Sesampainya di rumah sakit nyatanya aku terlambat, Ibu mertua sudah menyusul Bapak menghadap Tuhan.Innalillahi wa inna illahiraji’un, kenapa lagi-lagi Dilra, dia tak bersalah Tuhan, kenapa malah menghukumnya, merebut semua kebahagiaannya, sekaligus tanpa aba-aba. Wanita itu luruh ke lantai, dia sampai tak sadarkan diri karenanya, sedang bayi Dion di gendong sanak keluarganya yang lain.Entah siapa laki-laki yang merengkuh tubuh Dilra saat aku bersiap berlari, lengan kekarnya sudah lebih dulu menangkapnya. Saat aku sampai laki-laki itu menatap sekilas, sekarang baru kulihat dengan jelas, dia Hiro, laki-laki yang dulu melamar. Dilra ditangani di dalam, sedang jenazah Ibu di urus agar bisa cepat di bawa pulang, keadaan kacau kala itu, sebagian keluarga Dilra di pemakaman, di rumah sakit hanya ada Paman Dilra, mereka harus berbagi tugas.Aku lebih memilih mengantar jenazah, ikut ke dalam mobil, bukan tak peduli pada Dilra hanya saja menurutku Hiro bisa
Terakhir Diperbarui : 2021-12-21 Baca selengkapnya