Karena Dyta tak kunjung melanjutkan kalimatnya, Cecep menjadi sedikit tidak sabar. Dia mencoba memancing pembicaraan, “Jadi, apa kamu akan terima lamaranku?”Walau dia sendiri sebenarnya sama sekali tidak yakin. Namun kali ini dia berhasil membuat Dyta menanggapi segera. Sedangkan Aldo memilih memejamkan matanya saat itu, dia benar-benar takut mendengar jawaban Dyta, bahkan sampai menutup kupingnya.“Maafkan aku, Cep … aku nggak bisa.”Tepat seperti tebakan Cecep, pria itu terlihat kecewa tapi tetap berusaha tersenyum.“Nggak apa-apa, Dyt. Mungkin belum sekarang, aku akan memberimu waktu untuk berpikir. Kamu boleh kasih aku jawaban lagi kalau kamu berubah pikiran,” lirih Cecep.Sedangkan di luar sana, Dave yang kegirangan.“Saya bilang juga apa, nona tidak mungkin menerima pria itu!”“Hah, apa maksudmu, Dave? Jadi Dyta menolak lamaran itu?”Dave melengkungkan al
Baca selengkapnya