Saat ini Rune dan Digi sedang mengintai Catly dari balik tembok. Saat perempuan tersebut sudah berada di jarak yang cukup jauh, barulah mereka mulai berjalan. Fony keluar dari toko bunga, kemudian berjalan ke arah rumah sakit untuk memberikan benda tersebut kepada Fony sebagai penyelesaian kesalahpahaman. Digi mulai berjalan, tetapi Rune berdiam diri karena melihat gadis berjubah yang berlari di hutan. "Rune, kenapa kau bergeming?" "Kau ikuti saja Catly sendirian karena aku mempunyai urusan." Rune langsung mengikuti perempuan berjubah yang tadi dilihat. Sesampainya di lapangan, ia diperlihatkan oleh kedua gadis yang memiliki wajah yang sama dan langsung memanggil namanya. Kedua perempuan itu mendengar panggilan dari Rune dan langsung menatap lelaki tersebut. "Rune, percayalah bahwa aku adalah yang asli?" pinta Airi. Rune melihat keduanya secara bergantian, kemudian memutuskan untuk fokus menatap Ai. "Rune, kau pasti percaya kepadaku!" Rune menghiraukan Airi dan tetap fokus me
Mereka mulai tertidur. Setelah beberapa saat, Fony terbangun dan mengecek gerobak bakso. Tiba-tiba ia melihat sesosok manusia serigala yang sedang memakan umpan. Fony melihat ke atas dan berpikir cara untuk membangunkan Rune. Ia melemparkan sebuah batu sehingga lelaki tersebut bangun. Fony menunjuk ke arah manusia serigala dan itu membuat Rune tidak bisa menahan nafsu untuk menangkapnya. Lelaki tersebut turun dari pohon dengan cara melompat serta memberikan sebuah tebasan. Manusia serigala melihat bayangan lawannya, kemudian melompat mundur dan berlari. Rune mengejarnya sembari meluncurkan panah petir, tetapi tidak mengenai manusia serigala itu sehingga menancap ke pohon. Manusia serigala berbelok ke kanan secara terus menerus, sementara Rune terus meluncurkan panah. Di belokan keempat, Rune melihat panah petir yang tadi ia luncurkan. Saat itu juga ia menyadari bahwa mereka tengah berputar-putar. Lelaki tersebut memutuskan untuk melanjutkan pengejaran, meskipun itu sia-sia. Manus
Rune melihat ke arah penjaga yang menutup pintu jeruji. Ia berjalan ke tengah dan menyadari bahwa lawannya adalah pendamping peserta. "Aku tidak ingin bertarung denganmu, tetapi ini demi adikku." Terdengar suara pedang yang dilempar. Rune melihat senjata tersebut, kemudian mengambilnya. Lawannya juga melakukan hal yang sama, tetapi dengan senjata berupa bola tajam yang terikat dengan rantai besi. Rune berbalik badan dan berteriak, "Aku tidak mau bertarung!" Rune diperlihatkan dengan adegan petugas yang mencekik Fony dari belakang. Hal itu membuatnya terpaksa menjadi gladiator. "Mari kita saksikan pertarungan pertama antara Rune dan Boltay!" teriak Tio. Kedua gladiator memasang kuda-kuda, kemudian berlari menghampiri dan mulai memberikan serangan. Boltay membanting senjatanya sehingga Rune menggunakan jurus Tendangan Mimisan dengan cara melompat ke samping untuk menghindari serangan, kemudian melompat ke depan dan memberikan serangan dengan lutut tepat di hidung. Boltay terpent
Rune memasukkan keempat pedangnya karena mengampuni Tio, tetapi tiba-tiba Digi menyuruhnya untuk membunuh. Rune tidak ada pilihan selain menuruti perintah temannya karena tidak ingin Catly dan Fony terluka. Ia berteleportasi ke belakang Tio, kemudian mengiris lehernya. Setelah Tio terjatuh, Rune langsung menghampiri kedua temannya yang pingsan. Digi dan Hira mendekati mereka. "Izinkan aku untuk menyadarkan mereka?" Rune menatap Hira, kemudian mengangguk. Perempuan tersebut meletakkan kedua tangannya di dada Catly dan Fony sehingga mereka sadar. "Kalian tidak apa-apa?" tanya Rune. "Tentu saja," jawab Catly dengan senyuman manis. Rune dan Fony bertatapan dengan waktu yang cukup lama dan hal itu membuat Catly merasa cemburu. "Sudahi tatapan kalian, mari pulang bersamanya," ajak Digi sembari melihat Hira. "Oh, iya. Misi kita adalah menyelamatkan si penyembuh," ujar Rune. Setelah berhasil menyelamatkan Hira, Seseven kembali ke Dakheken dan memberitahu kepada Tedak bahwa misi sudah
Flow menurunkan Ai. Gadis tersebut langsung berlari menghampiri Rune, tetapi Flow menangkapnya. "Rune, pergilah!" Rune tidak mengikuti perintah dari Ai karena merasa jika ia bisa menghadapi para manusia serigala dan pulang bersama temannya itu. "Namaku Megan, ratu manusia serigala. Kau pasti temannya Ai?" "Ya, itu benar." Rune mencoba waspada terhadap sekitar karena berpikir jika nanti para manusia serigala akan menyerangnya. "Mari ikut aku!" Rune berjalan mengikuti Megan, tetapi tiba-tiba Ai menghentikannya dengan cara berteriak, "Jangan, Rune. Sebaiknya kau pergi!" "Kau tidak perlu khawatir karena aku tidak akan menyakiti temanmu." Megan tersenyum. Rune yakin jika Megan tidak akan menyakiti Ai karena perempuan tersebut adalah manusia serigala yang berarti mereka merupakan sebuah keluarga. Tiba-tiba Rune memutuskan untuk menolak ajakan ratu manusia serigala karena tidak ingin Ai merasa khawatir. Megan mulai berjalan, tetapi tiba-tiba berhenti karena melihat Rune berdiam dir
Ia terkejut saat melihat ada anak kecil digendongan Catly. Digi dan Fony menghampiri mereka untuk melihat kondisi temannya. "Digi, pegang Catly!" Setelah Digi menuruti perintahnya, Rune mengambil anak kecil dari Catly. "Digi, bawalah Catly ke klinik, sementara aku dan Fony akan melawan mereka!" Digi pergi membawa Catly. Setelah itu, Rune menghampiri Maurin dan berkata, "Kalian berdua ikut aku!" Mereka bertiga berlari melewati padang rumput dan masuk ke hutan yang lebat, kemudian bersembunyi di semak-semak. Rune memberikan pedang kepada Fony, lalu mengucapkan, "Pergilah bersamanya ke klinik, nanti aku akan menyusul." Kedua gadis itu pergi. Egoma melihat dan mengajar mereka, tetapi Rune menghadang. "Serahkan anak itu!" Rune melihat anak kecil yang ia gendong, kemudian teringat dengan misi keduanya. Lelaki tersebut berlari ke arah yang berlawanan dengan Seseven. Saat sampai di tempat yang cukup jauh, ia melakukan teleportasi ke tempat pedangnya berada. Saat itu ia berada di klin
Sam berwujud Rune berlari menggendong Fony, kemudian Rune berwujud Sam mengejarnya. Mereka sampai di klinik. Sam memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil kepercayaan Seseven. "Tolong, Sam telah membuat Fony pingsan," kata Sam. "Beraninya kau!" Catly memasang kuda-kuda. Rune berjalan mundur, kemudian memutuskan untuk pergi karena tidak ingin melawan mereka. Saat ini Rune berada di sungai dan melihat sosok Sam saat menatap air. Rasa marah muncul saat mengetahui bahwa lelaki tersebut telah menukar tubuh dan mengambil teman-temannya. Ia berpikir jika memberitahu kebenarannya sekarang, Seseven tidak akan percaya. Oleh karena itu, Rune menunggu waktu yang tepat dan mencari cara agar bisa mengambil kembali tubuhnya. "Sam!" Teriak dari seorang gadis membuat Rune menoleh ke belakang. Dalam seketika terlihat Airi berlari karena dikejar oleh tiga gadis bercadar. Ia pun memutuskan untuk membantunya. Saat mereka berhenti di hutan, Rune langsung menghampiri dan melontarkan sebuah pertanya
Rune mencari keberadaan Seseven dan menemukan mereka sedang bertarung dengan Tanka di tengah hutan. Rune bersembunyi di balik pohon untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh Sam sendirian karena Seseven berada dalam penjara tanah yang dibuat oleh Tanka. "Rune, gunakan bayanganmu!" suruh Catly sembari memegang jeruji tanah. Sam mengepalkan tangan dengan perasaan kesal karena sudah lelah mendengar perintah dari Catly yang terus diulang. "Sudah kubilang, aku tidak bisa memanggilnya!" Rune mendapatkan sebuah ide agar bisa bersama dengan Seseven. Ia menghilang, kemudian berjalan menghampiri Sam dan memperlihatkan wujudnya. Sam terkejut dengan kehadiran Rune dan tersenyum karena berpikir jika ia bisa menggunakan jurus bayangan. Rune merasa jika rencananya berhasil, kemudian langsung melakukan teleportasi ke belakang Tanka dan memberikan tebasan secara horizontal menggunakan belati. Namun, hal itu tidak berhasil karena Tanka memakai pelindung punggung yang terbuat dari besi. Pria itu