Semua Bab Kesatria Tertinggi: Bab 11 - Bab 20

69 Bab

11. Manusia Serigala

Rune dan Catly berada di sebuah gerbang dan harus bertarung dengan Ken untuk mendapatkan sebuah buku. Rune mengeluarkan pedang, kemudian memasang kuda-kuda. Tiba-tiba saja Ken mengulurkan tangannya pertanda ingin menghentikan pertarungan. Rune paham dengan apa yang dimaksud. Oleh karena itu, ia memasukkan pedang dan melepaskan kuda-kuda. "Ada apa?" "Aku menantangmu bertarung tanpa senjata," jawab Ken. Rune merasa takut dengan tantangan ini karena ia merasa tidak bisa bertarung dengan tangan kosong, tetapi hal itu harus dilakukan demi kebahagiaan Catly. Keduanya memasang kuda-kuda, kemudian berlari menghampiri satu sama lain. Mereka saling memukul, tetapi tiba-tiba Rune berteleportasi ke atas, kemudian menginjak kepala Ken secara bertubi-tubi. Setelah itu, ia melakukan salto ke depan, kemudian tersenyum saat mendarat. Ken merasa geram, lalu memukul tanah sehingga tercipta gempa yang membuat lawannya terjatuh. Rune membalikkan badan dan mencoba untuk berdiri. Ia merasa takut deng
Baca selengkapnya

12. Manusia Serigala: Rahasia Berdua

Rune mengelilingi desa untuk mencari keberadaan Ai. Namun, tidak kunjung menemukannya. Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi ke hutan dengan tujuan menyusul Lance. Saat di hutan, Rune melihat manusia serigala yang sedang memakan manusia. Ia langsung meluncurkan panah, tetapi hal itu tidak jadi dilakukan karena tiba-tiba targetnya menghilang. Rune menghampiri mayat manusia yang sudah tersisa tulang. Ia pun kembali ke kedai bakso dan melihat Seseven yang berlari ke luar desa. Secara kebetulan di tempat itu terdapat seorang perempuan yang bernama Ai. Rune menatap sembari mendekatinya. "Mereka pergi ke mana?" "Kerajaan Panganan diserang. Jadi, mereka pergi ke tempat di mana keluarga Mangan berada," jawab Ai sembari menunduk tanpa menatap lawan bicaranya. "Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu. Maaf jika hal itu membuatmu tersinggung." Sebelum Rune mengungkapkan kecurigaannya, tiba-tiba ada seseorang yang datang dan meminta Seseven untuk segera menemui pemimpin desa. Kini, Rune dan Ai b
Baca selengkapnya

13. Perpecahan

Seseven masuk ke sebuah rumah di dalam hutan. Manusia serigala tersenyum, kemudian mengatakan bahwa dia yang membunuh Lance. Seluruh anggota Seseven terkejut, terlebih lagi dengan Fony yang menyimpan perasaan suka kepada Lance. Mata Fony berubah menjadi merah dan hal itu membuat semua orang terkejut, terlebih lagi dengan Ai karena takut jika kakaknya kenapa-kenapa. Di dalam rumah itu sangatlah luas sehingga manusia serigala dapat berlari ke tengah untuk bisa bertarung satu lawan satu. Fony yang mengerti dengan apa yang dimaksud, langsung menghampiri Au. Kini, mereka berdua sudah berada di tengah dan bersiap untuk memulai pertarungan yang adil. Fony mulai menyerang dengan mengayunkan sabitnya secara horinzontal dan sesekali berputar bagaikan tornadon. Namun, semua serangan itu dapat dihindari. Fony menjadi kesal dan menyerang secara membabi buta dengan cara mengayunkan sabitnya ke segala arah, kemudian di saat yang tepat, ia melompat maju dan berhasil memberikan sebuah serangan se
Baca selengkapnya

14. Petualangan Berdua

Rune mengejar ketiga laki-laki itu, lalu melihat si pembakar rumah sedang menangkap seseorang, kemudian ia diajak ke rumah mereka. Sesampainya di sebuah penginapan, Peri si pengguna pedang memberitahu masalahnya kepada sang ayah yang bernama Geni, kemudian memintanya untuk memberikan kamar secara gratis sebagai ganti rugi atas terbakarnya rumah Rune. Geni memberikan kunci kamar kepada Rune, lalu memarahi anaknya yang bernama Feri karena telah menggunakan jurus yang baru dipelajari tanpa berhati-hati. Geni adalah pemilik sebuah penginapan di desa Kobong. Feri dan Peri memiliki nama yang mirip, meskipun mereka mempunyai banyak perbedaan termasuk wajah. Feri adalah petarung tanpa senjata yang memiliki elemen api, sedangkan Peri merupakan pengguna pedang dengan elemen petir. Rune masuk ke kamar dan melihat isinya. Setelah itu, ia kembali ke tempat latihan, kemudian melihat Feri sedang memukul dan menendang angin. Rune meminta Feri untuk mengajarinya bertarung tanpa senjata untuk kead
Baca selengkapnya

15. Muslihat Cia

Pemimpin desa meminta Cia untuk mengikutinya seorang diri ke sebuah tempat, sedangkan Rune diperintahkan untuk tetap di sini. Rune merasa khawatir, kemudian memutuskan untuk melanggar perintah pemimpin desa. Saat melewati pintu, terdapat dua orang prajurit dari kerajaan Nitana yang menghalangi. Rune memanggil Arune dan menempatkannya di belakang prajurit, kemudian bertukar posisi dengan bayangannya itu. Rune yang ada di belakang langsung berlari ke arah Cia berjalan. Setelah beberapa detik, Arune menghilang dan hal itu membuat kedua prajurit kebingungan. Rune merasa senang karena berhasil mengalihkan perhatian dari kedua prajurit itu. Saat sampai di plaza, ia dikejutkan dengan puluhan prajurit yang berjaga. Mau tidak mau, Rune harus menghadapi mereka semua menggunakan belati dua ujung. Setelah berhasil melumpuhkan para prajurit itu, Rune berlari keluar dari desa, kemudian mencari keberadaan Cia. Ia melihat gadis itu bersama pria lain di sebuah gudang, kemudian mengintai mereka d
Baca selengkapnya

16. Kalung Elemental

Sam tersenyum karena yakin jika ancamannya itu berhasil membuat Rune tidak berdaya. Namun, hal itu tidak terjadi karena Rune terus berjalan sebab ia lebih baik kehilangan satu orang daripada harus menjadi budah Sam seumur hidup. Rune berpikir jika nantinya Sam akan terus memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi dengan cara memberikan misi baru secara terus-menerus, meskipun misi utamanya sudah selesai. *** Kini Rune masuk ke penginapan, kemudian ia dihentikan oleh resepsionis. "Maaf, saya hanya mau menyampaikan bahwa teman Anda yang bernama Cia sudah pulang ke istananya." "Terima kasih atas informasinya." Rune merasa tenang dengan hal itu. Saat berjalan ke kamar, tiba-tiba ia dihadapkan dengan Seseven. Lelaki tersebut hanya bisa menunduk karena tidak mau mendapat masalah karena yakin jika Seseven membencinya. Rune berjalan, tetapi tiba-tiba Mangan menggenggam tangannya sembari meminta, "Bergabunglah kembali dengan Seseven." "Ya." Seseven senang dengan hal itu sampai-sampai
Baca selengkapnya

17. Cakaran Pesta

Rune berpikir jika hal ini terjadi karena lawannya memakai kalung Elemental. Oleh karena itu, ia mencoba mencari cara lain untuk mengalahkannya. Sebuah tembok cahaya tercipta di sekeliling Rune sehingga membuat lelaki tersebut tidak dapat berjalan. Aibi berjalan menghampiri Cia, kemudian melemparkannya ke atas. Setelah itu, ia memberikan sebuah tendangan di perut. Gadis itu terpental dan dipantulkan oleh cahaya yang menempel di dinding. Aibi menendang perut Cia ke arah yang sama secara terus-menerus, kemudian ia mengarahkannya ke atas dan menangkapnya menggunakan lutut tepat di perut sehingga gadis itu memuntahkan darah. Rune ingin menghampiri Cia, tetapi terhalang oleh tembok cahaya. Ia sangat marah, kemudian mengaktifkan mode Cakaran Pesta yang memakai topeng pesta, celana, jubah, sarung tangan dan sepatu berwarna indigo serta sepuluh pedang. Lima pedang untuk satu tangan. "Beraninya kau! Aku … Cakaran Pesta, akan menghabisimu!" Rune menghilang, kemudian berteleportasi ke atas,
Baca selengkapnya

18. Keanehan Dua Perempuan

Akhirnya, Seseven dapat menghentikan perempuan bercadar hitam yang memakai belati. "Sepertinya ada yang mau berurusan dengan Seseven," kata Rune sembari mengeluarkan empat pedangnya. Perempuan bercadar berlari mengitari tempat itu beberapa kali, kemudian pergi menghampiri Mangan. Seseven kesal karena telah terkecoh. Mereka sudah memasuki tempat acara yang dipenuhi oleh para tamu. Perempuan bercadar langsung memberikan sayatan tepat di pipi Mangan, kemudian melarikan diri karena sudah puas. "Maaf, kami gagal menjaga acara ini," ucap Rune sembari menunduk karena merasa bersalah. "Tidak apa-apa." "Perempuan itu membuktikan perkataannya," ucap Digi. Rune terkejut dan merasa penasaran, kemudian memutuskan untuk melontarkan sebuah pertanyaan mengenai hubungan Mangan dengan perempuan itu. Pada suatu hari, Seseven menjalankan sebuah misi dengan seorang perempuan yang nantinya gugur dalam tugas. Hal itu membuat Airi membenci dan bersumpah akan mengganggu kehidupan seluruh anggota Seseve
Baca selengkapnya

19. Rencana yang Membuat Fony Merasa Sehat

Saat ini Rune dan Digi sedang mengintai Catly dari balik tembok. Saat perempuan tersebut sudah berada di jarak yang cukup jauh, barulah mereka mulai berjalan. Fony keluar dari toko bunga, kemudian berjalan ke arah rumah sakit untuk memberikan benda tersebut kepada Fony sebagai penyelesaian kesalahpahaman. Digi mulai berjalan, tetapi Rune berdiam diri karena melihat gadis berjubah yang berlari di hutan. "Rune, kenapa kau bergeming?" "Kau ikuti saja Catly sendirian karena aku mempunyai urusan." Rune langsung mengikuti perempuan berjubah yang tadi dilihat. Sesampainya di lapangan, ia diperlihatkan oleh kedua gadis yang memiliki wajah yang sama dan langsung memanggil namanya. Kedua perempuan itu mendengar panggilan dari Rune dan langsung menatap lelaki tersebut. "Rune, percayalah bahwa aku adalah yang asli?" pinta Airi. Rune melihat keduanya secara bergantian, kemudian memutuskan untuk fokus menatap Ai. "Rune, kau pasti percaya kepadaku!" Rune menghiraukan Airi dan tetap fokus me
Baca selengkapnya

20. Masalah Akibat Lomba

Mereka mulai tertidur. Setelah beberapa saat, Fony terbangun dan mengecek gerobak bakso. Tiba-tiba ia melihat sesosok manusia serigala yang sedang memakan umpan. Fony melihat ke atas dan berpikir cara untuk membangunkan Rune. Ia melemparkan sebuah batu sehingga lelaki tersebut bangun. Fony menunjuk ke arah manusia serigala dan itu membuat Rune tidak bisa menahan nafsu untuk menangkapnya. Lelaki tersebut turun dari pohon dengan cara melompat serta memberikan sebuah tebasan. Manusia serigala melihat bayangan lawannya, kemudian melompat mundur dan berlari. Rune mengejarnya sembari meluncurkan panah petir, tetapi tidak mengenai manusia serigala itu sehingga menancap ke pohon. Manusia serigala berbelok ke kanan secara terus menerus, sementara Rune terus meluncurkan panah. Di belokan keempat, Rune melihat panah petir yang tadi ia luncurkan. Saat itu juga ia menyadari bahwa mereka tengah berputar-putar. Lelaki tersebut memutuskan untuk melanjutkan pengejaran, meskipun itu sia-sia. Manus
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status