jelas. Aku mendapat informasi dari Andi, kalau hari ini Chintya dipanggil ke kantor polisi. Dia masih menjalani pemeriksaan di sana. Semoga status Chintya akan segera naik menjadi tersangka. "Kok marah-marah begitu, Ma? Mama ketakutan? Apa Mama juga terlibat dan bersekongkol dengan Chintya
Read more