Beranda / Romansa / Ajari Aku Salat / Bab 61 - Bab 70

Semua Bab Ajari Aku Salat: Bab 61 - Bab 70

222 Bab

Tes DNA 1

“Wow, frontal. Cukup ya, Mas Marc. Bisa dilanjut di kamar kalian saja. Nanti aku jadi pengen padahal masih harus menikahkan beberapa yang memang ingin menikah dihari fitri ini.”***Meyyis*** Terlihat wajah Zahra sudah bersemu merah bukan saja merasa sangat malu tapi juga sangat marah. Kejadian itu terjadi begitu saja. Tapi diakui semua para hadirin, bahwa Marc memang pria paling romantis diseluruh jagad raya ini. Sayangnya insiden ini melukai keromantisan tersebut. “Maaf, Anda siapa? Pernikahan ini sah baik secara hukum negara maupun hukum agama. Kenapa Anda bilang tidak sah?” Pak Kholid sang Kyai yang telah membimbing Marc selama ini angkat bicara. Lelaki bersyurban itu tidak menerima perkataan dari Zoya istri Raehan yang tiba-tiba datang bersama seorang wanita bule. Seorang wanita dengan perut besar yang berada di samping Zoya itu maju. Dia tidak bisa bahasa Indonesia. Dia berbicara dalam bahasa Inggris.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-15
Baca selengkapnya

Tes DNA 2

Marc dengan seluruh nafsunya menuruti ajakan Erika untuk berbuat hal yang melanggar etika tapi baisa menurut bangsa Barat. Namun Marc sangat ingat bahwa dirinya tidak mungkin sembarangan menanamkan benih pada Erika. Dia mengenakan pengaman saat itu. Namun tiba-tiba ketakutan melanda. Kenapa ini terjadi saat dia sudah insyaf?***MEYYIS*** Mendengar itu, Zahra mulai bereaksi. Dia ingin melepaskan tangannya dari genggaman Marc.”Sayang, Please! Aku memang pernah melakukan dosa itu. Tetapi, bukan berarti di salam perutnya anak aku. Erika, ah ... aku tidak berhak membocorkan aibnya.” Marc sangat frustrasi. Dia berjongkok memohon sama Zahra, sehingga wanita itu pun duduk kembali. “Biasa cowok, kalau sudah dapat madunya akibatnya pasti selalu menghindar. Apa kau tuli, Zahra! Wanita ini sangat menderita akibat ulah dari Marc. Apa kau mau menanggung dosanya?” Zahra memegang keningnya yang mulai pusing. Sedangkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-15
Baca selengkapnya

Tinggalkan Aku 1

“Ada apa, Marc? Zahra kenapa?” Marc menoleh dengan susah payah ke arah samping. Dia sedikit lega melihat Reza berada di sampingnya. “Za, tolong aku. Jas, ....” Jason mengangguk. Dia mengerti yang ingin dikatakan oleh Marc.***Meyyis*** Zahra sudah terbangun ketika Marc dan Erika masuk ke ruangan itu. Jason yang ada di sampingnya sekarang. Lelaki itu sudah membelikan Zahra makan siang, karena memang wanita itu belum makan. “Za, makan dulu.” Jason membukakan bungkusan itu. “Tidak, Jas. Aku tidak bisa makan.” Zahra terlihat murung. Wajah ceria yang beberapa saat lalu menjadi penghias, lenyaplah sudah. “Za, boleh aku berpendapat? Kamu tidak usah khawatir. Aku yakin ada sebuah trik yang ditebarkan oleh beberapa orang. Jika hari ini hasilnya positif pun, jangan langsung percaya. Kenapa aku bilang demikian? Marc pengusaha sukses, kau tahu? Ini buk
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-16
Baca selengkapnya

Tinggalkan Aku 2

 “Maafkan Papa, Sayang. Kita main ke belakang?” Marc membuka pintu kamar dan melepas tuxedo putihnya. Tinggalah kemeja putih menempel pas dibadan berbukunya.***MEYYIS*** Setelah marc keluard ari kamar, Zahra tengkurap dan menangis tersedu-sedu. Tangisnya pecah menyesali nasibnya. Mengapa bisa seperti ini. Dia bangkit kemudian masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai, tidak ada cara lain untuk meredam segala emosinya selain dengan air wudu. Dia melakukan step demi step hingga berakhir dengan membasuh kaki. Wanita itu keluar dari kamar mandi dan berganti pakaian. Setelah itu meraih mukena yang ada di lemari. Bersujud adalah satu-satunya yang dapat dilakukannya. Di belakang, Marc sedang bermain ayunan dengan Jelita. Zubaedah mendekati Marc, sehingga lelaki itu menoleh. “Maafkan aku, Ma.” Kata itu yang pertama kali dikatakan oleh Zubaedah. “Semua sudah t
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-16
Baca selengkapnya

Sebentar Saja 1

“Pikirkan yang mama katakan. Tidak mudah bagi bule seperti dia yang biasanya hidup dengan bebas, tiba-tiba terikat aturan. Dia melakukannya semua demi cintanya padamu. Pikirkan siapa yang membawa bencana itu. Tidakkah kau ingat siapa Zoya? Jika kau menyerah, dia akan terbahak dan mencibirmu.” Zahra memandang mata ibunya tersebut sangat dalam. Ibunya benar. Marc tidak bersalah. Hanya saja, dia butuh waktu untuk berpikir.   ***Meyyis*** Zubaedah mengajak Zahra untuk sampai ke meja makan ketika hampir mahrib. Marc menuntun Jelita masuk. Ketika Zahra dan Zubaedah duduk di meja makan. “Marc makan sekalian. Kamu juga belum amkan bukan?” Marc tersenyum singkat. Jelita menariknya untuk ikut makan. Marc mau mengikutinya. Mereka hanya hening. Zubaedah melirik ke arah Zahra, juga Marc bergantian. “Zahra, ambilkan suamimu nasinya.” Zahra mengangkat piringnya, kemudian memberikan nasi dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-16
Baca selengkapnya

Sebentar Saja 2

Zahra tetap diam. “Kau boleh cek kebenarannya. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Beberapa jam kau mendiamkanku seperti ini, duniaku terasa berakhir.” Setetes air mata luruh dan jatuh tepat di tangan Marc yang memeluk Zahra.***MEYYIS***“Aku butuh waktu untuk menerima semua ini. Tidak mudah bagiku untuk ....” Marc melepaskan pelukannya dan memegang lengan sang istri untuk membalik tubuhnya dan membuat mereka berhadapan. “Sayang, aku benar-benar minta maaf. Hatiku sakit rasanya melihatmu seperti ini.” Marc membungkuk dan tangannya memegang pipinya. Mata Zahra bertemu dengan mata Marc. “Marc aku ....” Tangis Zahra semakin merebak. Marc menarik tubuh Zahra ke dalam pelukannya. Jujur saja, hatinya sangat sakit melihat orang yang dicintainya begitu menderita apalagi karenanya. Marc memegang kepala belakang Zahra dengan tangnya. Diluar kerudungnya, Marc mengusap kepala belakang itu agar wan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-16
Baca selengkapnya

Jangan Cemburu 1

“Mari kita berjuang bersama. Aku juga tidak mau kalah sebelum berperang. Mari kita perbaiki.” Marc meraih tangan Zahra dan merarik tubuh wanitanya ke dalam pelukakannya. “Kita Salat Mahrib dulu, Sayang.” Zahra membisikkan kata itu. Sehingga Marc melepaskan pelukkannya.   “Iya,” jawab Marc. Dia menghadiahi sebuah kecupan di puncak kepala Zahra.   ***Meyyis***   Marc bangkit dan mengambil air wudu. Diikuti dengan Zahra di belakngnya. Namun Marc memilih untuk pergi ke musala. Sedangkan Zahra berjamaah di rumah dengan Jelita dan beberapa saudara yang masih ada di rumah. Selesai salat, Zahra berdoa dengan sangat khusuk. “Ya Allah, terima kasih kau telah melembutkan hatiku. Aku tahu tidak mudah. Tapi aku tidak akan menyerah. Aku pernah menyerah pada Zoya memberikan Mas Raehan padanya. Kali ini aku tidak akan menyerah lagi. Berikan kami kekuatan wahai dzat yang maka kuat. Aku hanyalah butiran debu yang selalu dapat melayang han
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-19
Baca selengkapnya

Jangan Cemburu 2

Jason masih tidak percaya dengan hasilnya. Apalagi di sana ada Reza. Lelaki itu patut dicurigai. Jason sangat tahu jika ada setangkup kekecewaan dari wajah Reza. Bahwa lelaki itu menyukai Zahra. Siapa pun yang punya mata akan bisa melihat kilatan cinta yang Reza berikan jika melihat Zahra. ***MEYYIS*** Marc sudah kemabali dari masjid. Dia meletakkan pecinya di gantungan baju begitu dengan baju kokonya yang berwarna putih.tinggalan kaos dalam warna putih dengan lengan pendek. Zahra sudah berada di depan meja rias dan membersihkan wajahnya. “Mau makan malam?” tanya Zahra. “Apa kamu sudah lapar, Sayang? Kita makan malam sekarang jika sudah lapar.” Senyum itu mengembang demikian manisnya. Zahra bangkit. Dia akan berjalan keluar. Marc meraih tangannya sehingga Zahra terlihat kaget karena gerakan itu. Dadanya bergemuruh. Hanya dengan gerakan kecil seperti itu saja, dirinya sanggup gugup setengah mati. M
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-19
Baca selengkapnya

Bukan Lingerie Transparan 1

“Hus ....” Zahra datang mengintrupsi sehingga Marc menghentikan ceritanya.   “Sudah tidur?” Marc mengangkat tubuh itu untuk tidur di atas bantal. Zahra membantunya.   “Giliran membacakan cerita untuk mamanya.” Zahra membelalakkan matanya.   ***Meyyis***   Zahra dan Marc bergantian mengecup kening putrinya. Setelah itu keluar dari kamar itu. Marc memilih keluar ke taman belakang untuk menghirup udara segar. Sedangkan Zahra masuk ke kamarnya. Wanita itu membersihkan diri kemudian berganti baju. Jangan berharap dia memakai lingerie yang transparan dan menggoda. Hanya baju baby dol yang melekat di tubuhnya. Itu pula yang menjadi titik balik Raehan mencampakkannya. Karena wanita itu terlalu malu tampil mempesona meskipun di depan sang suami. Marc yang sudah paham walau belum pernah, lebih bisa memahami dan menerimanya.   Marc duduk di teras belakang. Bukan di kursi tapi dilantai yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-19
Baca selengkapnya

Bukan Lingerie Transpaan 2

“Mama tidak begitu mengerti. Yang pasti dalam sekejap perusahaan papa bangkrut dan dialihkan ke tangan orang lain. Mama tidak ingin sakit hati terlalu dalam, karena memang mama tidak tahu menahu tentang perusahaan. Jadi mama memilih diam dari pada mencari tahu penyebabnya.” Marc menarik napas sangat dalam untuk menetralkan perasaannya yang ikut sakit mengetahui hal itu. Sepertinya tidak mungkin jika perusahaan itu hancur dalam sekejap kalau tidak dicurangi. ***MEYYIS*** Malam semakin larut. Pembicaraan dengan Zubaedah juga semakin seru. Sesekali dibarengi candaan setelah kisah sedih Zubaedah selesai. Zahra berpikir ingin keluar dari kamarnya, karena merasa gelisah. Dia sudah berpikir beberapa jam. Lebih tepatnya bukan berpikir tapi menggali lagi ilmu munakahat yang dia pelajari dari kitab karya Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari yang berjudul Dhau’ al Mishbah Fi Bayan Ahkam al-Nikah. Dia menunduk membaca bait demi bait kitab berb
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
23
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status