Home / Fantasi / Kesatria Tertinggi / 11. Manusia Serigala

Share

11. Manusia Serigala

Author: Rio Java
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Rune dan Catly berada di sebuah gerbang dan harus bertarung dengan Ken untuk mendapatkan sebuah buku.

Rune mengeluarkan pedang, kemudian memasang kuda-kuda. Tiba-tiba saja Ken mengulurkan tangannya pertanda ingin menghentikan pertarungan.

Rune paham dengan apa yang dimaksud. Oleh karena itu, ia memasukkan pedang dan melepaskan kuda-kuda.

"Ada apa?"

"Aku menantangmu bertarung tanpa senjata," jawab Ken.

Rune merasa takut dengan tantangan ini karena ia merasa tidak bisa bertarung dengan tangan kosong, tetapi hal itu harus dilakukan demi kebahagiaan Catly.

Keduanya memasang kuda-kuda, kemudian berlari menghampiri satu sama lain. Mereka saling memukul, tetapi tiba-tiba Rune berteleportasi ke atas, kemudian menginjak kepala Ken secara bertubi-tubi.

Setelah itu, ia melakukan salto ke depan, kemudian tersenyum saat mendarat. Ken merasa geram, lalu memukul tanah sehingga tercipta gempa yang membuat lawannya terjatuh.

Rune membalikkan badan dan mencoba untuk berdiri. Ia merasa takut deng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kesatria Tertinggi   12. Manusia Serigala: Rahasia Berdua

    Rune mengelilingi desa untuk mencari keberadaan Ai. Namun, tidak kunjung menemukannya. Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi ke hutan dengan tujuan menyusul Lance. Saat di hutan, Rune melihat manusia serigala yang sedang memakan manusia. Ia langsung meluncurkan panah, tetapi hal itu tidak jadi dilakukan karena tiba-tiba targetnya menghilang. Rune menghampiri mayat manusia yang sudah tersisa tulang. Ia pun kembali ke kedai bakso dan melihat Seseven yang berlari ke luar desa. Secara kebetulan di tempat itu terdapat seorang perempuan yang bernama Ai. Rune menatap sembari mendekatinya. "Mereka pergi ke mana?" "Kerajaan Panganan diserang. Jadi, mereka pergi ke tempat di mana keluarga Mangan berada," jawab Ai sembari menunduk tanpa menatap lawan bicaranya. "Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu. Maaf jika hal itu membuatmu tersinggung." Sebelum Rune mengungkapkan kecurigaannya, tiba-tiba ada seseorang yang datang dan meminta Seseven untuk segera menemui pemimpin desa. Kini, Rune dan Ai b

  • Kesatria Tertinggi   13. Perpecahan

    Seseven masuk ke sebuah rumah di dalam hutan. Manusia serigala tersenyum, kemudian mengatakan bahwa dia yang membunuh Lance. Seluruh anggota Seseven terkejut, terlebih lagi dengan Fony yang menyimpan perasaan suka kepada Lance. Mata Fony berubah menjadi merah dan hal itu membuat semua orang terkejut, terlebih lagi dengan Ai karena takut jika kakaknya kenapa-kenapa. Di dalam rumah itu sangatlah luas sehingga manusia serigala dapat berlari ke tengah untuk bisa bertarung satu lawan satu. Fony yang mengerti dengan apa yang dimaksud, langsung menghampiri Au. Kini, mereka berdua sudah berada di tengah dan bersiap untuk memulai pertarungan yang adil. Fony mulai menyerang dengan mengayunkan sabitnya secara horinzontal dan sesekali berputar bagaikan tornadon. Namun, semua serangan itu dapat dihindari. Fony menjadi kesal dan menyerang secara membabi buta dengan cara mengayunkan sabitnya ke segala arah, kemudian di saat yang tepat, ia melompat maju dan berhasil memberikan sebuah serangan se

  • Kesatria Tertinggi   14. Petualangan Berdua

    Rune mengejar ketiga laki-laki itu, lalu melihat si pembakar rumah sedang menangkap seseorang, kemudian ia diajak ke rumah mereka. Sesampainya di sebuah penginapan, Peri si pengguna pedang memberitahu masalahnya kepada sang ayah yang bernama Geni, kemudian memintanya untuk memberikan kamar secara gratis sebagai ganti rugi atas terbakarnya rumah Rune. Geni memberikan kunci kamar kepada Rune, lalu memarahi anaknya yang bernama Feri karena telah menggunakan jurus yang baru dipelajari tanpa berhati-hati. Geni adalah pemilik sebuah penginapan di desa Kobong. Feri dan Peri memiliki nama yang mirip, meskipun mereka mempunyai banyak perbedaan termasuk wajah. Feri adalah petarung tanpa senjata yang memiliki elemen api, sedangkan Peri merupakan pengguna pedang dengan elemen petir. Rune masuk ke kamar dan melihat isinya. Setelah itu, ia kembali ke tempat latihan, kemudian melihat Feri sedang memukul dan menendang angin. Rune meminta Feri untuk mengajarinya bertarung tanpa senjata untuk kead

  • Kesatria Tertinggi   15. Muslihat Cia

    Pemimpin desa meminta Cia untuk mengikutinya seorang diri ke sebuah tempat, sedangkan Rune diperintahkan untuk tetap di sini. Rune merasa khawatir, kemudian memutuskan untuk melanggar perintah pemimpin desa. Saat melewati pintu, terdapat dua orang prajurit dari kerajaan Nitana yang menghalangi. Rune memanggil Arune dan menempatkannya di belakang prajurit, kemudian bertukar posisi dengan bayangannya itu. Rune yang ada di belakang langsung berlari ke arah Cia berjalan. Setelah beberapa detik, Arune menghilang dan hal itu membuat kedua prajurit kebingungan. Rune merasa senang karena berhasil mengalihkan perhatian dari kedua prajurit itu. Saat sampai di plaza, ia dikejutkan dengan puluhan prajurit yang berjaga. Mau tidak mau, Rune harus menghadapi mereka semua menggunakan belati dua ujung. Setelah berhasil melumpuhkan para prajurit itu, Rune berlari keluar dari desa, kemudian mencari keberadaan Cia. Ia melihat gadis itu bersama pria lain di sebuah gudang, kemudian mengintai mereka d

  • Kesatria Tertinggi   16. Kalung Elemental

    Sam tersenyum karena yakin jika ancamannya itu berhasil membuat Rune tidak berdaya. Namun, hal itu tidak terjadi karena Rune terus berjalan sebab ia lebih baik kehilangan satu orang daripada harus menjadi budah Sam seumur hidup. Rune berpikir jika nantinya Sam akan terus memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi dengan cara memberikan misi baru secara terus-menerus, meskipun misi utamanya sudah selesai. *** Kini Rune masuk ke penginapan, kemudian ia dihentikan oleh resepsionis. "Maaf, saya hanya mau menyampaikan bahwa teman Anda yang bernama Cia sudah pulang ke istananya." "Terima kasih atas informasinya." Rune merasa tenang dengan hal itu. Saat berjalan ke kamar, tiba-tiba ia dihadapkan dengan Seseven. Lelaki tersebut hanya bisa menunduk karena tidak mau mendapat masalah karena yakin jika Seseven membencinya. Rune berjalan, tetapi tiba-tiba Mangan menggenggam tangannya sembari meminta, "Bergabunglah kembali dengan Seseven." "Ya." Seseven senang dengan hal itu sampai-sampai

  • Kesatria Tertinggi   17. Cakaran Pesta

    Rune berpikir jika hal ini terjadi karena lawannya memakai kalung Elemental. Oleh karena itu, ia mencoba mencari cara lain untuk mengalahkannya. Sebuah tembok cahaya tercipta di sekeliling Rune sehingga membuat lelaki tersebut tidak dapat berjalan. Aibi berjalan menghampiri Cia, kemudian melemparkannya ke atas. Setelah itu, ia memberikan sebuah tendangan di perut. Gadis itu terpental dan dipantulkan oleh cahaya yang menempel di dinding. Aibi menendang perut Cia ke arah yang sama secara terus-menerus, kemudian ia mengarahkannya ke atas dan menangkapnya menggunakan lutut tepat di perut sehingga gadis itu memuntahkan darah. Rune ingin menghampiri Cia, tetapi terhalang oleh tembok cahaya. Ia sangat marah, kemudian mengaktifkan mode Cakaran Pesta yang memakai topeng pesta, celana, jubah, sarung tangan dan sepatu berwarna indigo serta sepuluh pedang. Lima pedang untuk satu tangan. "Beraninya kau! Aku … Cakaran Pesta, akan menghabisimu!" Rune menghilang, kemudian berteleportasi ke atas,

  • Kesatria Tertinggi   18. Keanehan Dua Perempuan

    Akhirnya, Seseven dapat menghentikan perempuan bercadar hitam yang memakai belati. "Sepertinya ada yang mau berurusan dengan Seseven," kata Rune sembari mengeluarkan empat pedangnya. Perempuan bercadar berlari mengitari tempat itu beberapa kali, kemudian pergi menghampiri Mangan. Seseven kesal karena telah terkecoh. Mereka sudah memasuki tempat acara yang dipenuhi oleh para tamu. Perempuan bercadar langsung memberikan sayatan tepat di pipi Mangan, kemudian melarikan diri karena sudah puas. "Maaf, kami gagal menjaga acara ini," ucap Rune sembari menunduk karena merasa bersalah. "Tidak apa-apa." "Perempuan itu membuktikan perkataannya," ucap Digi. Rune terkejut dan merasa penasaran, kemudian memutuskan untuk melontarkan sebuah pertanyaan mengenai hubungan Mangan dengan perempuan itu. Pada suatu hari, Seseven menjalankan sebuah misi dengan seorang perempuan yang nantinya gugur dalam tugas. Hal itu membuat Airi membenci dan bersumpah akan mengganggu kehidupan seluruh anggota Seseve

  • Kesatria Tertinggi   19. Rencana yang Membuat Fony Merasa Sehat

    Saat ini Rune dan Digi sedang mengintai Catly dari balik tembok. Saat perempuan tersebut sudah berada di jarak yang cukup jauh, barulah mereka mulai berjalan. Fony keluar dari toko bunga, kemudian berjalan ke arah rumah sakit untuk memberikan benda tersebut kepada Fony sebagai penyelesaian kesalahpahaman. Digi mulai berjalan, tetapi Rune berdiam diri karena melihat gadis berjubah yang berlari di hutan. "Rune, kenapa kau bergeming?" "Kau ikuti saja Catly sendirian karena aku mempunyai urusan." Rune langsung mengikuti perempuan berjubah yang tadi dilihat. Sesampainya di lapangan, ia diperlihatkan oleh kedua gadis yang memiliki wajah yang sama dan langsung memanggil namanya. Kedua perempuan itu mendengar panggilan dari Rune dan langsung menatap lelaki tersebut. "Rune, percayalah bahwa aku adalah yang asli?" pinta Airi. Rune melihat keduanya secara bergantian, kemudian memutuskan untuk fokus menatap Ai. "Rune, kau pasti percaya kepadaku!" Rune menghiraukan Airi dan tetap fokus me

Latest chapter

  • Kesatria Tertinggi   69. Syifa Bertemu dengan Fiona

    "Kenapa Pemimpin malah menanyakan orang lain?!" bentak Sofia.Rune merasa bersalah karena seharusnya fokus membantu Sofia, kemudian menunduk dan ingin meminta maaf, tetapi tiba-tiba Reno membentak, "Kau tidak pantas memanggilnya seperti itu!"Sofia memberikan Reno tatapan tajam, kemudian berjalan menghampirinya. Setelah berada sangat dekat, mereka saling bertatapan.Rune suka dengan pertengkaran mereka, kemudian memutuskan untuk menonton."Bukankah kau rekan Rune?" tanya Fony sembari bersedekap dan memasang muka malas.Rune menatap Fony sembari memasang muka malas karena gadis itu mengganggu tontonannya.Sofia menatap Fony, kemudian menjawab, "Ya, tetapi aku sudah keluar.""Kenapa?""Karena dia hanya memanfaatkan tim!" jawab Reno dengan nada tinggi sembaru menunjuk Sofia.Sofia kembali memberikan tatapan tajam kepada Reno, kemudian menggenggam jari telunjuk lelaki itu dan memindahkannya ke pipi sebelah kiri, kemudian membentak "Memangnya apa tujuanmu bergabung dengan tim ini?!"Reno di

  • Kesatria Tertinggi   68. Seseven Selamat

    Rune penasaran dengan apa yang akan Sofia lakukan, kemudian menunggunya. Setelah beberapa saat, gadis itu tidak melakukan apa-apa.Ia pun memutuskan untuk menjawab pertanyaan Andini dengan berkata, "Dia pergi ke balai desa di desa Nada,"Andini berterima kasih, kemudian pergi bersama Anandi. Rune heran karena Sofia tidak melakukan apa pun, padahal mereka yang membuat Calista mati, kemudian bertanya "Kenapa tidak melakukan sesuatu?"Sofia tidak menjawab, kemudian menunduk sembari mengepalkan tangan dan terengah-engah. Rune pun terus menunggu, kemudian menatap Lisa untuk mendapatkan jawaban darinya.Lisa yang mengerti pun langsung menjawab, "Dia tidak bisa bertarung."Rune menatap Sofia, kemudian berkata, "Kasihan.""Aku memang tidak bisa bertarung, tetapi aku akan mencari cara untuk membalaskan dendam!""Membalaskan dendam dengan cara yang sama seperti Rin?"Sofia menatap Rune, kemudian berteriak, "Kau tidak perlu tahu!"Sofia pun berjalan dengan cepat meninggalkan tempat itu, kemudian

  • Kesatria Tertinggi   67. Calista Mati

    Pedagang buah itu hanya diam dengan tatapan kosong sehingga Rune berpikir jika mereka dikendalikan oleh Rin.Rune pun langsung berjalan mengelilingi desa untuk mencari Rin, kemudian melihat bahwa gadis itu berada di balkon balai desa, lalu berlari menghampirinya, tetapi saat sampai di teras, beberapa petugas keamanan yang telah dikendalikan menghadang."Ada siapa di sana?!"Rune mengepalkan tangan dengan perasaan marah saat mendengar suara dari Rin.Tiba-tiba ada yang menodong Rune dari belakang menggunakan pedang, kemudian lelaki tersebut langsung memegang tangannya dengan tangan kiri, lalu menyikutnya dengan tangan kanan sehingga senjata tersebut terlepas.Rune langsung mengambil senjata itu, kemudian berputar sembari mengayunkan pedang secara horizontal, tetapi matanya melihat terlebih dahulu.Saat tahu jika itu adalah Ferdy, ia pun langsung membatalkan serangan dengan melompat mundur, lalu melihat ketiga temannya yang sudah dikendalikan dan rasa marah pun semakin besar."Kenapa? M

  • Kesatria Tertinggi   66. Sofia Keluar dari Tim

    Hal itu membuat Rune terkejut, kemudian melihat warga Nada yang memasang kuda-kuda dengan membawa alat musik, lalu berpikir jika mereka menggunakannya sebagai senjata.Rune fokus ke depan dan melihat orang yang berlari ke arah Sofia, kemudian melompat tepat di depannya dan mengeluarkan Gelombang Angin sehingga membuatnya terpental.Rune menatap Sofia dan seketika gadis itu berkata, "Aku tidak apa-apa."Rune Sofia terluka, memudian memutuskan untuk membawanya pergi ke sungai dengan berlari sembari memegang tangannya.Sesampainya di sungai, Rune berhenti, kemudian melihat ke belakang untuk memastikan jika mereka tidak mengejar."Calista."Rune mendengar Sofia menyebut nama seseorang, kemudian menatapnya dan tiba-tiba gadis itu berlari menyeberangi sungai.Rune pun mengejarnya dan tidak sengaja melihat gadis bisu, kemudian mengetahui siapa yang Sofia kejar, lalu merasa penasaran dengan alasannya, tetapi memutuskan untuk menanyakan hal itu nanti.Mereka berlari melewati jalan yang sempit,

  • Kesatria Tertinggi   65. Rune Menyukai Sofia? Cie!

    Setelah beberapa saat, warga yang mengejarnya pun datang, kemudian Rune berbalik badan menghadap mereka sembari memasang kuda-kuda dengan meletakkan kaki kanan di belakang kaki kiri, mengulurkan tangan kiri yang terkepal ke bawah serta tangan kanan melengkung dan berada di depan hidung dan mulut.Salah satu warga yang berhadapan dengan Rune bernama Damar. Ia menggoyangkan kepalanya ke kiri dan kanan sebanyak dua kali, kemudian memasang kuda-kuda yang sama seperti Rune.Damar berlari dan melompat dengan tubuh miring serta kaki kanan yang lurus ke depan. Hal itu membuat Rune terkejut sehingga reflek melompat ke kiri dan membentur punggungnya tiang penghalang.Kaki kanan Damar memasuki celah tiang penghalang, kemudian Ia langsung berhenti menggunakan kaki kiri yang menginjak tiang penghalang dan tangan yang memegang benda tersebut.Saat Damar berhenti di tiang penghalang, Rune mempunyai kesempatan untuk membalas serangan, tetapi benturan itu membuatnya tidak bisa karena terlalu fokus mer

  • Kesatria Tertinggi   64. Sofia Datang ke Desa Sunyi

    Syifa langsung melihat tubuh Rune untuk melihatnya berubah, tetapi setelah beberapa saat, lelaki tersebut tidak berubah.Rune melihat tangannya, kemudian karena tidak berubah, lalu mengingat saat Sofia tenggelam dan merasa jika ia tidak berubah karena target tidak tenggelam, melainkan hanyut, tetapi merasa jika kedua hal itu sama saja."Jika kau terus berpikir, dia bisa mati!"Rune pun langsung memberikan napas buatan untuk menyelamatkan teman-temannya.Setelah itu, target pun sadar, kemudian Rune langsung bertanya, "Tidak apa-apa?"Target menatap Rune, kemudian mengangguk, lalu berdiri dan berjalan meninggalkan mereka.Rune memasang muka malas karena target tidak berterima kasih."Dia bisu," kata Syifa yang tahu apa yang Rune pikirkan.Rune mengingat kejadian di mana pemimpin desa membuat Sofia bisu, kemudian menatap gadis itu dan bertanya, "Apa dia sepertimu yang selalu berbicara dan berteriak sehingga dibisukan?"Syifa tidak menjawab dan langsung berjalan meniggalkan Rune.Rune pun

  • Kesatria Tertinggi   63

    Pemimpin desa menatap Syifa, kemudian membisukannya. Gadis itu heran saat ditatap seperti itu, lalu bertanya, tetapi suaranya tidak keluar.Seketika ia pun panik, kemudian berusaha mengeluarkan suara dengan berteriak.Rune terkejut dengan apa yang terjadi pada Syifa, kemudian terkesima dengan kekuatan pemimpin desa, lalu menunduk untuk memikirkan cara agar bisa mempertemukan Rin dengannya.Syifa menyentuh bahu Rune, kemudian menunjuk dirinya sendiri, lalu membentuk huruf x dengan tangannya. Setelah iti, ia mengangkat kedua tangannya secara perlahan dan melebar.Rune tidak mengerti dengan apa yang Syifa maksud, kemudian memutuskan untuk menunduk dan lanjut memikirkan caranya.Rune melihat Syifa menatap pemimpin desa sembari menyatukan kedua tangan.Rune berpikir jika Syifa sedang memohon agar bisa berbicara lagi, kemudian merasa jika gadis itu memiliki sebuah cara."Tolong buat dia bisa berbicara lagi?""Pemimpin desa pun membuat Syifa bisa berbicara. Seketika gadis itu langsung berter

  • Kesatria Tertinggi   62. Perdebatan Saudara Kembar

    Saat dekat, Tridi berlari melewati Rune dan hal itu membuat lelaki tersebut bingung, kemudian berbalik badan dan melihat mereka.Mereka berlari saling menjauh, kemudian berhenti dan menatap Rune.Rune melihat ketiganya, meskipun itu membuatnya pusing karena harus terus berputar.Ia pun menyadari bahwa mereka membentuk segitiga dan berpikir jika itu dilakukan memang untuk membuatnya pusing."Kubilang pergi!"Rin mengendalikan Digi dan Fony untuk berlari menghampiri kedua anggota Tridi yang berada di depan Rune.Rune berpikir jika teman-temannya bisa mati karena melawan Tridi, kemudian menoleh ke belakang dan menatap Rin serta berteriak, "Hentikan!" Rin menghentikan Fony dan Digi, kemudian bertanya, "Kenapa?""Tolong jangan buat temanku terbunuh?" "Baiklah."Rune terkejut saat Rin menerima permintaannya, kemudian bertanya alasannya, tetapi memutuskan untuk fokus dengan Tridi terlebih dahulu."Bukankah kau mempunyai dendam dengan lelaki ini?" tanya Andini."Ya, tetapi semua itu karena k

  • Kesatria Tertinggi   61

    "Jika tidak bisa mengeluarkannya, maka cara lain adalah membiarkannya mati," jawab Rune sembari terus berjalan.Semuanya berjalan mengikuti Rune. Tiba-tiba Reno muncul di permukaan dan memegang batang kayu yang menancap di pojok kolam.Sofia dan Ferdy membantunya naik. Saat itu terjadi, Rune menontonnya dan merasa bersalah karena tidak ikut membantu, kemudian tersenyum sebab mempunyai tim yang saling melindungi, meskipun dirinya sendiri tidak.Setelah itu, mereka pun melanjutkan perjalanan melewati pepohonan, kemudian sampai di tebing.Rune melihat Rin dan teman-temannya di seberang, kemudian berlari mencari jalan untuk pergi ke sana.Ia melihat jembatan yang sudah rusak, kemudian merasa jika harus mencari jalan lain, lalu melihat sekeliling dan menemukan jalan yang memutar menuju ke sana.Rune pun berjalan melewati jalan itu, tetapi Reno berteriak, "Kau mau ke mana?""Tentu saja menghampiri Rin," jawab Rune sembari terus berjaln dan fokus melihat ke depan."Kenapa tidak melewati jemb

DMCA.com Protection Status