“Aku tidak mau dia, aku mau kamu. Please! Jangan seperti ini, aku ... aku bukan barang yang bisa dilempar.” Jika mampu, Hanafi mengusap air mata Diva yang kini sudah membanjiri pipinya. Tapi mengangkat tangan saja, dia tidak mampu. “Jangan menangis, Diva! Abang ....” Han memanggil Fatih. Fatih yang sebelumnya berada agak jauh mendekat. “Iya, Abang di sini.” Fatih memegang lembut tangan Hanafi. “Maukah kau memenuhi permintaanku untuk menikahi Diva?” Fatih tidak tahu harus jawab apa. Dia hanya diam dan mengusap wajahnya kasar. Tiba-0tiba saja, napas Han tersengal, sehingga Diva teriak dan memanggil dokter. Tapi Fatih gerak cepat menekan tombol untuk memanggil dokter. Tidak lama, dokter datang dengan dua asistennya lengkap dengan alat pelindung diri. Dia terlihat memeriksa Han dengan seksama. Han mengucapkan kalimat syahadat sangat lirih, kemudian memejamkan mata dengan senyum
Last Updated : 2021-12-29 Read more