"Di sana nanti, jangan pernah melepas tanganku!" ucap Mas Ryan, tangannya menelusup di antara celah tanganku. Di lingkarkannya kedua tangan, dan dagu sedikit dia topangkan di bahuku.Aku tersenyum, melihatnya dari pantulan kaca, selalu begitu. Sebentar lagi dia akan bilang, jangan dandan menor, jelek, aku tidak suka. Setelah nya bibir nakal itu akan menghapus lipstik dengan ciumannya."Lihat, apa-apaan ini," ucap Mas Ryan seraya memutar tubuhku. Tangan kanannya menangkup daguku. "Menor, jelek, aku nggak suka," lanjutnya. Belum aku menjawab apapun, dia sudah menangkap bibir merahku, dan menghapus lipstik yang aku kenakan."Kebiasaan," ucapku manyun, sambil membersihkan lipstik yang menempel pada bibirnya dengan tanganku. "Kay, dasarnya sudah cantik dari lahir," selorohku."Makanya nggak usah dandan berlebihan.""Ini sudah yang paling soft, Sayang." Ulahnya membuatku gemas, jadi pengen … gigit."Abisin sekalian," ucapku membalas perlakuannya, mengembalikan ciuman yang baru saja dia beri
Last Updated : 2022-06-03 Read more