Beranda / Romansa / Ajari Aku Salat / Bab 201 - Bab 210

Semua Bab Ajari Aku Salat: Bab 201 - Bab 210

222 Bab

Kau Mencintainya? 1

“Busyet, ini bocah mulutnya tajem banget. Nggak ada saringan.tapi manis juga.baru lihat anak seusianya pemberani. ini akan  menarik.” Fatih membatin. Dia memandang lekat ke arah Diva yang sedang meminum kopi instan itu. Lehernya yang bergerak-gerak seakan menarik bagi matanya memandang. “Duh, bisa khilaf aku begini.” ***Meyyis*** Fatih sudah sampai di rumah mengantarkan Diva. Sedangkan Abi Mus dan yang lainnya sduah pulang. Abi Zafiq sudah menunggu di depan rumah. Mereka berdua memang pulang agak malam. “Abi, maafkan Fatih pulang terlalu larut,” ucap Fatih. Dia menundukkan kepala tanda merasa bersalah. “Baiklah anak muda, tidak usah panik.Abi percaya padamu,” ucap Abi Zafiq. Sedang Diva sudah ngeluyur masuk ke dalam kamarnya. “Dari mana saja?” ucap Abi. Fatih masih menunduk. “Hanya makan di restoran terus tadi Diva me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-03
Baca selengkapnya

Kau Mencintainya? 2

“Dari mana saja? Sejauh mana Diva menerima Kakak? Kakak nggak boleh sakiti dia lho? Awas kalau berani!” “Iye, bawel. Udah tidur! Yang pasti kakak tetap akan menikah dengannya, nggak usah cemas.” Fatih mengusek puncak kepala Halimah yang berhijab.***MEYYIS*** “Kelinci balap, minta apa?” ucap Fatih tanpa basa-basi di teleponnya. “Apa? Sinting!” ucap Diva. Fatih tidak tersinggung sengan ucapan calon istri kecilnya tersebut. “Kita menikah besok, mau apa?” Pertanyaan Fatih hanya ditanggapi dengusan oleh Diva. “Tidak ada, jangan ganggu gue!” Diva menekan tombol merah untuk mematika. “Ish, menyebalkan sekali! Kenapa gue merasa emosi kalau sama dia, ya? Bener-bener membuat aku muak. Duh gusti, bagaimana bisa serumah dengannya? Arghhh!” Diva mengacak rambutnya frustasi. “
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-03
Baca selengkapnya

Romantisnya 1

Iring-iringan mobil pengantin sudah sampai di depan rumah mempelai. Hati Fatih demikian dag, dig, dug, der melihat semua orang sudah siap menyaksikan pernikahannya. “Alamak, aduh, kenapa jadi gerogi begini?” Fatih berkali-kali membetulkan letak dasinya yang tidak bergeser.***Meyyis*** Fatih turun dari mobil pengantin dengan percaya diri. Dia melangkah menuju ke dalam rumah. Kali ini memang pernikahan dilakukan di rumah, sebab memang menghindari kerumunan yang banyak dengan dijaga oleh beberapa polisi guna mengingatkan protokoler kesehatan.  Hati Fatih bergetar demikian hebat saat melihat deretan penghulu dan juga keluarga Diva. Setelah berdoa, maka penghulu mempersiapkan wali untuk mengucapkan ijab. “Sebelumnya, saya tanya mas kawinnya apa?” tanya penghulu, karena keperluan pencatatan buku nikah. “Seperangkat baju balap,” jawab Fatih mantap. Bahkan penghulu harus mengulangs ampai tiga kali unt
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-03
Baca selengkapnya

Romantisnya 2

“Aldiva Zafiq Alatas, mungkin masih terlalu dini sebagai pengantin pengganti, tapi aku mau mengatakan, takdir baik antara kita membuat aku mengerti, bahwa kau layak untuk aku perjuangkan.” Fatih turun dari panggung dan menyambut tangan Diva. Wanita dengan gaun pengantin warna putih gading itu masih membeku di tempatnya. “Jangan terlalu terkesima, nanti lalat masuk ke mulut!” Fatih memegang dagu Diva agar mulutnya tertutup. Duh malunya, hiii ....***MEYYIS*** “Sya, ada yang mengancam keselamatan Tiara. Aku tidak ahu siap, tapi ....” David memberikan secarik kertas yang dia temukan di mejanya. “Ini sudah merupakan ancaman. Kapan saya mulai ditugaskan?” ucap seorang body guard itu. “Tunggu! Siapa namamu?” tanya David. “Saya Ilyas, Tuan.” Jawab Ilyas sambil membungkuk. “Baiklah,
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-03
Baca selengkapnya

Bucin 1

“Dav, semakin dekat dengan jam ijab-kabul, jiwaku semakin terasa tak menginjak bumi. Tenangkan aku!” lirih Tiara sambil memejamkan mata. Bukan David namanya kalau tidak mengejutkan, tunggu kejutan yang akan membuat hadirin terpana besok. ***Meyyis*** Malam ini menjadi malam panjang untuk Diva dan fatih. Mereka berada di kamar diva saat ini, yang sekarang tentu menjadi kamar mereka sekarang. “Sayang, kamu tidak mandi?” Diva menarik sudut bibirnya sebela kiri ke atas. “Dia bilang sayang? aduh, kok dadaku berdebar-debar, ya? Apa aku sakit?” batin Diva. “I-iya ... sebentar.” Diva mencoba meraih resleting gaunnya. “Aduh, kok susah banget, ya? Umi, tolongin Diva.” Diva masih mencoba meraih resletingnya sangat susah. “Butuh bantuan?” Fatih menawarkan. &l
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-06
Baca selengkapnya

Bucin 2

“Ya Allah, aku akan tonjok kalau cowok melakukan itu biasanya. Tapi dengan Fatih kenapa tidak bisa. Dia membuatku membeku bahkan tak mampu bergerak. Darahku seakan berhenti mendesir melewati pembuluh. Pembuluh venaku seakan menjadi sempit jika berada di dekatnya. Harum maskulin yang dia tawarkan membuat otakku bagai gunung kutub selatan. Aku terkena penyakit sepertinya. Om Farhan, tolongin aku ... sepertinya aku harus CT Scan agar tahu penyakitku.” Diva bermonolog panjang dalam hatinya sambil memejamkan mata.sedangkan Fatih hanya tersenyum memandang istri kecilnya salah tingkah. “Bangkitlah! Kita keluar.” Fatih menarik tangan Diva.  ***MEYYIS*** Diva dan Fatih keluar dari dapur dan membawa teh yang dibuat oleh mereka berdua. Tidak lupa makanan ringan juga dibawakan. “Abi dan Umi, silakan.” Umi menganga melihat putrinya jadi perhatian begitu. Abi Zafiq menyikut umi karena bengong.&
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-06
Baca selengkapnya

Kita Praktek 1

“Mas, tunggu!” Fatih menghentikan tangannya. “Kenapa?” Fatih berguling ke samping. “Aku kebelet pipis.” Fatih hanya menganga saja dan membiarkan istri cantiknya berlari ke kamar mandi. “Ya Tuhan, hufff hufff hufff ... dadaku, dadaku terasa sesak. Ternyata Abi benar, alasannya seperti ini kalau dekat dengan laki-laki. Makanya aku nggak boleh pacaran.”   ***Meyyis*** “Aku kebelet pipis.” Fatih hanya menganga saja dan membiarkan istri cantiknya berlari ke kamar mandi. “Ya Tuhan, hufff hufff hufff ... dadaku, dadaku terasa sesak. Ternyata Abi benar, alasannya seperti ini kalau dekat dengan laki-laki. Makanya aku nggak boleh pacaran.”   Fatih menunggu Diva yang sangat lama di kamar mandi. Dia mulai beranjak, takut istrinya itu ketiduran di sana. Lelaki
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-06
Baca selengkapnya

Kita Praktek 2

“Stop, stop! Aku tidak tahu artinya. Bagaimana aku mengerti?” Fatih lagi-lagi terkekeh. “Makanya dengarkan dulu, Sayang. Nanti Mas akan menjelaskannya.” Diva mendengarkannya dengan seksama. Fatih tidak mewmbahas secara detail semua isi kitab tersebut. Hanya menjelaskan tentang hubungan suami istri di atas ranjang. Tentu saja, keperluannya untuk memberi tahu istrinya tersebut, karena sampai saat ini dia belum melakukan kewajibannya sebagai seorang suami. “Tunggu-tunggu! Memasukkan ke farji? Aku tidak tahu farji itu apa? Bisa dijelaskan?” Fatih menepuk keningnya. “Ya Allah, bagaimana aku harus menjelaskannya? Masa aku harus menjelaskannya dengan gamblang. Arghhh ... ternyata lebih sulit mengajar istri sendiri.” Fatih nampak frustrasi. “Mas, kok diem? Farji itu apa?” Fatih mengusap wajahnya kasar. “Begini saja, kita prakter, yuk? Ini mema
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-06
Baca selengkapnya

Diva Ngambek 1

“Ih, mana mungkin. Mas Fatih ‘kan sudah tua. Apa tidak ada yang lebih muda apa?” Fatih memijit pelipisnya. Lama-lama pening juga meladeni istrinya. Harus ekstra sabar ternyata. Namun Fatih memiliki stok kesabaran yang lebih banyak dari yang dapat dia berikan kepada orang lain Fatih memeluk istrinya, sehingga Diva mencak-mencak. “Masya Allah, ampuni hamba.” Fatih menarik napas panjang kemudian terkekeh. Nasib memiliki sitri masih bocah. ***Meyyis*** “Mungkin saja, memang kamu mulai menyukaiku.” Diva membelalakan matanya. “Ih, mana mungkin. Mas Fatih ‘kan sudah tua. Apa tidak ada yang lebih muda apa?” Fatih memijit pelipisnya. Lama-lama pening juga meladeni istrinya. Harus ekstra sabar ternyata. Namun Fatih memiliki stok kesabaran yang lebih banyak dari yang dapat dia berikan kepada orang lain Fatih memeluk istrinya, sehingga Diva mencak-menca
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-07
Baca selengkapnya

Diva Ngambek 2

“Habiskan, Sayang. Sudah siang.” Mereka akhirnya makan sendiri-sendiri. Tapi sesungguhnya Diva sangat suka disuapi. Saat di rumah, jika uminya tidak ada kerjaan juga menyuapi Diva. Itu yang selalu membuat wanita itu manja, walau sebenarnya sangat tangguh. Fatih membayar makanan mereka kemudian bangkit dan menuju ke tempat mereka parkir. Dua cicitan menandakan mobil BMW i8 itu terbuka sempura. “Yang, punya pasprt nggak? Kalau belum ada nanti Mas ngurus dulu dan menunda keberangkatan kita.” Diva mencoba mengingat-ingat. “Jadi aku harus ikut?” Diva mencoba membenarkan apa yang dia tangkap. “Ya, sudah kalau nggak mau. Lebih baik aku ajak ....” Fatih memotong kalimatnya karena Diva memutuskannya. “Iya-iya, ih jadi suami bawel banget.” Fatih hanya terkekeh saja. Dia melajukan mobilnya sangat cepat hingga sudah sampai di depan pondok. 
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status