Semua Bab Cinta di Bumi Turky: Bab 41 - Bab 50

86 Bab

BAGIAN EMPAT PULUH SATU

Azfer pov  Untuk kedua kalinya hatiku menangis pilu. Untuk kedua kalinya pula aku membuat gadis ini terbaring pucat dalam perawatan di rumah sakit. Sudah jangan bayangkan lagi bagaimana diriku kini. Andai saja dia datang setelah kasus ini selesai mungkin lebih baik, tuhan tolong hukum aku segera. Aku melibatkan gadis yang ku cintai tanpa dia tau apapun. Kali ini yang terakhir, benar-benar harus yang terakhir. Aku harus memastikan semua ini sudah berakhir,   apakah berakhir? kenyataanya Canzu belum ditemukan sampai sekarang ini. sudah dua hari setelah penemuan Liana di pulau pribadi Canzu. Tapi tidak ada tanda tanda Canzu ditemukan, media koran dan sebagainya sudah memberitakanya sampai pelosok negeri, tapi masih nihil. “Dimana kau bersembunyi wanita setan!? Tidak kau kau mendapat alasan lain selain mencintaiku, bagiku cintamu padaku itu hanya sebuah
Baca selengkapnya

BAGIAN EMPAT PULUH DUA

Author pov Ardan berjalan cepat ke ruangan sidang  "Tuan Ardan?" Seseorang menghentikan langkah Ardan sebelum membuka handle pintu ruang sidang  "Iya" Ardan menoleh "Perkenalkan saya Ismet teman detektif Azfer, detektif Azfer menyuruh saya untuk memberikan dokumen ini kepada anda" kata Ismet menyerahkan file biru pada Ardan, Ardan lalu membuka map file tersebut, dia tersenyum sekilas. "Ini tugasnya nona Liana, bagaimana bisa di komisioner Azfer?" Tanya Ardan yang ditanya tak bisa menjawab dia tersenyum sekilas pada Ardan, Ismet bingung mengatakannya. "Bukankah nona Liana sedang dirawat?"  "Iya tuan" kata Ismet mem
Baca selengkapnya

BAGIAN EMPAT PULUH TIGA

Tolga memberikan kode pada Ismet lewat pesan, mata Ismet membulat, dengan cepat ia langsung keluar ruangan, ia langsung ke Arda untuk berdiskusi  "Günaydın" katanya masuk ruangan, Arda dan Azfer sudah memandangnya dengan sorot tajam "Abi, emir diculik"  Mata keduanya membulat, Azfer langsung berdiri mengusap mukanya "Aku sudah menduga akan begini" kata Azfer Ismet lalu duduk dibangku depan arda yang memang kosong  "Abi, wanita itu bisa melakukan apapun" Arda menyahut santai  "Maaf abi, setelah penculikan Liana, aku menjadi banyak curiga pada wanita itu"  Azf
Baca selengkapnya

BAGIAN EMPAT PULUH EMPAT

Liana POV Langkah kaki cepat membuatku sedikit nervous. Jujur aku sama sekali belum mengenal keluarga Azfer. Hanya ibunya waktu itu mengirimiku bubur itupun sudah lama sekali. Bodohnya aku kenapa aku bida jatuh cinta dengan Azfer. Aku tidak sebanding dengan dia meskipun di kantor polisi kelihatanya dia hanya seorang komisioner, tapi siapa sangka keluarganya adalah orang orang dengan status sosial begini?. Aku mengigit bibirku pelan. Aku nervous sekarang, langkah kaki itu berhenti dan seorang dengan wajah yang luar biasa cantik mungkin berusia antara dua puluh tiga tahunan memandangiku seksama. Aku di buat terpesona dengan wajah orang ini rasanya seperti de javu. Seperti pertama kali aku bertemu dengan Azfer. Wajah rupawan yang dapat menyihir siapa saja yang melihatnya. "Oh, ada tamu?" Katanya dengan suara indah k
Baca selengkapnya

BAGIAN EMPAT PULUH LIMA

Author POV Waktu mereka berpacu. Berpacu dengan bom ledak berkekuatan luar biasa yang dirakit Canzu apalagi si wanita gila satu itu mendapatkan bahan peledak monther of satan, bisa bisanya dia?. entah dari mana wanita satu itu belajar merakit bom, wanita cerdas satu itu memang sulit ditebak selama ini, latar belakang keluarganya yang kaya-raya. Ternyata tidak menjamin dia tumbuh seperti wanita berstatus sosial tinggi dengan pribadi yang baik. Justru ia menjadi wanita cerdas bersifat dingin yang sulit disentuh.  Azfer berlari sangat cepat. Dari tempat ia memarkir mobilnya. Ke sebuah ujung tebing dipinggiran kota Istanbul. Tebing ini sepi dan tidak ada rumah-rumah penduduk disini. Arda langsung menghentikanya cepat. Dia menblok langkah Azfer yang sudah berjarak 50 meter dari orang didepan sana yang terkepung.
Baca selengkapnya

BAGIAN EMPAT PULUH ENAM

Author POV -Disebuah rumah sakit- seorang yang terlihat lemah sedang berbaring. Wajahnya agak memucat putih. Dia belum sepenuhnya bisa duduk karena, dia baru saja pemulihan pasca operasi dadanya yang memang tertembak. Kondisinya yang kehilangan banyak darah, serta pengambilan peluru yang sedikit rumit membuat pulihnya sedikit lebih lama. "Bagaimana kondisi saya suster?"  Wanita berwajah cantik khas Turki itu bertanya setelah seorang perawat berpakian biru muda itu memeriksa kesehatanya rutin, perawat itu tersenyum simpul.  "Lukanya pulih dengan baik, lalu bekas operasinya juga mulai mengering, sebaiknya anda tidak banyak bergerak dan minum air putih yang banyak" 
Baca selengkapnya

BAGIAN EMPAT PULUH TUJUH

Ayo, kuantarkan kau ke kampus"  "Baiklah"  "Liana...!!! Liana!!" Dari dalam terlihat Dilara berjalan cepat ke arah mobil Azfer  "Ini untuk makan siang, kamu belum sembuh, jadi kamu harua hati-hati juga makanannya"  "Terima kasih bu" jawab Liana berbinar binar menerima sekotak makan. "Hati hati Azfer" kata Dilara pada anak laki-lakinya itu "Baik ma" lalu mereka masuk ke dalam mobil, dan mobil itu melaju meninggalkan pekarangan rumah, Liana dan Azfer melambaikan tangan mereka Kepada Dilara sekilas.  --  "Terima kasih tumpanganya" kata Liana setelah sampai
Baca selengkapnya

BAGIAN EMPAT PULUH DELAPAN

Azfer pov  Dugaanku salah ternyata selama ini, ku kira setelah Canzu meninggal bisnis ilegal itu akan hancur, ternyata tidak, aku baru saja menerima laporan bahwa bisnis itu tetap berjalan seperti biasa lancar-lancar saja, siapa mafia dibalik bisnis ilegal itu selain Canzu Kocozulgu, aku lalu tiba-tiba teringat, tembakan yang pas mengenai kepala Canzu, membuat gadis cantik itu langsung limbung dan melepaskan nyawa saat itu juga, tembakan itu seperti tembakan sniper jarak jauh, karena target yang tak meleset dan pas pada titik vital kepala, tembakannya pun konsisten. "Ini abi semua foto foto dan hasil forensik Canzu" Ismet meletakkan dokumen dimejaku didepanku saat ini.  "Kenapa abi" Ismet bertanya tentu dia tahu, aku dalam banyak pikiran akhir akhir ini.
Baca selengkapnya

BAGIAN EMPAT PULUH SEMBILAN

Author POV Flash back Cerita Ipek Wanita cantik berdarah Turki Rusia itu baru saja selesai dari kamar mandi. Rambutnya masih basah, ia mengambil peralatan pengering rambut yang biasa ia letakkan dimeja rias, lalu dia menancapkan colokanya pada tempatnya lalu mesin berbunyi nyaring mengeluarkan hawa panas. Dia mengoyang goyangkan diatas kepalanya sambil menyisir rambutnya pelan. Dreeetttttt dreeettt dreeettt  Bunyi ponsel nya bergetar dimeja nakas, ia meletakkan hairdyernya ke rak rias dan segera ke meja nakas. Mengambil ponselnya ternyata sebuah massange masuk. Azfer : "Ipek, tolong aku, aku baru saja dikeroyok oleh orang tak dikenal disebuah bar di kawasan XXX , cepat
Baca selengkapnya

BAGIAN LIMA PULUH

Author POV "Begitulah" kata Xavi mengakhiri cerita panjangnya. Liana menangkap sesuatu inti dari semua cerita Xavi yang panjang itu. "Jadi anda melindungi Azfer sejak lama?" Pertanyaan itu langsung membuat Xavi memandangi tajam Liana didepanya kini. Tatapanya sulit untuk diartikan oleh Liana, begitupun Azfer dia tidak menduga akan mendapatkan inti dari semuanya dari pertanyaan Liana barusan.  Yang dipandangi tajam dua orang Turki itu tersenyum, Liana tersenyum. "Nona Xavi mencintai pak Azfer?" Kini pertanyaanya jelas, jelas sekali dan Azfer belum sempat memberitahu Liana kenyataanya, tapi gadis itu dengan cerdasnya menangkap dari cerita panjang Xavi, yang mendapatkan pertanyaan lebih ekstrim itu terlihat mukanya mem
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status